55.Target Kenan

105K 12.1K 1.2K
                                    

  Tembus 1,20K SPAM COMENT lanjottt lagee bestieee😚  

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


  Tembus 1,20K SPAM COMENT lanjottt lagee bestieee😚  

**
Ketegangan masih terus berlangsung di kediaman Nixon, untuk beberapa saat terjadi keheningan di ruang itu ketika mendengar sebuah fakta yang sangat mengagetkan mereka.

“K–kalian beneran anak Cesya?” Kali ini seorang wanita paruh baya yang usianya tidak berbeda jauh dengan Maria yang mengangkat suara.

“Ya Allah Nek-Nek, kalian masih juga belum percaya kalo kita itu anak dari Bun Ces? Gak liat nih, wajah kita-kita yang turunan dari Bun Ces banget?” ucap Kenzo yang sedikit jengkel dengan kelemotan keluarga ini, tidak bisakah mereka melihat sendiri kemiripan di antara mereka?

“Terserah jika kalian itu anak dari Cesya atau bukan, toh itu juga tidak penting bagi kami. Karena bagaimanapun Cesya dan Devan sudah lama bercerai jauh sebelum kalian ada. Jadi, kalian sama sekali tidak berhak atas kekayaan Keluarga Nixon!” sentak seorang lelaki yang ternyata adalah kakak dari Maria.

“Astagfirullah Kakek, nyebut Kek, nyebut! Kakek-kakek dan nenek-nenek sekalian, di sini Kenan kasih tahu dulu. Kalian itu udah tua semua, hanya tinggal nunggu Allah manggil nama kalian aja satu-satu. Jadi Kenan mohon, udah yah ngurusin hartanya! Mendingan kalian tobat dan memperbanyak ibadah, inget Kek-Nek, harta itu gak bisa dibawa mati,” ucap Kenan dengan nada yang lembut berusaha untuk memberikan ceramah dadakannya.

“Heiii, kamu nyumpahin saya mati gitu?” ucap kakek itu tidak terima dengan ucapan Kenan, bahkan ia sampai berdiri dari duduknya lalu menunjuk Kenan tepat pada wajahnya.

Sementara Kenan yang diperlakukan seperti itu berusaha untuk tidak tersulut emosi sehingga ia dengan perlahan-lahan menurunkan tangan kakek itu yang masih menunjuk tepat di wajahnya.

“Kek, saya gak nyumpahin Kakek mati karena memang pada dasarnya kita semua nantinya bakal mati. Hanya orang yang banyak dosa aja yang langsung takut ketika mendengar kata mati.” Bukannya membuat kakek itu tenang, ucapan Kenan malah semakin membuat kakek itu dan sanak-saudara mereka di sana semakin tersulut emosi.

“Devan, lihat! Anak tidak terdidik seperti mereka ini yang kalian bilang pantas untuk menjadi penerus dari Keluarga Nixon? Jika memang benar, jujur kami merasa miris dengan keluarga kalian yang sepertinya sudah tidak memiliki akal lagi! Daripada memberikan harta Keluarga Nixon kepada mereka yang gak tahu apa-apa, mendingan diberikan kepada kami saja yang sudah tentu akan membawa nama Nixon semakin tinggi!” ucap adik dari Thomas blak-blakan.
Thomas, Maria, dan Devan yang mendengar ucapan dari adik sekaligus paman bagi Devan itu langsung meradang.

Bukankah ucapan yang baru saja keluar dari salah satu sanak-saudaranya itu terlalu blak-blakan? Jika begitu, bukankah secara sadar mereka meminta harta yang seharusnya memang menjadi milik Keluarga Nixon?

Imperfect Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang