Ada Rindu Untuk Mu

350 53 1
                                    

Happy Reading Guys

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading Guys

"Kalau lo masih ada, berarti Jiji juga?,"tanya nya pada Fiya yang lagi-lagi di balas anggukan kepala oleh nya. Setelah melihat reaksi Fiya, Evan langsung berlari keluar menuju ke kelas dimana adik kesayangannya berada. Ketika berada di ambang pintu kelas, Evan melihat seorang gadis yang sudah berada di pelukan sang pria yang dikenal nya.

"Baby girl ,"panggil Evan kearah mereka. Merasa ada yang memanggilnya dengan sebutan kesayangan, Jiji langsung menatap kearah asal suara. Melihat Jiji menatap ke arah nya, Evan langsung berlari berhambur kepelukan sang adik tercinta. Jiji yang mendapat pelukan mendadak pun langsung meringis kesakitan.

"Sssshhh,"ringis nya. Evan yang mendengar ringisan sang adik pun langsung menatap nya khawatir.

"Ada apa? Ada yang sakit? Yang mana?,"tanya nya beruntun.

"Pinggang gue kayak nya luka deh,"
jawab Jiji.

"Kok bisa? Bekas luka kecelakaan itu?,"tanya nya lagi.

"Tanya aja sama teman lo itu,"jawab Jiji sambil menunjuk ke arah Ray yang merasa bersalah.

"Maksudnya?,"tanya Evan tak mengerti.

"Ray tadi nendang meja, trus kena Jiji," jawab Ara mewakili Jiji. Evan yang mendengar Ray melukai adik nya pun hendak melayang kan tinju milik nya tapi langsung di hadang oleh Jiji.

"Dia nggak sengaja. Lagian dia nggak tahu kalau ini gue,"bela Jiji pada Evan.

"Tapi lo luka........,"

"Trus? Udah ya. Agil anterin gue ke uks ya,"pinta Jiji pada Gilbert.

"Yaudah ayo,"ucap nya dan langsung menggendong Jiji ala bridal style. Jiji yang di perlakukan seperti itu pun terkejut.

"Eh kok gini? papah aja deh,"ucap Jiji dalam gendongan Gilbert.

"Kalau di papah itu lama banget. Nanti luka lo makin memburuk gimana?,"balas Gilbert balik tanya.

"Ya tapi kan.........,"bukan nya mendengarkan Jiji, Gilbert malah terus berjalan keluar dari kelas menuju ke uks. Selama perjalanan menuju uks, banyak sekali pasang mata yang menatap Jiji iri. Dan Jiji hanya bisa meneggelamkan wajah nya dibalik dada milik Gilbert. Gilbert pun tertawa melihat tingkah Jiji yang malu-malu di gendong oleh nya dan tetap terus berjalan menuju uks.

®®®

"Jadi, selama ini kalian pura-pura meninggal dan tinggal di Spanyol?,"
tanya Ari pada Jiji dan Fiya. Yap, sekarang mereka semua sedang berada dikantin. Dan Jiji sedang menceritakan kejadian yang di alaminya dan Fiya selama beberapa bulan terakhir.

"Dan dalang dari kematian lo dan Fiya itu si Sherin? Dan dia juga udah di penjara?,"tambah Rahmad. Dan Jiji hanya membalas dengan mengganggukan kepala saja.

"Syukur deh dek lo nggak benar-benar ninggalin gue,"ucap Evan sambil mengelus kepala adiknya lembut.

"Nah, sekarang kan gue udah balik nih, baik-baik deh sama gue,"balas Jiji pada Evan.

"Iya iya. Lo mau apapun bakal gue turutin mulai sekarang,"balas yang masih senantiasa mengelus rambut Jiji.

"Serius?,"tanya Jiji exited. Dan Evan hanya mengganggukan kepala.

"Cariin gue pacar dong,"ucap Jiji bercanda pada Evan yang seperti nya di anggap serius oleh nya. Semua orang yang mendengar permintaan Jiji pun dibuat kaget oleh nya kecuali para sahabat nya yang sudah tahu sama sifat Jiji yang satu ini.

"Serius lo?,"tanya Sidik kaget.

"Iya, gue serius. Selama di Spanyol gue pengin punya nyoba ganti-ganti pacar,tapi nggak bisa soal nya gue sibuk banget. Jadi, yaudah pas disini aja,"jawab Jiji kelewat santuy.

"Lah tumben Ji?,"tanya Icha pada Jiji.

"Gue lagi pen nyoba hal baru,"jawab Jiji.

"Ini pasti gara-gara kebanyakan main sama Sidik makanya otak lo jadi gitu kan,"ucap Gilbert menyalahkan Sidik.Sidik yang di salahkan pun tak terima.

"Lah kok gue anjir,"balasnya kesal.

"Lah iya kan lo yang suka gonta-ganti pacar,"balas Gilbert.

"Hidih,"balas nya yang tak bisa lagi membalas ucapan Gilbert.

"Kenapa nggak sama gue aja?,"tanya Gilbert pada Jiji. Semua orang yang mendengar perkataan Gilbert pun dibuat terkaget oleh nya kecuali Jiji.

"Lo masih suka sama Jiji?,"tanya Evan pada Gilbert.

"Iya. Perasaan gue ke dia nggak pernah berubah. Masih tetap sama kayak dulu,"jawab Gilbert mantap.

"Yaudah Ji sama Gilbert aja, gue dukung kok,"ucap Evan pada Jiji.

"Gue nggak mau,"balas nya.

"Lah kenapa?,"tanya Gilbert.

"Gue kan tadi udah bilang kalau mau gonta-ganti pacar. Emang lo mau nanti kalau kita udah pacaran 1 minggu trus gue minta putus?,"ucap nya balik tanya.

"Ji.....,"ucap Evan agak kesal dengan pemikiran Jiji.

"Kali ini aja Van. Nggak sampai kok 100 mantan gue nanti. Gue hanya coba-coba,"ucap Jiji memelas pada Evan yang hanya bisa dibalas dengan dengusan oleh nya. Evan pun terpaksa mengiyakan perkataan sang adik. Jiji yang mendapat balasan dari Evan pun merasa sangat senang dan langsung mengecup pipi nya singkat.

"Makasih my big brother,"ucap nya.

"Nye nye nye,"balas Evan kesal. Semua orang yang melihat tingkah Jiji pun hanya bisa maklum dengan sifat baru nya ini.

®®®

Sekarang ini Jiji sedang bersantai di rooftop sekolah. Ketika sedang asyik-asyik nya menikmati udara di rooftop, Jiji di kejutkan dengan kedatangan Sidik di samping nya.

"Ngapain?,"tanya Jiji pada Sidik.

"Gue cuman mau menyampaikan pesan,"jawab nya.

"Apaan?,"

"Ada rindu untukmu dari Ray,"ucap Sidik pada Jiji. Jiji yang mendengar hal tersebut pun kaget.

®®®

Gimana readers sama cerita aku? Suka? Semoga aja suka ya.......




Terima kasih buat yang udah mau baca cerita aku.......

Dan jangan lupa vote and comment ya guys........

I Love You 😘😘😘😘😘😘

👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇

QUEEN : SANTA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang