[BUDAYAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA YA GUYS]
"Ji,"panggil Gilbert pada Jiji yang sedang berada di hadapannya.
"Hmm,"balas Jiji.
"Ji, sampai sekarang, gue masih tetap suka sama lo. Sekeras apapun dulu lo nyuruh gue buat lupain lo, tapi gue nggak bisa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HappyReading
"Morning dad,"sapa Jiji ketika baru sampai di meja makan yang sudah berisikan sang daddy dan saudara tercinta+terlucknutnya.
"Morning baby girl,"balas sang daddy tersenyum.
"Daddy doang?,"tanya Evan cemberut dan memanyunkan bibirnya hingga 50 cm. Canda ✌. Ya kali 50 cm. Auto gimana ntuh bibir jadinya.
"Morning Evannnnnnnnnnn,"balasnya sambil memasang wajah tersenyum bahagia yang terlihat sangat palsu.
"Hmm... Morning,"balas nya singkat. Sok-sokkan ngambek nih bocah.
"Udah disapa, malah masang tampang songong lo nyet,"ucap Jiji kesal dan mendaratkan bokongnya di kursi yang bersebelahan dengan Evan.
"Ssg,"balasnya cuek.
"Nyenyenye,"balas Jiji kesal dan mulai menyambar omlet miliknya yang sudah tersaji dan memakannya dengan lahap. Daddy yang mendengar perdebatan kecil dari kedua anak kesayangannya pun hanya bisa menggelengkan dan tersenyum manis.
Ternyata benar kata orang, bahagia itu sederhana. Cukup ngeliat orang yang kita sayang aja bahagia, kita juga akan bahagia di buatnya:)
Itu sudah lebih dari cukup...
"Baby girl,"panggil sang daddy yang langsung menghentikan acara makan Jiji.
"Ada apa dad?,"tanyanya lembut.
"Makasih banget ya, kamu udah mau nurutin permintaan daddy,"ucap daddy tersenyum hangat.
"Kenapa harus makasih sih dad, itu udah jadi kewajiban aku sebagai anak untuk menuruti keinginan orang tua. Lagian ini pertama kalinya daddy dan mommy menginginkan sesuatu dari aku. Dan, aku juga yakin, apa yang kalian rencanakan itu, semuanya pasti demi kebaikan aku,"jelasnya dan menatap sang daddy teduh. Daddy yang mendengarnya pun langsung meneteskan air matanya. Jiji yang melihat daddy menangis pun langsung menghampirinya dan memeluknya dengan erat.
"Daddy bangga punya kamu dan juga Evan. Kalian anak yang sangat baik. Tak pernah menuntut banyak kepada kita. Kalian selalu menuruti apa yang kita minta. Jadi, tugas daddy sekarang adalah menjaga kalian baik-baik, merawat kalian baik-baik. Dan memberikan kasih sayang yang banyak yang dulunya tak sempat daddy berikan,"ucapnya menangis dan membuat Evan yang sedari menatap mereka pun mulai ikut memeluk kedua manusia yang sangat dia sayangi lebih dari apapun.
"Dad, nggak usah ngomong kayak gitu. Kita paham daddy kerja itu demi kita. Jadi nggak usah merasa bersalah okay? Dan, Evan juga bangga punya daddy seperti daddy,"ucap Evan yang juga ikut menangis.
"Jiji juga,"ucap Jiji yang tengah berada dipelukan kedua pria kesayangannya.
"Btw, ini kok malah jadi sesi melow-melow an deh,"ucap Jiji yang sudah mulai tenang.