Happy reading
"Ji, gue benar-benar minta maaf,"sesalnya.
"Gue...,"
"Masih belum bisa maafin lo,"sambungnya lalu pergi meninggalkan Ray yang termenung sendirian.
🍂🍂🍂
"Ji, lo nggak papa kan?,"tanya Icha pada Jiji yang baru masuk ke dalam kelas.
"Lah anjirr... Kalian kok masih disini, bukannya udah waktunya pulang ya?,"ucapnya balik tanya.
"Kita nungguin elo. Kita khawatir ntar lo kenapa-napa,"balas Evan.
"Ck, kan gue udah bilang, gue nggak akan kenapa-napa,"balasnya.
"Udah lah, kalo bahas ini terus, kagak jadi pulang kitanya,"lanjutnya yang mulai menyandang ransel miliknya.
"Hmmm,"balas Evan.
"Ji,"panggil Reva pada Jiji.
"Wae?, "balasnya sambil mengangkat sebelah alis miliknya.
"Pergi kumpul kuy. Gue lagi males di rumah. Palingan rebahan, nonton, makan, rebahan lagi. Itu-itu doang,"ajak Reva yang langsung dibalas excited oleh Icha.
"Kuy lah anjirr... Gas keun,"balasnya ngegas.
"Kalem anjirr, kalem,"balas Ara kesal pada Icha karena dia berteriak seperti itu tepat disebelah telinganya yang membuat telinganya sakit.
"Hehehehehe,"balasnya cengegesan.
"Kemana?,"tanyanya.
"Kemana hati ku senang,"balasnya gaje yang membuat Jiji langsung memutar bola matanya kesal.
"Gue serius bangsat,"balasnya kesal.
"Hehehehe, escape hunt aja. Gue lagi pengen ngasah otak biar makin pintar,"celutuknya.
"Hidihh, tampang kek lo mau ngasah otak. Kesambet jin apaan lo tadi?,"sungut Reva menimpali.
"Hmmmm, jin tomang kali ya,"balasnya sambil berpose ala berpikir keras.
"Gue sih ngikut aja,"balas Resty.
"Duain,"balas Jiji.
"Siapa yang mau lo duain?,"balas Icha menjengkelkan.
"Lo!!!, "balasnya kesal.
"Santuy mbak, jan ngegas,"celutuknya disertai cengiran yang sangat-sangat membuat orang jengkel melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
QUEEN : SANTA [END]
أدب المراهقين[BUDAYAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA YA GUYS] "Ji,"panggil Gilbert pada Jiji yang sedang berada di hadapannya. "Hmm,"balas Jiji. "Ji, sampai sekarang, gue masih tetap suka sama lo. Sekeras apapun dulu lo nyuruh gue buat lupain lo, tapi gue nggak bisa...