Pangeran Hwang yang sedari tadi menikmati jalannya pertandingan sembari menyantap makanan dimejanya berujar pelan dan mengangguk anggukan kepalanya sedikit dan kembali menyantap hidangan daging asap miliknya.
"Bagaimana Pangeran masih ingin bilang aku takut padamu?"
Yiu mengeluarkan smirknya dengan posisi pedang miliknya yang tak sedikitpun bergeser dari leher putih milik Pangeran Ming ZiChen.
Banyak dari ahli berpedang yang mengangguk paham dengan taktik yang dipakai Yiu kali ini yang biasa Yiu sebut "Taktik mundur menunggu kelemahan anak singa" yang berarti mencari atau memancing kelemahan dari anak singa yang emosinya cenderung mudah tersulut.
Dengan Yiu yang menggores lengan Pangeran Ming ZiChen yang masih tergolong begitu muda dengan emosi yang labil membuatnya naik pitam dan menyerang Yiu secara brutal dan sekuat tenaga namun tenaga miliknya akan lebih cepat terkuras habis jika dihabiskan dengan emosi dan tak terkontrol membuat lawan dengan mudah menyerang balik saat melihat tanda tanda melemahnya serangan target tanpa perlu repot repot mengeluarkan tenaga ekstra untuk melumpuhkan serangannya.
"Pertandingan kali ini dimenangkan oleh Putri Ying MeiWang dari Kerajaan Qiu Wang yang melaju kebabak selanjutnya melawan Pangeran Wu Xiao dari Kerajaan Zhang Wu"
Yiu menurunkan pedangnya dan melangkah keluar arena dengan diam diam bergumam.
Huh pria gila itu lagi...
♣♦♣
Yiu mendudukkan dirinya disebuah kursi dekat arena agar tetap bisa melihat hiburan selingan sembari mengistirahatkan tubuhnya sebentar lagipula jika ia kembali ketempat duduknya akan terlalu merepotkan karena berada dimenara tingkat kedua.
Tak lama kemudian, masuklah sekelompok gadis cantik berjumlah lima orang, mereka semua memakai pakaian yang indah nan gemerlap bak kecantikan surgawi dan mulai menari ditengah arena diiringi saat terdengar alunan musik yang mengalun lembut ditelinga membuat setiap pasang mata tidak bisa tidak memuja keindahan yang ada didepan mereka.
Yiu yang tak bergerak dari posisinya hanya menatap udara kosong didepannya dengan masih memegang erat pedangnya dan terkadang melempar singkat keudara dan menangkapnya kembali akibat bosan, ia sempat tertarik dengan hiburan tarian yang disuguhkan didepannya untuk beberapa saat sebelum merasa tarian itu membosankan dan gerakan yang diulang ulang.
Yiu kini tengah dilingkupi aura prajurit membaranya yang sudah sangat siap menghadapi lawan dan dengan melihat pertunjukan yang menurutnya terlalu membosankan ditambah ia sekarang merasa waktu bergerak lebih lama dari biasanya membuatnya tidak bisa tidak bertambah geram.
Jika saja Yiu sekarang tidak sedang berada diacara formal ia pasti sudah memaksa masuk kearena dan mengusir paksa gadis penari itu dari arena dan menyeret asal pria yang bisa bertarung pedang dengannya. Salah siapa sudah membuat tangan Yiu gatal ingin bertarung dengan orang lain!.
Disela sela hiburan, Chi chi sempat beberapa kali menawarkan teh maupun pijatan lembut untuk Yiu yang sudah memasang muka masamnya namun ditolak tegas oleh Yiu.
Setelah menunggu hampir dua dupa pembakaran, akhirnya tarian para gadis itu selesai dan sekarang waktunya melanjutkan pertarungan yang sempat tertunda beberapa saat yang lalu.
Pangeran Wu Xiao ternyata juga sudah berada sisi arena lainnya dan masuk lebih dulu daripada Yiu dan mereka berdiri menghadap satu sama lain dengan pedang ditangan kanan mereka masing masing.
Manik keduanya kini saling menatap satu sama lain dengan terpisahkan jarak beberapa kaki. Yiu dengan raut wajah yang sudah sedikit memerah karena tidak sabar dan Pangeran Wu Xiao yang masih memasang senyum merekah namun terlihat memiliki maksud tersembunyi diwajah putihnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Flower Of War (Slow Update)
FantasíaYiu Jiefang, gadis berusia 27 tahun, menjabat sebagai Komandan Pasukan Elite Angkatan Darat China yang terkenal akan kejeniusannya dalam bidang militer terutama dalam hal mengatur strategi. Keahlian dalam menggunakan berbagai macam senjata tidak per...