Yiu mengangguk dan dalam hati mengucapkan terimakasih lalu pergi berlari menghampiri kuda itu dan segera memacunya menuju kedalaman hutan.
Mengikuti letak bintang, Yiu memacu kudanya menuju barat. Ia harus secepat mungkin mencapai perbatasan QiuWang.
Paginya Yiu berhasil keluar dari perbatasan BaiQing namun perjalanannya terhalang saat memasuki kawasan padang rumput.
Dirinya dihadang oleh sekitar dua puluh prajurit yang Yiu yakini adalah pasukan BaiQing melihat dari bendera perang mereka.
Yiu bertarung melawan kedua puluh prajurit itu, kekuatannya hanya pulih sekitar lima puluh persen, walau Yiu berhasil membunuh seluruhnya, Yiu tetap harus mengalami banyak luka di sekujur tubuhnya dan kali ini menyentuh titik vitalnya.
Tubuh lemahnya bertopang pada pedang di tangan, nafasnya memburu, kepala serta seluruh tubuhnya mencelos sakit, darah terus mengucur dari luka-lukanya, dan akhirnya pandangannya ikut mengabur.
Mungkin inilah akhirnya...
♣♦♣
"Yiu ... kemari nak ...."Yiu terbangun dari tidurnya karena seseorang dengan suara yang familier memanggil namanya.
Yiu membuka kelopak matanya, dia terbangun di pinggir sungai yang airnya sebening kaca dan pohon-pohon tumbuh subur disekitar sungai dan juga Yiu mendengar suara deras air jatuh.
Yiu mengedarkan pandangannya dan mendapati seseorang pria tua yang berpenampilan modern duduk berdampingan dengan seorang gadis muda yang berpakaian tradisional dipinggir air terjun membelakangi Yiu.
Keduanya sedang asik bercengkrama, Yiu merasa mereka terlihat sangat familier bagi Yiu, sebelum itu Yiu melirik pakaiannya sedikit. Dirinya ternyata memakai pakaian terakhirnya saat gugur dalam misi.
Yiu mencoba melangkah mendekati keduanya, berjarak beberapa langkah lagi pria tua dan gadis muda itu menoleh kearah Yiu dengan senyum tercetak jelas di wajah.
"*Xiao Yu'er kau sudah datang? Ah kemarilah," pria tua itu berucap sembari melambaikan tangannya untuk duduk di atas batu bersama mereka sedangkan gadis muda tersebut hanya tersenyum sambil mengangguk.
* Xiao ( 小 ) artinya kecil dan tambahan er dibelakang nama panggilan sering digunakan orang tua untuk memanggil anaknya alias panggilan kesayangan. Jadi Xiao Yu'er bisa diartikan Yu kecil.
Panggilan itu ... suara itu ... Kakek? Putri Ying?
Yiu mematung kemudian mengerjapkan matanya beberapa kali. Ternyata sosok familier itu adalah Kakek Zhou dan Putri Ying MeiWang. Panggilan kedua Yiu tersadar dari lamunan dan berjalan duduk di antara keduanya.
Kakek Zhou segera membelai lembut penuh sayang rambut Yiu yang di kuncir kuda. Mata Yiu seketika berkaca-kaca, tanpa pikir panjang Yiu memeluk erat tubuh rapuh kakeknya, melepas segala kerinduan yang memuncak di dadanya.
"Aih Xiao Yu'er ku ternyata tidak berubah, masih tetap seperti anak kecil."
"Kakek ... Yu'er rindu kakek," ucap Yiu diiringi air mata kerinduan. Pelukannya semakin mengencang.
Kakek Zhou membelai lembut punggung Yiu,"Kakek juga, Yu'er."
Ditengah acara melepas rindu, Yiu mendapat tepukan ringan di pundaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flower Of War (Slow Update)
FantasyYiu Jiefang, gadis berusia 27 tahun, menjabat sebagai Komandan Pasukan Elite Angkatan Darat China yang terkenal akan kejeniusannya dalam bidang militer terutama dalam hal mengatur strategi. Keahlian dalam menggunakan berbagai macam senjata tidak per...