Tak berselang lama, Yiu keluar dari ruangannya dengan setelan pakaian berwarna putih dengan syal kain yang sedikit kasar melilit lehernya, sama dengan pakaian yang dikenakan anak buahnya. Rambutnya di kelabang ke atas kemudian disatukan dengan yang tergerai untuk digulung di bagian belakang kepala. Oh apa itu yang ada di wajahnya? Ah Yiu memakai kumis tipis rupanya. Sedikit tampan.
Tiba-tiba datang seorang pria yang berpakaian seluruhnya berwarna biru tua, membersihkan sedikit salju di bahunya sebelum mendekat ke Wu Xiao lalu menunduk, "Lapor Yang Mulia, petugas Bai Qing telah sampai dan mulai memeriksa setiap rumah dari ujung jalan."
Wu Xiao mengangguk, "Waktunya eksekusi. Perintahkan yang lain untuk menuju ruang tamu guna menyambut para petugas itu. LiYing, sembunyikan dirimu baik-baik."
♣♦♣
Bayangan hitam dengan postur tegap perlahan terlihat semakin mendekat memasuki halaman dengan derap dari sepatu kulit mereka. Terlihat pula dua postur tubuh lebih kecil mengalir di belakang lima pria tegap berseragam petugas keamanan, menyapu lantai dengan ujung gaun biru tua mereka yang mengombak pelan.
Memasuki ambang pintu, ada tiga pelayan Wu Xiao yang menyambut di sisi kanan kiri pintu dengan menundukkan kepala mereka, kelima prajurit itu melirik malas sebelum melangkah lebih jauh menuju sebuah kursi di tengah ruangan yang menampakkan sosok wanita yang cukup tinggi berpakaian merah muda yang tampak berdiri anggun dengan kipas bulat menutupi setengah wajah putihnya.
"Selamat datang tuan-tuan sekalian. Silahkan duduk."
Pemimpin mereka segera duduk bersamaan dengan Wu Xiao dan tanpa berbasa-basi segera membuka nada tegasnya, "Kami petugas keamanan wilayah Qiu Wang sedang menjalankan perintah mulia dari Yang Mulia Kaisar untuk mencari keberadaan seorang buron wanita yang berpotensi membahayakan keamanan negara dan memicu kericuhan negara. Tolong kerjasamanya!"
Wu Xiao diam-diam mengepal erat telapak tangan yang bersembunyi di balik kain lengannya hingga buku-buku jarinya memutih. Lalu menjawab dengan ringan dan suara sedikit meninggi, "Silahkan ajukan, Tuan."
Pemimpin kelompok itu mencondongkan badannya sedikit, "Siapa namamu?"
"Nama yang rendahan ini Ji HongYi putri keluarga Ji dari kota YanCheng dari negara ZhangWu yang kemari karena ingin mempelajari seni meracik teh yang merupakan keahlian warga Qiu Wang."
Petugas itu mengangguk dan melanjutkan dengan anak buahnya membuka gulungan yang di atasnya tergambar wanita berbaju besi dengan sepasang mata tajam, alis seruncing pedang, dan garis hidung yang tegas. Mengerikan!
"Kami mencari wanita ini ... apa nona pernah melihatnya?"
Wu Xiao memandangi dengan seksama lukisan wanita yang terlihat hampir mirip dengan Yiu itu sebelum menggeleng pelan penuh kepolosan, "Tidak ... tidak pernah berjumpa."
Petugas itu tidak langsung percaya sebab telinganya terlalu jenuh mendengar pengakuan yang sama terus-menerus dari setiap rumah yang sudah mereka lalui.
Petugas itu kembali membuka mulutnya, "Berapa pelayan wanita yang ada?"
Bersamaan dengan itu sisa prajurit menyebar mengeledah seisi rumah mengantisipasi jika ada yang tengah bersembunyi.
Wu Xiao diam-diam mengutuk pelan dalam hati, "Bagaimana aku bisa lupa tentang pelayan wanita?!"
Ia terdiam sejenak penuh khidmat berbanding terbalik dengan otaknya yang tengah panas mencari alasan, "Kami baru tiba di sini selama tiga hari dengan sangat terburu-buru. Saat perjalanan kemari kami beristirahat siang sebentar di hutan yang tak begitu jauh dari kota tapi kami di rampok sekelompok bersenjata dan saya hanya peduli untuk berlari saja ... Jadi tinggallah kami yang berhasil menyelamatkan diri. Beberapa kantung teh berharga milik saya pun turut di rampas, saya terlalu sedih dan terkejut bahkan saya hampir belum sempat menelusuri pasar untuk membeli beberapa budak. Jadi ... yang rendahan ini mohon belas kasihan tuan yang bijaksana."
KAMU SEDANG MEMBACA
Flower Of War (Slow Update)
FantasíaYiu Jiefang, gadis berusia 27 tahun, menjabat sebagai Komandan Pasukan Elite Angkatan Darat China yang terkenal akan kejeniusannya dalam bidang militer terutama dalam hal mengatur strategi. Keahlian dalam menggunakan berbagai macam senjata tidak per...