Sekolah

354 56 3
                                    

Happy Reading Guys

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading Guys

Sudah beberapa hari sejak kejadian di tangkapnya Sherin dan sekarang Jiji dan Fiya sedang bersiap-siap untuk kembali lagi ke sekolah mereka dulu. Jiji yang sudah siap dengan kebutuhan sekolah nya pun langsung turun ke bawah untuk sarapan bersama Fiya. Ketika sampai disana, Jiji melihat Fiya sudah anteng duduk di gsalah satu kursi meja makan. Jiji pun langsung duduk di sebelah Fiya dan langsung memulai ritual sarapannya. Setelah selesai sarapan, Jiji dan Fiya langsung berangkat ke sekolah menggunakan mobil sport masing-masing.

®®®

Setiba nya mereka disana banyak sekali pasang mata yang menatap ke arah mereka penasaran. Pasalnya Jiji dan Fiya ketika keluar dari mobil mereka menggenakan masker, topi dan juga kaca mata seperti seorang idol yang takut masuk kamera dispacth. Jiji dan Fiya yang mendapat tatapan seperti itu pun hanya acuh dan tetap berjalan ke kelas mereka masing-masing.

Setiba nya Jiji di kelas XI IPA C, Jiji langsung berjalan duduk di kursi sebelah Ray. Ray yang merasa ada orang duduk di sebelahnya pun langsung merasa terganggu dan membentaknya.

"Apa hak lo duduk disini?,"bentak nya pada Jiji.

"Serah gue dong. Lagian dari awal ini emang tempat duduk gue,"jawab Jiji ketus.

"Cih, tempat duduk lo. Emang lo siapa anjing,"bentaknya lagi dan lagi.

"Kepo ya?,"goda Jiji pada Ray.

"GUE BILANG PERGI DARI SINI ATAU GUE NGGAK SEGAN-SEGAN NYAKITIN LO," ucap Ray dengan penuh penekanan di tiap kata nya.

"KALAU GUE NGGAK MAU GIMANA?,"
balas Jiji juga dengan penuh penekanan.

Caper banget sih dia.

Siapa sih anjing, kayak nya anak baru deh.

Sok banget lo.

Palingan nanti tuh orang ditampar deh sama Ray gara-gara kecaperan.

Dan masih banyak lagi celotehan-celotehan dari teman-teman Jiji.

"Jangan suka mandang jijik orang ya guys,"teriak Jiji pada mereka dan langsung membuat orang yang berbisik pada nya pun diam dan hanya menyaksikan.

Brakkk.......

Meja yang ada di dekat Jiji pun langsung menghantap ke arah pinggangnya dan membuat Jiji meringgis kesakitan. Ara, Icha dan Resty yang baru datang pun di buat terkejut oleh hal tersebut. Mereka saling pandang dan akhirnya terpikirkan sesuatu.

"Jangan-jangan itu Jiji,"gumam mereka berbarengan. Dan mereka bertiga pun kaget dan berjalan kearah Jiji yang kesakitan.

"Anjing lo Ray. Jahat banget sih sama cewek,"ucap Ara kesal pada Ray.

"Bilang sama dia, jangan caper sama gue,"balas Ray ketus.

"Dia bukan caper ya, dia.........,"

"Ahhh, pengap gue pakai masker,"
potong Jiji dan langsung membuka masker miliknya. Dan selanjutnya membuka topi dan juga kaca matanya. Semua orang yang melihat hal tersebut pun dibuat kaget oleh nya. Bagaimana mungkin Jikhan Abritania Alexcran bisa hidup? Ray pun juga sangat kaget dengan kehadiran Jiji di depannya.

"Jiji,"ucap nya lirih.

"Yes, i'm here,"ucap Jiji tersenyum pada Ray. Ray pun langsung memeluk Jiji dengan sangat erat seakan-akan tak mau melepaskannya.

"Udah wei, gue sesak napas nih,"ucap Jiji dan membuat Ray segera melepaskan pelukannya. Ray sangat senang dengan kembalinya Jiji dan tentunya semua orang pun merasakan hal yang sama.

Gilbert yang baru datang pun merasa penasaran. Kenapa di kelas ini ribut sekali? Dia pun langsung berjalan masuk. Dan betapa kagetnya diri nya melihat Jiji sudah berdiri di hadapan mereka semua.

"Jiji,"ucap Gilbert. Jiji yang merasa namanya di panggil pun langsung menolehkan kepalanya ke asal suara. Jiji merasa sangat senang, sahabat kesayangannya sudah berada disini. Jiji pun langsung berhambur kepelukan Gilbert dan memeluknya sangat erat.

"Ini gue pasti lagi berhalusinasi deh,"
gumam Gilbert yang dapat di dengar oleh Jiji.

"Nggak kok,"ucap Jiji sambil mencubit pipinya Gilbert dan membuat sang empu kesakitan. Gilbert yang merasa sakit pun lantas sangat terkejut karena di hadapannya beneran Jiji.

"Serius?,"ucapnya yang hendak menangis.

"Iyaaaaaa,"balas Jiji yang masih senantiasa berada di pelukannya. Gilbert pun tak bisa lagi membendung tangisnya, dia langsung menangis dipelukan Jiji. Dia menangis tapi juga merasa sangat bahagia dengan kehadiran sang sahabat sekaligus orang yang sangat dia cintai setelah ibunya.

Ray yang melihat kedekatan mereka pun hanya bisa diam membisu.

®®®

Di kelas XI IPA B........

Fiya yang baru masuk pun langsung membuat seluruh pasang mata menatap ke arah mereka. Fiya yang melihat Reva sedang duduk sendirian pun langsung berjalan kearahnya dengan melepaskan masker,topi dan juga kaca mata yang dia kenakan.

Semua orang yang melihat wajahnya pun dibuat nya terkejut. Kenapa dia ada disini?.

Rahmad yang melihat Fiya pun dibuat terkaget oleh nya. Dia langsung berjalan ke arah Fiya dan memeluk nya dengan penuh kerinduan.

"Ini benaran kamu kan?,"tanya nya lirih pada Fiya yang ada di pelukan nya. Dan Fiya hanya menganggukkan kepala nya. Rahmad tersenyum sangat senang. Evan yang melihat Fiya pun langsung berjalan ke arahnya.

"Kalau lo masih ada, berarti Jiji juga?,"tanya nya pada Fiya yang lagi-lagi di balas anggukan kepala oleh nya. Setelah melihat reaksi Fiya, Evan langsung berlari keluar menuju ke kelas dimana adik kesayangannya berada.

®®®

Gimana readers sama cerita aku? Suka? Semoga aja suka ya.

Terima kasih buat yang udah mau baca cerita aku.......

Dan......

Jangan lupa vote dan comen sebanyak-banyak nya ya....

👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇

QUEEN : SANTA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang