Happy Reading Guys
"Dek, nggak sarapan dulu?,"tanya Evan ketika melihat Jiji yang berlalu melewati meja makan tanpa berniat untuk sarapan.
"Nggak. Ada orang gila yang nunggu gue diluar,"jawab Jiji dingin.
"Orang gila?,"tanya Evan bingung.
"Lihat aja sendiri,"balas Jiji dan langsung berjalan keluar rumah dimana orang gila yang dimaksudnya sedang menunggu nya di luar.
Evan pun berjalan mengikuti Jiji dan melihat Serge sudah anteng berada di samping mobil nya.
"Ngapain lo disini?, "tanya Evan judes. Setiap melihat Serge, Evan bawaan nya selalu sensian.
"Jemput pacar,"jawab nya santuy.
"Pacar?, "tanya Evan bingung.
"Iya....... Dia sekarang pacar gue,"jawab Serge sambil menunjuk Jiji yang hanya acuh tak acuh.
"Ji, maksud nya apa?,"tanya Evan bingung.
"Gue jadi pacar nya dia selama 2 bulan. Untuk lebih rinci nya, nanti gue jelasin,"jawab Jiji.
"Gue berangkat dulu,"lanjutnya dan langsung masuk ke dalam mobil Serge.
"Babay,"ucap Serge sambil mengayunkan tangannya pada Evan dengan tatapan yang sangat menjengkelkan.
"Sialan,"umpat Evan kesal dan langsung berjalan ke dalam mansion.
®®®
"Kamu masih belum bilang ke Evan kalau kita pacaran?,"tanya Serge ketika mereka sudah dalam perjalanan menuju sekolah.
"G,"jawab Jiji singkat.
"Kenapa?,"tanya nya.
"Nggak penting,"jawab Jiji singkat. Serge pun langsung menepikan mobil nya dan berhenti.
"Napa berhenti?,"tanya Jiji melihat sekitar. Serge pun langsung menarik dan mengangkat dagu Jiji agar menatap nya.
"Siapa yang nggak penting?,"tanya nya dingin.
"Menurut lo?,"tanya Jiji sinis.
"Evan nggak mungkin nggak penting buat kamu, berarti aku?,"tanya nya dengan nada yang masih sama.
"Kan sadar diri juga tuh,"balas Jiji cuek dan menatap nya dingin tanpa ekspresi.
"Jadi, aku nggak penting buat kamu? Okay. Kalau gitu mulai sekarang aku harus masuk ke dalam salah satu orang penting buat kamu,"tegas nya sambil menatap Jiji tajam.
"Hak lo apa?,"tanya Jiji dingin.
"Hak aku? Kamu lupa kalau aku Itu pacar kamu?,"balasnya dengan smirk di wajah nya yang terpampang jelas.
"Cih,"decih Jiji kesal dan langsung membuang pandangan dari Serge.
"Yang nurut ya baby,"ucap nya sambil mengelus kepala Jiji dan mulai melajukan mobil nya menuju sekolah.
®®®
"Mereka pacaran?,".
"Jiji banyak banget sih cowok nya,".
"Hooh, Ray iya, Gilbert iya, Serge pun juga di embat,".
"Dasar bitch. Semua cowok lo ambil. Murahan banget,".
Jiji yang mendengar bacotan terakhir pun langsung naik pitam dan berjalan menuju ke orang yang menyebutnya 'bitch' tadi.
"Punya berapa nyawa lo ngatain gue bitch,"tanya Jiji dingin. Okay fix, kalian seperti nya sedang mengganggu singa betina yang sedang kelaparan. Hari ini mood Jiji benar-benar buruk.
"Nghhhhh,"
"KALAU GUE NGOMONG ITU DI JAWAB ANJING!!!! LO PUNYA MULUT KAN? ATAU PERLU GUE BIKIN MULUT LO BENAR-BENAR NGGAK ADA?,"murka Jiji yang seketika membuat suasana di parkiran menengang.
Plakk
Tamparan pertama telak mengenai pipi nya.
"Sssshhhh,"rintihnya menahan perih.
"Masih belum mau jawab?,"tanyanya dingin.
"Sorry..............,"
Plakkkkk
Sekali lagi Jiji menampar pipi nya kasar.
"Lain kali, jangan pernah ngatain gue lagi. Punya otak kan buat mikir?,"tanya Jiji sinis dan langsung meninggalkannya yang sedang menangis menyesali perbuatan nya.
Gue selalu bingung, kenapa semua penyesalan selalu berada di akhir?-Author.
®®®
Gimana readers sama part terbaru cerita aku? Suka? Semoga aja suka ya.....
Thanks buat yang udah mau baca cerita aku
D
A
N
.
.
.Jangan lupa vote and comment ya guys.....
ILY 😘😘😘
👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇
KAMU SEDANG MEMBACA
QUEEN : SANTA [END]
Teen Fiction[BUDAYAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA YA GUYS] "Ji,"panggil Gilbert pada Jiji yang sedang berada di hadapannya. "Hmm,"balas Jiji. "Ji, sampai sekarang, gue masih tetap suka sama lo. Sekeras apapun dulu lo nyuruh gue buat lupain lo, tapi gue nggak bisa...