**Disebuah mansion mewah terdapat seorang wanita yang tengah duduk bersandar di sofa panjang yang ada di ruangan tamu dengan mata yang tertutup.
Dari tingkahnya dapat di yakini bahwa wanita itu seperti tengah menunggu kepulangan seseorang, sampai
Ceklek
Terdengar suara pintu mansion yang terbuka lalu terdengar suara ketukan sepatu seseorang yang semakin mendekat tetapi wanita itu tetap dengan posisinya semula dengan mata yang masih tetap tertutup,lalu
Bruk
Wanita itu sedikit terperanjat kaget karena tiba-tiba saja ada seseorang yang memeluk tubuhnya dengan erat sehingga mau tidak mau wanita itu harus membuka matanya dan melihat siapa pelakunya.
Setelah membuka matanya dapat ia lihat wajah tampan dari seorang lelaki yang sudah lima tahun ini menjadi suaminya, Devano Ilano Nixon.
Wanita yang bernama lengkap Cesya Humairah itu tersenyum melihat sang suami yang sudah berada di pelukannya setelah beberapa Minggu berada di luar kota tetapi senyuman itu perlahan-lahan memudar ketika ia mencium aroma parfum wanita dari jas kantor suaminya itu.
Hal ini memang sudah sering terjadi selama tiga tahun ini dan ia pun juga sudah mengetahui penyebabnya sedari dua tahun yang lalu tetapi tetap saja hati nya merasa sakit setiap kali melihat suaminya ini.
"Sayang kamu kenapa? Kok malah ngelamun sih?"ucap Devan kepada sang istri. Cesya yang mendengar ucapan dari Devan pun segera tersadar dari lamunannya, ia menoleh menatap wajah tampan Devan dengan intens dengan pikiran yang kemana-mana. Kemudian setelah cukup lama akhirnya Cesya membuka mulutnya yang mampu membuat Devan terdiam membeku
"Kita cerai aja yah"ucap Cesya dengan lembut, sangat berbeda dengan makna dari ucapannya.
"K-kenapa? Aku ada salah sama kamu?"ucap Devan dengan sedikit terbata. Sedangkan Cesya yang mendengar ucapan dari suaminya itu pun hanya bisa tersenyum miris, kenapa katanya? Apakah waktu selama tiga tahun ini masih kurang untuk suaminya itu merasa bersalah?, Pikir Cesya.
"Sampai kapan kamu akan selalu bersembunyi dari kata-kata manis mu ini mas? Apakah masih kurang waktu tiga tahun ini yang kuberikan kepada mu?"tanya Cesya lagi, sementara Devan semakin terdiam mendengar ucapan dari istrinya itu bahkan sekarang jantungnya sudah berdegup dengan kencang seakan-akan memberikan pertanda bahwa sesuatu yang tidak enak akan terjadi.
"Kamu masih ingat gak ucapan ku dulu saat kamu meminta ku menjadi istrimu?"lanjut Cesya yang langsung di angguki oleh Devan.
"Kamu dulu pernah bilang kalo segala masalah yang kita hadapi harus diselesaikan dengan kepala dingin dan akan berusaha di maafkan kecuali... perselingkuhan"ucap Devan yang sedikit memberi jeda saat mengucapkan kata terakhirnya. Seakan-akan baru saja melakukan kasus kriminal wajah Devan langsung berubah menjadi pucat Pasih.
"C-ces.."ucap Devan dengan lirih dan terdapat nada bersalah di dalamnya.
"Hm kamu benar sekali dan itu sebabnya aku meminta cerai karena kamu udah melanggar janji itu"ucap Cesya lagi.
"C-ces a-aku..."ucap Devan tergagap bahkan untuk sekedar mengeluarkan suaranya saja pun rasanya sangat susah.
"Sekarang kamu jujur sama aku, sebenarnya kamu sudah mulai cinta 'kan sama janda murahan itu"ucap Cesya dengan tajam.
"Jangan panggil dia dengan sebutan itu Cesya Humairah"ucap Devan seraya menekankan nama Cesya bahkan sekarang wajah yang awalnya pucat Pasih itu sudah berubah warna menjadi merah karena marah.
