Happy Reading Guys
"Dan sekarang saya bakal memberikan sebuah hukuman kepada kamu. Lakukan lah lari di lapangan sebanyak 30 putaran,"ucapnya yang membuat Jiji kaget.
"Yaallah buk, banyak banget. 10 aja deh ya buk,"pinta Jiji protes.
"Nggak ada protes-protes atau hukuman kamu di tambah dengan membersihkan kolam renang sekolah,"balas Buk Lilis tegas. Jiji yang mendengarkan hal tersebut pun hanya bisa diam dan segera berjalan ke arah lapangan untuk melakukan hukumannya.
Baru 5 putaran, dada Jiji sudah sesak di buatnya.
"Hahhhh......shhhh....,"ringis Jiji menahan rasa sakit di dadanya.
Jiji terus melanjutkan larinya sambil menahan rasa sakit yang menjalar di dada nya. Baru 8 putaran, Jiji sudah tidak kuat lagi untuk melanjutkannya. Dada nya benar-benar terasa sangat sakit. Rasanya seperti jantungnya serasa ingin lepas dari tempatnya.
Gilbert yang sedang berjalan di area koridor sekolah pun melihat ke arah Jiji. Dia melihat Jiji yang sedang merintih kesakitan sambil terus memukul dadanya yang menyesakkan. Melihat Jiji yang tak henti-henti nya memukul dadanya pun membuat Gilbert berlari ke arahnya.
"Ji, lo kenapa?,"tanya Gilbert khawatir. Disana sudah banyak orang yang menatap ke arah mereka berdua.
Evan yang melihat banyak orang berkerumunan pun segera melihat apa yang terjadi.
"Ada apa?,"tanya Evan kepada salah seorang siswa yang sedang menatap ke arah Jiji dan Gilbert.
"Jikhan di hukum dan nggak tahu kenapa tiba-tiba dia kesakitan gitu,"jawabnya yang membuat Evan langsung membelah kerumunan tersebut. Dan betapa terkejutnya dirinya saat melihat adek kesayangannya sudah pingsan dan berada dalam gendongan Gilbert.
"Jiji kenapa Gil?,"tanya nya.
"Gue nggak tahu. Tapi yang pasti tadi dia mukul-mukul dadanya kayak sesak gitu,"jawab nya khawatir.
"Kita harus segera membawa nya kerumah sakit,"lanjutnya dan pergi meninggalkan Evan. Setelah itu Evan langsung berjalan ke arah kelas XI IPA C untuk mengambil tas Jiji yang berada disamping tempat duduk Ray.
Ray, Ara, Icha dan Resty yang melihat Evan terburu-buru mengambil tas Jiji pun bingung.
"Kenapa Van?,"tanya Ara.
"Jiji pingsan dan sekarang dia di larikan ke rumah sakit oleh Gilbert,"jawab Evan dan langsung pergi meninggalkan mereka semua. Ray, Ara, Icha dan Resty yang mendengarkan hal tersebut pun juga ikut cabut dan langsung mengikuti Evan.
"Kenapa Jiji bisa pingsan?,"tanya Ara pada Evan ketika mereka sudah berada di dalam mobil.
"Kata Gilbert, Jiji tadi di hukum dan setelah itu tiba-tiba aja dada nya sesak. Penyebab sesaknya gue nggak tahu,"jawab Evan yang sedang menyetir.
"Lo udah bilang sama yang lain?,"tanya Ara pada Resty.
"Udah. Fiya, Rahmad, Ari, Sidik, Hafiz dan Reva dalam perjalanan ke rumah sakit juga,"jawab Resty.
"Ada apa sih sebenarnya?,"tanya Icha khawatir pada Jiji. Sedangkan Ray hanya bisa terdiam dengan perasaan yang amat khawatir.
®®®
"Dokter bagaimana keadaan adek saya?,"tanya Evan pada dokter yang baru saja selesai menangani Jiji.
"Apakah sebelum nya dia pernah operasi jantung?,"ucap dokter tersebut balik tanya.
"Operasi jantung?,"balas Evan.
"Anda tidak tahu?,"ucap dokter tersebut.
"Dia tidak pernah bilang kalau dulu pernah operasi jantung dok,"balas Evan.
"Jiji pernah operasi jantung Van di Spanyol. Waktu kecelakaan dulu jantungnya robek, dan untuk bertahan hidup dia harus melakukan operasi jantung. Dan kebetulan waktu itu ada yang mau mendonorkan jantungnya untuk Jiji,"jelas Fiya pada Evan yang membuat semua orang yang ada disana terkaget.
"Serius lo?,"tanya Evan.
"Iya,"jawab nya.
"Siapa yang mendonorkan jantungnya untuk Jiji?,"tanya Evan.
"Kalau masalah itu, dari dulu sampai sekarang aku dan Jiji nggak tahu,"jawab Fiya.
"Berarti benar kalau dulu dia pernah operasi jantung. Maka dari itu sekarang jantung yang ada dalam diri pasien agak lemah karena memang itu adalah resiko dari operasi jantung,"balas dokter tersebut.
"Jadi itu yang membuat Jiji kesakitan dok?,"tanya Evan.
"Iya, . Pasien tidak boleh kelelahan, stress dan sebagainya. Dan juga, dia tidak boleh menjalankan olahraga yang berat karena beresiko serangan jantung,"jawab dokter yang dapat di pahami oleh mereka semua.
"Sekarang Jiji sudah stabil kan dok?,"tanya Ray pada dokter.
"Sudah. Sekarang kita hanya perlu menunggu nya sadar,"jawab dokter tersebut.
"Apakah kami boleh masuk dok?,"tanya Gilbert.
"Boleh. Tapi jangan mengganggu ketenangan pasien ya,"peringatnya.
"Oke dok,"balas mereka dan setelah itu dokter tersebut pergi dari hadapan mereka semua.
®®®
Gimana readers sama cerita aku? Suka? Semoga aja suka ya.......
Terima kasih buat yang udah mau baca cerita aku.......
Dan jangan lupa vote and comment ya guys........
I Love You 😘😘😘😘😘😘
👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇
KAMU SEDANG MEMBACA
QUEEN : SANTA [END]
Genç Kurgu[BUDAYAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA YA GUYS] "Ji,"panggil Gilbert pada Jiji yang sedang berada di hadapannya. "Hmm,"balas Jiji. "Ji, sampai sekarang, gue masih tetap suka sama lo. Sekeras apapun dulu lo nyuruh gue buat lupain lo, tapi gue nggak bisa...