[BUDAYAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA YA GUYS]
"Ji,"panggil Gilbert pada Jiji yang sedang berada di hadapannya.
"Hmm,"balas Jiji.
"Ji, sampai sekarang, gue masih tetap suka sama lo. Sekeras apapun dulu lo nyuruh gue buat lupain lo, tapi gue nggak bisa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy reading
"Apa?? Tunangan?? Sama Ray??,"kagetnya.
"Iya,".
"Dad, jangan becanda. Nggak lucu tahu nggak. Aku lagi nggak enak badan ini,"ucapnya kesal.
"Daddy serius sayang,"ucap daddy.
"Dad, ini udah zaman milenial. Bukan zaman old. Masa zaman sekarang masih aja ada acara kek beginian,"ucapnya yang masih kesal.
"Sayang, daddy mohon,"balas sang daddy memelas.
"EVAN NGGAK SETUJU!!!,"teriak Evan yang baru sampai dan mendengar pembicaraan mereka. Jiji dan daddy yang mendengar teriakan tersebut pun langsung menolehkan kepala ke sumber suara.
"JI, JANGAN JADI ORANG BEGO LAGI KARNA CINTA. UDAH CUKUP. UDAH MUAK GUE NGELIAT LO DISAKITIN TERUS. LO ITU HIDUP BUKAN UNTUK DISAKITIN, TAPI DIBAHAGIAIN,"bentak Evan yang langsung membuat Jiji terkejut. Ini pertama kalinya dirinya dibentak oleh sang kakak. Jiji yang mendengar itu pun langsung menatap Evan dengan berkaca-kaca. Hatinya sakit ketika dibentak oleh sang kakak. Walaupun apa yang Evan katakan itu benar, tapi dirinya tak terbiasa di bentak oleh orang tersayangnya.
"EVANN! JANGAN NGEBENTAK JIJI,"ucap daddy marah pada Evan.
"EVAN NGGAK PEDULI. INTINYA, KALO LO BERANI NERIMA PERTUNANGAN INI, JANGAN PERNAH NGANGGAP GUE KAKAK LO LAGI,"bentaknya dan langsung berjalan keluar dan meninggalkan mansion. Jiji yang mendengar penuturan dari Evan pun langsung tak bisa membendung tangis nya. Daddy yang melihat putri kecilnya menangis pun langsung memeluknya erat seraya menepuk bahu nya pelan.
"Sayang... Daddy melakukan ini karna ini adalah permintaan mommy dulunya. Ketika mommy masih ada, dan kamu masih berpacaran dengan Ray, mommy ingin menjodohkan kalian. Mommy merasa kalian itu cocok. Walaupun mommy tahu kalian ada masalah, tapi dia tetap setuju kalau kamu dengan Ray. Karena apa? Karena menurut mommy, itu semua tidak sepenuhnya kesalahan Ray. Dia hanya tertipu dan termakan bujukan dan rayuan orang lain. Dan ketika hari pemakaman mommy, daddy menemukan buku diary miliknya. Ini, coba kamu baca sampai selesai. Dia ingin sekali melihat kamu bertunangan dengan Ray. Dia ingin kamu memberikan satu kesempatan lagi untuk Ray. Dan jika kamu benar-benar tidak ada perasaan apapun lagi, dan benar-benar nggak nyaman lagi didekat Ray, kamu boleh mengakhirnya. Tapi sebelum itu, mommy hanya ingin, sekali saja, tolong kasih Ray kesempatan itu,"ucap Daddy lembut sambil memberikan buku diary ke tangan Jiji.
"Hikss.....,"tangisnya sambil memeluk buku tersebut.
"Pikirkan dulu ya. Tenangkan diri kamu, dan pikirkan baik-baik,"ucapnya lembut dan mengusap kepala Jiji pelan. Setelah itu daddy langsung pergi meninggalkan Jiji yang menangis sendirian.