"Kenapa bukannya aku bener yah? Hanya wanita murahan saja yang mau merebut suami orang lain"Devan yang mendengar ucapan dari Cesya pun langsung mengepalkan tangannya pertanda ia tidak suka dengan ucapan Cesya tadi.
"Sebenernya apa sih kelebihan dari pelakor itu, sampe kamu tergila-gila sama dia atau jangan-jangan kamu sama dia udah pernah main gila yah?"tudingan Cesya terus menerus.
"IYA!! AKU SAMA JESSY UDAH PERNAH MAIN GILA KARENA JESSY JUGA ADALAH ISTRI AKU DAN SELAMA BEBERAPA MINGGU INI AKU BOHONG TENTANG PERGI KERJA KELUAR KOTA KARENA SEBENARNYA AKU DI RUMAH SAKIT NEMENIN JESSY LAHIRAN ANAK KAMI!!"ucap Devan dengan intonasi nada yang tinggi karena tidak terima Jessy dihina oleh Cesya sehingga tanpa sadar ia mengucapkan semua kebohongan yang selama ini ia simpan.
"Akhirnya kamu jujur juga, jadi besok aku tunggu surat cerainya dan jangan lupa bawa istri dan anak kamu itu"ucap Cesya dengan santai karena memang ia sudah lama mengetahui hal itu. Menangis? Entahlah rasanya air mata Cesya sudah lama habis karena selalu menangisi lelaki brengsek di depannya ini.
"C-ces..."ucap Devan dengan lirih seakan-akan baru menyadari dengan ucapannya tadi.
"Oh iya untuk pernikahan kalian aku ucapin selamat, yah walaupun pernikahan itu terjadi tanpa seizin ku tapi no problem karena seorang bidadari memang tidak pantas untuk bersanding dengan seseorang yang berbeda level dengannya apalagi jika harus bersaing dengan seekor kucing liar"ucap Cesya yang masih tetap dengan nada lembutnya seraya berdiri dari duduknya lalu berjalan menuju kamarnya dan Devan selama lima tahun ini untuk mempersiapkan semua keperluan besok.
"Kamu berbicara seakan-akan kamu lah korban disini padahal semua ini juga terjadi karena kamu"ucap Devan. Cesya yang semulanya akan meninggalkan ruangan itu pun kembali berbalik menatap Devan dengan dahi yang berkerut bingung.
"Aku?"
"Ya, kamu pikir lelaki mana yang tahan dengan wanita yang tidak bisa memberikannya keturunan? Kamu itu mandul Cesya, sangat berbeda dengan Jessy"ucapan Devan kali ini mampu membuat air mata Cesya yang sudah beberapa hari ini terkuras habis itu kembali mengalir di pipinya.
Mandul? Entahlah hanya dengan satu kata itu saja mampu membuat hati Cesya berdenyut sakit. Kemudian Cesya dengan cepat menghapus air matanya lalu menatap Devan seraya tersenyum singkat.
"Kamu tau kan jika di dunia ini tidak ada manusia yang sempurna dan salah satunya adalah aku, I am not perfect, catat Imperfect tapi aku yakin Allah punya cara tersendiri untuk membahagiakan ku dan aku juga yakin jika kebahagiaan ku itu bukanlah kamu" ucap Cesya lalu segera berlalu dari hadapan Devan dengan perasaan kacau.
Sedangkan Devan yang mendengar ucapan Cesya itu langsung mengacak rambutnya dengan frustasi lalu kemudian ia berjalan keluar dari mansion keluarganya itu dengan perasaan yang sama kacaunya, sekarang yang ada di pikirannya hanyalah rumah istri keduanya itu sehingga tanpa berpikir panjang lagi ia langsung mengendarai mobilnya menuju rumah Jessy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imperfect
General FictionCover by ©Pinterest [SUDAH TERBIT] AYO BACA SELAGI LENGKAP! SEBELUM DI HAPUS ** Bagaimana perasaanmu ketika mengetahui lelaki yang selama ini kau anggap adalah satu-satunya prioritas mu ternyata malah mengkhianatimu dengan berselingkuh dengan seoran...