Happy Reading
"Besok aku jemput ya,"ucap Ray memecah keheningan.
"Aku?,"beo Jiji.
"Iya, kenapa? Kan kita udah mau tunangan. Nggak mungkin kan masih pakai kata lo-gue lagi,"jelasnya.
"Oh,"balas Jiji singkat.
"Kenapa nerima pertunangan ini?,"tanya Ray.
"Demi mommy,"jawabnya singkat tanpa mengalihkan tatapan nya yang terus tertuju ke arah depan.
"Cuman itu?,"tanyanya lagi. Jiji pun langsung menatap ke arahnya dan langsung mengangkat sebelah alis nya. Tak berselang lama pun akhirnya dia mengerti.
"Iya. Emang lo berharap apa?,"balasnya dingin.
"Kok pake kata 'lo'? Kan aku udah bilang pake aku-kamu,"ucapnya lembut. Jiji yang mendengarnya pun hanya memalingkan wajahnya.
"Suka-suka gue, mulut gue juga, napa lo yang sewot,"balasnya dingin. Ray yang mendengarnya pun hanya bisa menghela nafas pelan.
"Gue mau pulang, capek,"ucap Jiji tiba-tiba.
"Yaudah aku antar,"balas Ray sambil tersenyum, tapi senyumannya tak dapat dilihat oleh Jiji karena dia memalingkan wajahnya.
"Nggak usah, gue bawa mobil,"balas nya dan berlalu meninggalkan Ray yang termenung sendirian. Ray yang melihat kepergian Jiji pun hanya diam dan terus berpikir keras, gimana caranya agar Jiji bisa memaafkan dan menjadi lebih hangat padanya.
🍂🍂🍂
"Ji, kantin yokkk,"ucap Icha pada Jiji yang sedang menelungkupkan kepalanya di atas meja.
"Hmm,"balasnya dan langsung berdiri dari duduknya dan berjalan mengikuti teman-temannya yang berjalan melewati lorong-lorong kelas.
"Mau pesan apa?,"tanya Resty ketika mereka sudah sampai dikantin.
"Samain aja,"balas Icha dan Sidik serempak.
"Ngikut mulu lo anjing,"balas mereka barengan lagi.
"Lo yang ngikut,"balas Icha kesal.
"Lo lah,"balas Sidik sengit.
"Lo lah monyet,"balas Icha.
"Lo babi,".
"Lo taikk,".
"Lo...,"
"BERISIKKK,"ucap Jiji penuh penekanan yang langsung membuat semua orang yang berada di meja tersebut kicep. Resty yang melihat Jiji sudah marah pun langsung ngacir untuk memesan makanan agar tak terkena amukan sang singa betina. Sedangkan Icha dan Sidik yang tadinya berdebat pun langsung menelan saliva mereka susah payah dan menundukkan kepala nya tak berani menatap mata Jiji yang sedang menatap mereka intens.
KAMU SEDANG MEMBACA
QUEEN : SANTA [END]
Fiksi Remaja[BUDAYAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA YA GUYS] "Ji,"panggil Gilbert pada Jiji yang sedang berada di hadapannya. "Hmm,"balas Jiji. "Ji, sampai sekarang, gue masih tetap suka sama lo. Sekeras apapun dulu lo nyuruh gue buat lupain lo, tapi gue nggak bisa...