Chapter 32 : Antara Benci dan Penghormatan

30.9K 3.2K 80
                                    

"Itu benar! Bagaimana mungkin seorang wanita bisa mengunakan senjata itu mustahil!"

"Benar juga, wanita seharusnya pandai bermusik dan menyulam dan bukannya bermain senjata mereka terlalu lemah lembut jadi bagaimana bisa!"

"Mungkin putri itu hanya bercanda"

"Dia mungkin sudah sakit jiwa"

Yiu mati matian menahan amarah yang semakin membuncah mendengar seluruh pandangan miring mengenai dirinya.

"Cukup! Anda semua boleh saja menghina saya namun saya tidak akan bisa menerima penghinaan tentang betapa lemahnya kaum wanita!"

Ucapan Yiu membuat beberapa bangsawan pria terdiam merenung namun tetap saja tak sedikit yang malah semakin mencemooh.

"Lihatlah otaknya mungkin memang sudah bermasalah kasihan sekali"

"Omong kosong belaka haha"

"CUKUP!!"

Ditengah tengah kekacauan, Kaisar Feng Lan hanya mengucapkan sepatah kata dengan tegas namun berhasil membuat semua orang terdiam tanpa terkecuali.

"Kenapa seorang putri tidak boleh mengikuti pertandingan memanah dan berpedang? Dipersyaratan hanya tertulis setiap kerajaan hanya harus mengirimkan tiga wakil terbaiknya dan tak tertulis apakah harus seorang pria atau wanita lalu apa masalahnya selama mereka memiliki kemampuan mereka diperbolehkan bertanding"

Banyak dari pangeran yang awalnya ingin menentang kembali mengurungkan niatnya dan memilih diam. Tak berselang lama Jendral Meng Yao kembali membuka suara.

"Apa ada keluhan lagi? Baiklah kita mulai saja pertandingan memanah pertama. Pangeran San Yun dari Qin Yun melawan Putri Ying dari Qiu Wang"

♣♦♣

Yiu merapikan pakaiannya sebentar dan bergegas maju memasuki arena pertandingan panahan dengan satu prajurit yang membawa peralatan memanah Yiu dibelakangnya.

Disusul dengan Pangeran San Yun yang berjalan santai namun penuh dengan kesombongan dan sorot mata meremehkan.

Para bangsawan yang menonton pun juga nampak malas untuk melihat pertandingan mereka karena beranggapan bahwa sudah jelas siapa yang akan memenangkan pertandingan diantara mereka berdua.

Namun berbeda dengan beberapa putri kerajaan yang terlihat sangat antusias melihat jalannya pertandingan pertama antara Putri Ying dan Pangeran San Yun entah itu karena mereka merupakan pendukung dari Pangeran San Yun atau karena ingin melihat kegagalan dari Putri Ying.

"Tenanglah aku tak akan serius dalam menarik busurku jadi kau tak akan terlalu mengalami kekalahan yang telak hehe"

Pangeran San Yun yang berjarak beberapa langkah darinya berbicara sebelum mengambil busur dan anak panahnya.

"Terima kasih tapi aku tak butuh belas kasihanmu pangeran"

Yiu mendengus dingin dan mengelengkan kepalanya pelan sebelum mengikuti tindakan Pangeran San Yun yang mengambil busur dan anak panahnya.

"Babak pertama adalah menembak target dengan kesempatan tiga kali menembak dan total poin terbanyak akan melaju ke babak selanjutnya. Perserta bersiap menembak!"

Suara Jendral Meng Yao memulai jalannya pertandingan, diikuti Yiu dan Pangeran San Yun yang sudah bersiap menarik busur masing masing dan mulai membidik sasaran.

"Bersiap... Tembak!"

Kedua panah melesat cepat secara bersamaan menembus angin membelah udara dan menancap ditarget.

Flower Of War (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang