Happy Reading
"Sayang,"panggil sang daddy yang langsung menghentikan acara makan Jiji.
"Napa dad?,"tanyanya.
"Jangan lupa ya, nanti kita bakal dinner bareng keluarga Smithcron untuk membahas pertunangan kamu ini,"ucapnya.
"Hmm, iya dad. Jam berapa?,".
"Jam 7 malam,"jawabnya.
"Hmm.. Okay,"balasnya lesu dan kembali melanjutkan acara makannya. Evan yang melihat mood Jiji kembali down pun hanya bisa mengusap kepala nya pelan.
🍂🍂🍂
"Ji, kapan lo bakal tunangan?, "tanya Icha pada Jiji yang sekarang sedang menyeruput jus alpukat miliknya.
"Nggak tahu, ntr dibahas,"jawabnya singkat. Yap, Jiji sudah menceritakan semua nya pada mereka, dan itu membuat mereka sangat terkejut. Tapi mereka berusaha paham dan mendukung sepenuhnya keinginan Jiji.
Setelah lama mengalami keheningan, akhirnya keheningan tersebut pun terpecah oleh suara dering ponsel milik Jiji. Jiji pun langsung mengangkatnya.
"Hallo,".
"Nona, ada beberapa berkas yang harus nona langsung tandatangani,".
"Kenapa tidak kamu langsung saja yang mewakili?,".
"Maaf nona, karena ini sangat penting, jadi harus nona yang menandatanginya,".
"Yasudah, nanti pulang sekolah saya langsung kesana. Apakah ada lagi?,"tanyanya.
"Masih nona. Nanti sore, ada satu klien yang ingin bertemu dengan anda,".
"Jam berapa?,".
"Jam 5 sore nona,".
"Dimana?, ".
"Tempat nya belum mereka tentukan, jadi nanti kalau ada kabar, nona akan saya kabari,".
"Owhh, okay,".
"Saya permisi nona, selamat siang,".
Tut, sambungan telpon pun langsung dimatikan secara sepihak oleh Jiji.
"Kenapa Ji?,"tanya Ara.
"Nanti gue ada urusan di kantor,"jawabnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
QUEEN : SANTA [END]
Fiksi Remaja[BUDAYAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA YA GUYS] "Ji,"panggil Gilbert pada Jiji yang sedang berada di hadapannya. "Hmm,"balas Jiji. "Ji, sampai sekarang, gue masih tetap suka sama lo. Sekeras apapun dulu lo nyuruh gue buat lupain lo, tapi gue nggak bisa...