Happy reading
"Maksud omongan lo apa?,"tanya Ray dingin sambil menatap Evan tajam.
"I want to kill this bitch,"ucapnya dingin sambil menunjuk ke arah Elin. Elin yang mendengarkan penuturan dari Evan pun hanya menyeringai dan mulai menatap ke arah Ray yang juga sedang menatapnya.
"Kalau lo ngebunuh dia, lo juga akan mati di tangan gue,"balasnya dingin. Jiji yang mendengar penunturan dari Ray pun langsung tertawa sinis sekaligus menepuk tangannya keras.
Prok... Prokk.. Prok....
"Woww, ternyata hidup lo rendahan banget ya, bitch. Lo bakal menghalalkan segala cara buat ngancurin kebahagiaan gue. Btw, untung nya buat lo apa sih?,"seringainya sinis. Elin yang mendengarkan penuturan Jiji pun hanya diam sambil tersenyum. Bukan senyuman yang menandakan pertanda baik, melainkan senyuman yang memiliki sejuta rencana dibaliknya.
"Dan Ray, wahhhh....Gue takjub banget sama lo sumpah. Kebal banget ya diri lo karna udah di begoin sama cewek. Nggak cuman sekali loh, tapi dua kali,"tawanya sinis.
"Maksud lo ngomongnya apa?,"balasnya. Elin yang mendengar penuturan dari Jiji pun sempat kaget mendengarnya dan dia segera menormalkan kembali raut wajahnya agar terlihat biasa saja.
"Ckckck... Kebanyakan makan micin lo kali ya, makanya BEGO!!,"sinis Jiji sambil menekankan kata 'Bego'padanya.
"Berhenti bilang gue bego anjing,"marahnya. Jiji yang mendengar balasan dari nya pun tak bisa membendung tawanya lagi.
"Nyatanya emang bego kan? Wahhh... Bisa-bisa nya leader mafia terbaik punya otak yang IQ nya di bawah rata-rata banget. Gue sebagai yang pertama aja malu ngedengarnya. Lo bener-bener ngejatuhin harga diri gue banget deh Ray,"balasnya yang kembali dengan nada dingin.
"Berhenti bilang....,"ucapannya terpotong karena Jiji tiba-tiba melemparkan ponsel miliknya. Ray yang tak mengerti pun langsung mengangkat sebelah alisnya.
"Buka galeri gue,"balas Jiji pada Ray. Mendengar perkataan tersebut, Ray langsung segera membuka galeri yang di arahkan dan menemukan kisaran tiga buah video. Dia langsung segera membuka video tersebut dan menemukan rekaman dari dashboard mobil. Dia terkaget melihat rekaman tersebut dan menatap ke arah Elin tajam.
"Maksud video ini apa?,"tanyanya dingin pada Elin.
"Ray.....Jangan percaya sama video itu... Video yang itu nggak bener. Percaya sama gue okay?, "ucap Elin gelisah. Jiji hanya diam menatap mereka.
"LOOO!!!,"tunjuk Elin tepat di muka Jiji.
"Hmmm?, "tanyanya dingin.
"Kenapa lo selalu ngancurin rencana gue?, "murkanya pada Jiji.
"Gue? Ngancurin? Hello, kalo lo nggak banyak tingkah, gue nggak bakal ngancurinnya. Sampe sini paham?,"balas Jiji sengit.
"FUCK YOU BITCH,"umpatnya pada Jiji.
KAMU SEDANG MEMBACA
QUEEN : SANTA [END]
Novela Juvenil[BUDAYAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA YA GUYS] "Ji,"panggil Gilbert pada Jiji yang sedang berada di hadapannya. "Hmm,"balas Jiji. "Ji, sampai sekarang, gue masih tetap suka sama lo. Sekeras apapun dulu lo nyuruh gue buat lupain lo, tapi gue nggak bisa...