Shock

144 30 6
                                    

Happy Reading Guys

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading Guys

Sesampainya Jiji di kelas, semua pasang mata menatap ke arah nya. Pasalnya semua orang kaget melihat kedatangannya bersama Serge yang sekaligus memeluk pinggangnya erat.

Mereka serius pacaran?

Anjirrr ternyata beneran

Arghhhhhh couple goals banget

Hilang deh satu cogan sekolah kita

Potek hati gue

Dan masih banyak celotehan dari teman sekelasnya yang membuat kepala Jiji pusing.

"BERISIK BANGSAT!!!!,"teriaknya kesal.

Cup

Jiji langsung membulatkan bola matanya dan menatap Serge tajam.

"Maksud lo nyium pipi gue apa?,"tanyanya dingin dan penuh penekanan.

"Kamu itu pacar aku, aku nggak mau pacar aku ngomong kasar,"jawabnya lantang dengan senyum di wajah tampannya dan membuat semua kaum hawa kecuali teman-teman Jiji berteriak histeris. Perlu diakui, Serge memang sangat tampan. Mungkin sebanding dengan Ray. Tapi, sikap yang dia miliki, membuat Jiji muak dan sangat membencinya. Bukan hanya Jiji, tapi teman-teman Jiji pun sama.

Bukannya melandeni ucapan Serge, Jiji malah berjalan menuju ke kursi miliknya yang berada di samping Ray. Serge yang melihat Jiji berjalan ke arah Ray pun langsung menuju ke arahnya.

"Don't sit next to him,"ucapnya sambil memegang tangan Jiji yang sudah duduk di kursinya.

"Emang nya lo siapa? You are just my boyfriend. So don't ever think that you can completely manage my life,"balas Jiji dingin dan langsung menghempaskan tangan Serge kasar.

"Masih belum mau pergi juga lo dari sini?,"tanya Jiji dingin. Masih belum ada pergerakan dari Serge sedikitpun.

"Lo yang pergi atau gue yang pergi?,"lanjutnya kesal.

"Okay gue yang pergi,"lanjutnya lagi dan pergi meninggalkan kelas. Semua orang menatap ke arah Jiji dan Serge bergantian. Ray yang melihat kepergian Jiji pun langsung mengikutinya.

®®®

"Ji,"panggil Ray sambil menahan tangan Jiji. Jiji pun langsung menatap ke arah tangannya yang di genggam dan Ray bergantian.

"Hmmm,"tanyanya tanpa ekspresi.

"Kamu beneran pacaran sama Serge?,"tanya nya hati-hati, takut menyinggung Jiji yang sedang marah.

"Hmm, untuk rinci nya, dengarin di mansion. Ntar gue jelasin. Suruh yang lain ke mansion juga,"jawab Jiji dengan nada yang masih sama.

"Okay. Sekarang lo mau kemana?," tanyanya.

"Mau ke rooftop, nenangin diri dulu. Lo ke kelas aja. Gue pen sendiri,"jawabnya yang membuat Ray langsung melepaskan tangan Jiji.

"Jangan lama-lama bolosnya,"balasnya lalu pergi meninggalkan Jiji sendiri.

®®®

"By, maafin aku soal yang tadi ya,"ucap Serge yang mengganggu acara makannya Jiji dan teman-teman. Saat ini Jiji dan yang lainnya sedang makan di kantin. Tapi kenapa harus ada makhluk astral yang mengganggu?

"By, Maaf kalau aku kekanak-kanakkan dan egois,"ucapnya memohon pada Jiji.

"Hmm,"balas Jiji yang masih tetap fokus memakan siomay miliknya.

"Serius kamu maafin?,"tanyanya excited.

"Hmmmm, "balasnya panjang karena kesal karena Serge terlalu berisik bagi nya.

"Yeah, kalau gitu, nanti malam kita kencan yuk by,"ucapnya antusias.

"Whatever,"balas Jiji muak.

"Okay nanti aku jemput ya. Oh Iya, nanti pulang nya bareng aku ya,"ucapnya yang masih berisik.

"Gue pulang sama Icha,"jawab Jiji.

"Yahhh, sama aku dong,"ucapnya manja.

"Gue pulang sama Icha, atau nggak ada kencan sama sekali,"ancam Jiji.

"Ishhh, Yaudah iya. Nanti aku jemput jam 8 by,".

"Hmmm,".

®®®

"Whatttt!!!!!! Jadi lo pacaran sama dia cuman gara-gara kontrak sialan Itu??!!!!,"udah tahu kan siapa yang bakal teriak selebay ini? Yap, benar dia si Icha. Jiji baru saja menjelaskan semua kejadian yang dia alami selama beberapa hari terakhir ini.

"Nggak usah lebay,"ucap Reva sambil menimpuk kepala Icha lumayan keras hingga membuat nya mengaduh kesakitan.

"Kenapa harus dia?, "tanya Gilbert lembut.

"Dia itu pemilik perusahaan entertainment terbaik di dunia, gue benar-benar butuh kerja sama bareng dia. Gue juga ogah njirr pacaran sama dia,"jawab Jiji kesal mengingat momen pacaran nya dengan Serge.

"Yaudah, sabar aja ya. Kalau ada apa-apa, jangan lupa cerita sama kita,"ucap Gilbert sambil mengelus kepala Jiji lembut dan membuat Ray yang melihat nya pun kesal.

®®®

Gimana readers sama part terbaru cerita aku? Suka? Semoga aja suka ya.....

Thanks buat yang udah mau baca cerita aku

D
A
N
.
.
.

Jangan lupa vote and comment ya guys.....

ILY 😘😘😘

👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇

QUEEN : SANTA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang