Happy Reading Guys
"Reina, es hora de que regreses,"ujar seorang pria yang memakai jas kebanggaannya.
"Hmmmm ..... Entonces, prepara un jet privado para que regresemos,"
balasnya seseorang yang dipanggil Queen tadi."Buena reina,"ucapnya disertai hormat.
®®®
Jakarta, Mansion keluarga Alexcran....
"Baru beberapa bulan Jiji dan Fiya pergi, kita benar-benar kesepian ya. Serasa ada yang kurang,"ucap Reva sedih menggingat sahabat tercinta mereka pergi atau lebih tepatnya meninggalkan dunia ini.
"Udah okay. Jangan sedih lagi, nanti Jiji dan Fiya nya nggak tenang disana,"
ucap Resty menyemangati mereka. Reva yang mendengarkan itu hanya bisa menangis di pelukan Resty.Selama Jiji dan Fiya tidak ada, Ara, Evan, Ray, Rahmad dan Gilbert menjadi lebih sedingin es. Bahkan setiap ada orang yang berusaha mendekati mereka, mereka tak segan-segan untuk menyakiti orang tersebut. Ternyata sebesar itu ya pengaruh dari Jiji dan Fiya.
"Gue kangen sama mereka,"ucap Resty yang juga merasa sedih.
®®®
"Ji, jadi sekarang kamu udah siap untuk kembali?," tanya seorang gadis manis yang bertanya pada seorang gadis cantik berpakaian casual di depannya.
"Hmm,"balasnya cuek.
"Udah benar-benar siap kan?,"tanya nya memastikan lagi.
"Iya Fiya sayang udah,"jawabnya kesal. Yap, gadis yang bertanya tadi adalah Anisa Sofiya Afsen. Dan yang berdiri di depannya sekarang adalah Jikhan Abritania Alexcran. Kalian pasti bingung kenapa dia masih hidup? Bukannya mereka sudah meninggal? Kalian akan menemukan jawabannya nanti.
"Tapi, aku masih khawatir sama kamu. Kamu masih belum pulih sepenuhnya Ji. Apalagi keadaan jantung kamu yang masih belum stabil,"ucapnya khawatir. Ada apa dengan jantung Jiji?. Ketika kecelakaan tersebut terjadi, dada Jiji tak sengaja mengenai kaca mobil dan merobek jantungnya. Jadi, beberapa bulan lalu Jiji melangsungkan operasi jantung untuk bertahan hidup. Dan dengan kebetulan yang ada, ada seorang pria yang mau mendonorkan jantungnya pada Jiji dan sekarang Jiji bisa bertahan hidup sampai sekarang. Walaupun kadang-kadang dada nya sakit, tapi Jiji tetap mau bertahan.
"Bawel lo ih. Udah ah, kita berangkat sekarang,"ucap Jiji kesal dan langsung masuk ke dalam mobil yang dikendarai oleh supirnya menuju ke bandara.
®®®
Jakarta..........
"Kamu serius Ji nggak papa?,"tanya Fiya lagi ketika mereka sampai di Indonesia.
"Sekali lagi lo nanya kek gitu, nggak mau gue ajarin lo bela diri,"ancam Jiji pada Fiya yang terus menanyakan hal yang sama.
"Ishhh,"ucap nya kesal dan langsung berlenggang turun dari jet dan diikuti oleh Jiji.
Ketika mereka baru turun dari jet pribadi Jiji, banyak para bodyguard Jiji yang menanti mereka.
"Selamat datang di Indonesia nona,"ucap kepala bodyguard tersebut pada Jiji sambil membungkukkan badannya. Dan Jiji hanya menganggukkan kepala dan terus berjalan ke depan dimana sopir pribadi nya sudah menantinya.
Ketika melihat sang nona muda sudah datang, sang sopir tersebut langsung berjalan kearah Jiji dan mengambil alih kopernya untuk di masukkan ke dalam bagasi mobil. Bukan hanya koper Jiji saja yang di masukkan, tapi koper milik Fiya juga.
Jiji dan Fiya langsung masuk ke dalam mobil tersebut. Ketika mereka sedang berjalan, banyak sekali pasang mata yang menatap mereka kagum karena kecantikkannya.Dan mereka hanya mengacuhkannya saja.
®®®
Sekarang tiba lah Jiji dan Fiya di sebuah rumah mewah yang berada tengah hutan sehingga membuat rumah tersebut di kelilingi oleh banyak pohon.
"Kita sudah sampai nona,"ucap sopir tersebut sambil menatap ke arah Jiji yang tepat berada di belakangnya. Jiji yang mendengar penuturan dari sopir tersebut pun langsung membuka matanya dan melihat ke sekeliling. Dan yap, benar saja, sekarang dia dan Fiya sudah berada di rumah miliknya yang jauh dari pusat kota. Kenapa Jiji memilih tinggal disini ketimbang tinggal di kota?. Karena dia ingin menuntaskan misi miliknya yang sempat tertunda beberapa bulan lalu.
Jiji dan Fiya pun langsung keluar dari mobil dan berjalan ke arah rumah tersebut yang sudah di sambut hangat oleh para maid yang bekerja di rumah tersebut.
"Benvenuta, signorina,"ucapnya memberi penyambutan pada Jiji dan Fiya. Jiji yang menerima hal tersebut pun hanya membalas dengan senyuman dan tetap berjalan masuk ke dalam rumah tersebut.
"La mia stanza e Fiya dove?,"tanya Jiji pada maid yang menyapa nya tadi. Rumah ini baru di bikin beberapa minggu yang lalu. Jiji sengaja membuat rumah ini untuk menutupi identitasnya dan Fiya.
"La camera di Miss è al 4 ° piano e la camera di Miss Fiya è al 3 ° piano,"
ucapnya membungkuk. Rumah ini memiliki 6 lantai. Lantai pertama dan kedua memang di desain untuk keperluan sehari-hari. Lantai 3 dan 4 di desain untuk kegiatan mafia. Lantai 5 berisi perpustakaan, bioskop dan sejenis game lainnya. Lantai 6 adalah rooftop."Grazie,"ucap Jiji berterima kasih pada maid tersebut dan langsung berjalan menuju ke kamarnya yang ada di lantai 4 dan diikuti oleh Fiya.
Di rumah ini, Jiji memang memberikan aturan agar berbicara dalam bahasa Italia. Makanya semua maid yang ada disini berbicara seperti itu.®®®
Gimana readers sama cerita aku? Suka? Semoga aja suka ya.
Thanks buat yang udah mau baca cerita aku.............
Aku sayang kalian readers!!!!!
Dan kalian harus tahu itu!!!!!!
Dan, kalau kalian udah selesai baca, jangan lupa ya vote and comment cerita aku, biar aku tambah semangat nulisnya.
👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇
KAMU SEDANG MEMBACA
QUEEN : SANTA [END]
Ficção Adolescente[BUDAYAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA YA GUYS] "Ji,"panggil Gilbert pada Jiji yang sedang berada di hadapannya. "Hmm,"balas Jiji. "Ji, sampai sekarang, gue masih tetap suka sama lo. Sekeras apapun dulu lo nyuruh gue buat lupain lo, tapi gue nggak bisa...