QUEEN : SANTA [END]

Aneh

Happy Reading Guys

"Pesan apa?," tanya Hafiz pada Reva.

"Reva doang yang lo tawarin?," tanya Sidik.

"Emang lo juga?," ucapnya balik tanya.

"Yaiyalah curut,"balas Sidik kesal.

"Yaudah apaan?,"tanya Hafiz ngegas.

"Ikhlas nggak lo nih?,"tanya Sidik.

"Mau nggak mau ya harus,"balas Hafiz jutek.

"Gue cilok nya Mang De sama jus mangga nya Teteh Anin,"pesan Sidik.

"Jauh banget dugong," ucap Hafiz kesal karena jarak warung Mang De dan Teteh Anin itu lumayan jauh.

"Beliin aja apa ribet nya sih njir,"ucap Sidik.

"Lo lebihin duit nya buat upah jalan gue kesana,"ucap Hafiz.

"Pelit amat lo sama teman,".

"Kalau nggak pelit nggak bakal berkembang hidup lo bro,"ucap Hafiz sambil menepuk bahu Sidik.

"Yaudah iya-iya anjing,".

"Udah nyuruh, ngatain anjing lagi lo. Memang teman nggak ada akhlak ya lo,"ucap Hafiz.

"Bacot,"balasnya judes.

"Yang lain pesan apa?,"Tanya Hafiz.

"Samain aja,"jawab Reva.

"Sip,"balasnya mengacungi jempolnya pada Reva.

"Tunggu ya,"lanjutnya lagi lembut.

Tumben bicara nih bocil lembut. Ada begidang teh? -batin Jiji sambil menatap Hafiz yang berkelakuan nggak kek biasanya.

"Anjirrr, pas cewek yang nyuruh, lo nurut aja. Pas gue, lo malah ngata-ngatain plus malak gue. Wahhh bener-bener ya lo jadi teman," ucap Sidik ketus pada Hafiz.

"Ssg,"balas Hafiz cuek dan langsung berlalu dari sana untuk menuju ke stan makanan yang mereka pesan.

®®®

"Nih, makanan lo,"ucap Hafiz sambil memberikan cilok dan jus mangga milik Sidik.

"Hmm,"balas Sidik cuek dan mengambil makanan tersebut lalu mengambil botol cabe untuk dimasukkan ke dalam mangkuk cilok nya.

"Dan ini punya lo,"ucapnya lembut pada Reva.

"Punya kita?,"tanya Evan pada Hafiz yang sedang meletakkan mangkuk cilok milik Reva.

"Ambil aja sendiri,"balasnya.

"Wahhh, bangke banget punya teman,"ucap Ari kesal.

"Hooh, gue setuju,"ucap Gilbert menyetujui perkataan Ari.

"Lo punya tangan kan?,"tanya Hafiz pada Evan.

"Punya. Emang lo nggak lihat tangan gue,"jawab Evan sambil menunjukkan tangannya pada Hafiz.

"Kalau punya tangan, ambil aja sendiri,"ucapnya dan mulai menyantap cilok miliknya.

"Sialan nih.......,".

"Tinggal ambil aja apa ribetnya sih, "
ucap Reva pada Evan.

"Ya gue pengin nya di ambilin sama dia,"ucap Evan sambil menunjuk Hafiz.

"Jangan manja,"balasnya cuek.

"Hidih...., "balas Evan kesal. Hafiz yang merasa di bela oleh Reva pun merasa sangat senang.

Jadi makin sayang deh -batin Hafiz tersenyum senang mendengarnya.

Jiji yang mendengarkan hal tersebut pun langsung keselek dengan cilok miliknya.

"Uhuk....uhhhukkk,"batuknya sambil menepuk-nepuk dadanya. Evan yang melihat itu pun merasa khawatir.

"Kenapa dek? Kambuh lagi?,"tanya nya khawatir sambil menatap Jiji.

"Aaaaa... Irrr...,"ucap nya sambil menunjuk air putih yang ada di atas meja. Dengan sigap Evan langsung menyambar air tersebut dan membuka tutup botol nya kasar. Dia langsung memberikan air tersebut pada Jiji. Jiji langsung meminum air tersebut hingga tersisa setengah.

"Kenapa? Masih sesak lagi?,"tanya nya yang masih khawatir.

"Udah agak legaan. Btw, tadi itu bukan kambuh, tapi gue keselek gara-gara kaget,"ucap Jiji sambil menatap Evan yang langsung merasa lega.

"Kaget kenapa?,"tanya Evan.

"Tadi ada orang bego yang ngebatin kalau dia makin sayang sama seseorang,"ucap Jiji yang dengan menggunakan nada sindiran. Hafiz yang mendengarkan pernyataan Jiji tersebut pun langsung terlonjak kaget.

Owhhhhh shit -umpatnya. Jiji yang mendengar umpatan dari Hafiz pun merasa sangat senang karena satu persatu dari rahasia teman nya mulai terbongkar.

®®®

Gimana readers sama cerita aku? Suka? Semoga aja suka ya......

Sebelum nya mohon maaf karena telat up nya, soal nya author nggak ada ide belakangan ini. Dan semua judul yang ada di file author hilang juga. Jadi harus mulai mikirin ide lagi deh.......

Thanks buat yang udah mau baca cerita aku....

Dan........

Jangan lupa vote and comment ya guysssss.......

I love you 😘😘😘😘

👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