Pulang Bareng

210 45 0
                                    

Happy Reading Guys

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading Guys

"Kenapa kalian bisa di keroyok?,"tanya Evan pada Jiji saat mereka semua sudah berkumpul di kantin.

"Mereka mau minta semua barang-barang kita. Ya, nggak mau lah gue. Yaudah kita langsung dikeroyok deh,"jelas Jiji sedang fokus menyantap mie ayam miliknya.

"Lah, kalau gitu kenapa nggak kasih aja barang-barang kalian dari pada nyawa kalian taruhannya,"balas Evan pada Jiji yang langsung menghentikan acara makannya.

"Hidihhhh, kagak sudi gue ngasih barang-barang gue ke mereka gitu,"balas Jiji sambil menatap mata milik Evan kesal.

"Tapi kan lo sama Gilbert jadi kek gini,"ucap Evan pada Jiji.

"Setidaknya kan nyawa kita masih selamat,"balas Jiji cuek dan langsung melanjutkan acara makannya.

"Kamu keras kepala banget sih Ji,"ucap Fiya pada Jiji.

"Emang udah dari sononya, mau gimana lagi,"balas Jiji cuek.

®®®

Kringgggg......

Bel pulang pun sudah berdering.

"Ji, lo pulangnya sendiri aja ya. Soalnya gue pulang naik grab, badan gue masih sakit, bisa bahaya kalau tetap di paksa bawa motor,"ucap Gilbert pada Jiji.

"Yaudah deh....Hati-hati,"balas Jiji pada Gilbert.

"Yaudah gue pulang dulu ya,"ucap Gilbert pada Jiji yang hanya dibalas dengan senyuman. Setelah itu, Gilbert langsung pergi meninggalkan Jiji dan Ray yang masih di dalam kelas.

"Lo pulang sama siapa?,"tanya Ray pada Jiji setelah kepergian Gilbert.

"Nggak tahu,"jawab Jiji yang sedang merapikan peralatan belajarnya.

"Kalau gitu, sama gue aja,"ucap Ray pada Jiji.

"Emang nggak ngerepotin?,"tanya Jiji ngak enak.

"Nggak,"jawab nya.

"Oke deh,"balas Jiji.

"Pulang sekarang?,"tanya Ray.

"Hmmmmm.....Iya deh. Tapi nanti mampir bentar ya di cafe. Gue lapar,"jawab Jiji.

"Oke. Yaudah ayo,"ucapnya dan langsung berjalan keluar yang langsung di susul oleh Jiji.

Sesampainya di parkiran, Ray langsung menaiki motornya dan langsung diikuti oleh Jiji. Jiji langsung memegang ujung jaket milik Ray. Setelah merasa siap, Ray langsung menancapkan gas nya menuju cafe terdekat.

"Pesan apa?,"tanya Ray pada Jiji ketika mereka sudah berada di cafe.

"Fettucini Alfredo sama Choco Mint Smoothie aja,"jawab Jiji pada Ray.

"Mbak,"panggil Ray pada salah seorang pelayan cafe.

"Ya, mau pesan apa mas?,"tanya nya ramah.

"Fettucini Alfredo, Choco Mint Smoothie, Gambas Al Ajillo, dan Iced Mexican Mocha,"pesan Ray pada pelayan tersebut.

"Baik. Di tunggu ya mas, mbak,"ucap pelayan tersebut dan berlalu pergi dari meja mereka.

"Ji,"panggil Ray pada Jiji.

"Hmm?,"tanya Jiji.

"Selama di Spanyol, lo ngapain aja?,"tanya Ray.

"Hmmmm........Ngurusin perusahaan sama markas. Mungkin itu aja,"jawab Jiji.

"Lo masih ngurusin perusahaan juga? Kan lo nggak boleh capek-capek,"ucap Ray.

"Ya mau gimana lagi. Itu udah jadi tanggung jawab gue sebagai CEO,"balas Jiji.

"Tangan kanan lo nggak ada?,"tanya nya lagi.

"Ada sih. Tapi kan, selagi gue ada disana sudah seharusnya gue ngurusnya. Mereka itu hanya gue cadangan jika gue nggak bisa ngelola nya kalau lagi jarak jauh kek gini,"jawab Jiji.

"Keras kepala lo nggak pernah berubah ya,"ucap Ray dan Jiji hanya mengangkat bahunya acuh.

"Ini pesanannya mbak, mas,"ucap pelayan tadi menyajikan makanan milik Jiji dan Ray.

"Makasih mbak,"ucap Jiji ramah pada pelayan tersebut. Setelah itu, pelayan tersebut meninggalkan Jiji dan Ray yang akan menyantap makanan mereka.

®®®

Gimana readers sama cerita gue? Suka? Semoga aja suka ya..........

Thanks buat yang udah mau baca cerita gue............

Dan.........

Jangan lupa vote and comment ya guys......

👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇

QUEEN : SANTA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang