Ibu-Ibu Ngidam

296 48 4
                                    

Happy Reading Guys

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading Guys

"Woi, tahu kagak?....."

"Kagak,"potong Sidik pada Evan.

"Dengarin dulu bangsat,"ucapnya kesal karena ucapannya di potong oleh Sidik.

"Santuy bos,"ucap Sidik cengegesan.

"Lanjut,"ucap Ari.

"Tadi malam nih ya, pas gue balik kesini, gue ngelihat ada orang yang lagi peluk-pelukan sambil tidur anjir. Huh, apalah daya yang jomblo ini,"ucap Evan sambil sesekali melirik Jiji dan Ray.

"Apa lo?,"tanya Jiji judes.

"Kagak buk bos,"balasnya cengegesan.

"Serius lo?,"tanya Sidik antusias.

"Iya anjir. Nih gue ada foto nya,"ucap Evan sambil menunjukkan foto Jiji dan Ray yang sedang tidur sambil berpelukan.

"Wihhhh, udah main tidur bareng aja nih anjir. Van kawinin mereka Van,"ucap Sidik meledek mereka. Jiji yang diledek seperti itu pun merasa sangat kesal.

"Bacot lo anjing. Dari pada lo ngebacot mulu, lebih baik lo sama si Icha beliin gue bubur depan taman deh. Gue pengen makan bubur ayam,"suruh Jiji pada Sidik.

"Anjir lah kok gue sih?,"tanya nya kesal.

"Pergi sekarang atau pas gue udah pulih nanti gue bakal teror lo sampai mampus?,"ancam Jiji. Sidik yang mendengarkan ancaman dari Jiji pun langsung ngacir keluar dengan menggandeng tangan Icha.

"Dua porsi ye,"teriak Jiji agar dapat di dengar oleh Sidik.

"Kenapa nyuruh mereka? Gue kan bisa,"tanya Gilbert pada Jiji yang sekarang sedang di sampingnya.

"Ntahlah. Perasaan gue mengatakan kalau mereka harus pergi bareng,"jawab Jiji cuek.

"Aneh lo,"ucap Hafiz pada Jiji.

"Bodo amat,"balas Jiji cuek dan setelah itu Jiji mulai memainkan ponsel miliknya.

®®®

Taman

"Bang, bubur ayam nya dua ya,"pesan Sidik pada abang tukang bubur( Yaiyalah tukang bubur masa tukang baso).

"Tunggu bentar ya mas,"ucapnya.

"Ini mas,"ucapnya saat sudah selesai membungkuskan pesanan Sidik.

"Berapa bang?,"tanya Sidik.

"20 ribu mas,"jawabnya. Setelah itu Sidik langsung mengeluarkan uang berwarna hijau dan segera memberikannya pada abang tadi.

"Makasih bang,"ucapnya.

"Sama-sama mas,"balasnya.

Setelah itu Sidik dan Icha pun hendak kembali berjalan ke kamar inap Jiji.(Taman tukang bubur itu lumayan dekat dari kamar Jiji). Tapi mereka di hadang oleh seorang ibu-ibu hamil.

"Dek,"panggilnya pada Sidik dan Icha.

"Iya buk. Ada apa?,"tanya Icha ramah.

"Kalian pacaran ya?,"tanya nya. Sidik yang mendengarkan hal tersebut pun sontak kaget dibuatnya.

"Nggak kok buk,"jawab Sidik.

"Tapi kalian cocok loh,"balas ibu-ibu tersebut.

"Ibuk ngaco deh,"ucap Sidik ketus.

"Hush, nggak boleh gitu,"ucap Icha memperingati nya.

"Ibuk lagi hamil ini. Trus lagi ngidam. Ibuk ngidamnya kalian itu harus pacaran. Harus mesra-mesra di depan ibuk,"ucap ibu-ibu tersebut.

"Eh,"ucap Icha kaget.

"Jan ngaco,"ucap Sidik ketus.

"Ibuk mohon. Selama ini ibuk ngidamnya nggak ada yang bisa ngasih. Suami ibuk lagi dinas di luar kota . Jadi ibuk mohon ya sama kalian,"ucap ibuk tersebut.

Icha yang merasa iba pun langsung menyetujui perkataan ibuk tersebut.

"Yaudah buk. Kami bakal kabulin permintaan ibuk,"ucap Icha sambil tersenyum pada ibuk tersebut. Sidik yang tak terima pun langsung marah-marah.

"Apa-apaan lo,"ucapnya ketus.

"Sayang jangan marah-marah dong. Maaf ya tadi aku salah sama kamu,"ucap Icha pada Sidik sambil memeluk lengannya. Sidik yang di perlakukan seperti itu pun sontak kaget ngak kepalang. Ibuk tadi pun langsung menatap mereka dengan perasaan yang teramat senang.

®®®

Gimana readers sama cerita aku? Suka? Semoga aja suka ya.......

Terima kasih buat yang udah mau baca cerita aku.......

Dan jangan lupa vote and comment ya guys........

I Love You 😘😘😘😘😘😘

👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇

QUEEN : SANTA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang