Happy Reading Guys
"Jadi sekarang rencana lo apa?,"tanya Reva setelah mendengar penjelasan Jiji.
"Kita harus buat dia jatuh kedalam perangkap dulu,"ucap Jiji disertai dengan senyum devil milik nya.
"Perangkap apa yang udah lo buat?,"tanya Ara pada Jiji.
"Di sekitar diri nya itu sudah gue buat alat penyadap. Dan handphone nya pun juga sudah gue sadap. Tinggal hanya beberapa langkah lagi agar bisa membuat dia benar-benar hancur,"ucap Jiji sambil menunjukkan laptop miliknya. Disana sudah terpampang situasi di dalam rumah Sherin.
"Kalau misalnya semua nya sudah terkumpul, lo bakal bunuh dia?,"tanya Reva.
"Gue pengen nya gitu, tapi mau bagaimana pun dia itu sepupu gue. Gue nggak mau merusak citra nya daddy di mata keluarganya,"jawab Jiji tenang.
"Trus lo mau apain dia?,"tanya Resty ketika mendengar jawaban dari Jiji.
"Gue mau bikin dia masuk penjara internasional dan membuat dia nggak bisa keluar dari sana selama bertahun-tahun,"jawab Jiji.
"Penjara internasional?,"beo Onar.
"Iya. Di penjara Candiru atau lebih tepatnya di Brazil,"balas Jiji.
"Kenapa harus disana?,"tanya Al pada Jiji.
"Gue mau dia membekap disana selama bertahun-tahun dan hidup dalam serba kekurangan,"jawab Jiji dingin.
"Kalau pengen dia hidup dalam serba kekurangan kan bisa hancurin perusahaan bokapnya,"balas Resty.
"Kalau itu, gue nggak bisa. Tameng mereka terlalu kuat. Mereka memiliki eyang. Lo kan tahu, gue paling malas berurusan sama tuh nenek-nenek,"balas Jiji kesal saat mengingat nenek nya yang sangat dia benci.
"Iya juga sih,"ucap Icha setuju.
"Jadi sekarang, kita hanya perlu nunggu aja kan?,"tanya Reva.
"Hmmmm,"balas Jiji yang terus memantau situasi disana.
®®®
Brakkkk............
Jiji dan yang lain kaget saat mendengar suara dobrakan yang terdengar dari laptopnya.
"Dimana perempuan jalang itu?,"teriak orang tersebut ketika masuk ke dalam rumah nya Sherin.
"Anda siapa?,"tanya bodyguard yang ada di dalamnya.
"Panggil perempuan jalang itu sekarang atau rumah ini bakal saya bom,"ucapnya membentak.
"Ada apa ribut-ribut ini?,"tanya Sherin keluar dari kamarnya ketika mendengar suara dobrakan sekaligus suara seorang pria yang sangat menggelegar.
"Mana uang saya!!!!!!!!!!!,"bentaknya pada Sherin.
"Uang apa yang anda minta???,"ucapnya balik tanya.
"Saya sudah melaksanakan perintah anda untuk membunuh sepupu anda tapi sekarang anda pura-pura lupa dengan perjanjiannya!!!!!,"bentaknya lagi dan lagi.
"Ohhh itu, tenang saja. Nanti saya kirim kan,"balasnya berusaha menenangkan orang tersebut.
"SAYA MAU UANG ITU SEKARANG,"ucapnya dengan penuh penekanan.
"Saya tidak ada uang sekarang,"ucap Sherin.
"Anda tidak punya uang? Tapi anda bisa membeli mobil baru tersebut. Kalau begitu mobil tersebut yang bakal saya ambil,"ucapnya sambil menunjuk mobil sport yang berada tepat di depan rumah tersebut.
"Nggak,"bentak Sherin pada orang tersebut. Dan orang tersebut pun hanya menyunggingkan senyum miliknya.
"Kalau begitu bayar,"bentaknya.
"OKE,"jawab nya berteriak dan langsung pergi dari sana menuju ke kamarnya untuk mengambil uang tersebut.
Setelah itu Sherin keluar dengan membawa uang tersebut dengan menggunakan koper kecil. Dia langsung melempar uang tersebut kepada orang tadi. Orang tersebut pun langsung melihat isi koper tersebut dan langsung tersenyum senang.
"Udah cukup kan?,"tanya Sherin ketus.
"Hmmm, lain kali kalau ada hutang itu langsung dibayar,"ucapnya dan langsung pergi meninggalkan rumah Sherin. Sherin yang melihat hal tersebut pun sangat kesal karena harus kehilangan banyak uang nya.
Jiji dkk yang melihat itu pun langsung senang karena menemukan bukti baru. Sepertinya ini semua sudah lebih dari cukup. Dan sekarang mereka bisa membalaskan dendam tersebut pada wanita laknat itu.
"Dia sudah masuk ke dalam perangkap,"ucap Jiji dengan senyuman mematikan milik nya. Semua orang yang melihat Jiji tersenyum seperti itu pun merasa ngeri.
®®®
Gimana readers sama cerita aku? Suka? Semoga aja suka ya.Terima kasih buat yang udah mau baca cerita aku.......
Dan......
Jangan lupa vote dan comen sebanyak-banyak nya ya....
👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇
KAMU SEDANG MEMBACA
QUEEN : SANTA [END]
Teen Fiction[BUDAYAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA YA GUYS] "Ji,"panggil Gilbert pada Jiji yang sedang berada di hadapannya. "Hmm,"balas Jiji. "Ji, sampai sekarang, gue masih tetap suka sama lo. Sekeras apapun dulu lo nyuruh gue buat lupain lo, tapi gue nggak bisa...