13.Alam bawah sadar

143K 14.4K 341
                                    

Typo bilang^^**Di koridor rumah sakit terdapat sebuah keluarga terpandang yang tengah berlarian dengan perasaan khawatir menuju resepsionis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Typo bilang^^
**
Di koridor rumah sakit terdapat sebuah keluarga terpandang yang tengah berlarian dengan perasaan khawatir menuju resepsionis

"Sus pasien atas nama Devan Ilano Nixon berada di ruangan mana yah?"tanya lelaki paruh baya yang tak lain dan tak bukan adalah Thomas Nixon.Yap mereka adalah keluarga Nixon yang terdiri dari Thomas, Maria dan tentu saja Jessy

"Oh Pasien atas nama Devan Ilano Nixon tengah berada di ruangan Melati"Mendengar itu tanpa membuang waktu lagi mereka langsung menuju ruangan yang di ucapan oleh Suster tadi

Tidak memerlukan waktu lama akhirnya mereka menemukan ruangan yang disebutkan suster tadi.Mereka langsung masuk untuk melihat kondisi Devan

Ketika masuk mereka bertemu dengan seorang dokter yang kebetulan tengah memeriksa keadaan Devan

"Apakah kalian adalah keluarga dari saudara Devan?"tanya dokter laki-laki itu ketika melihat keluarga Nixon memasuki ruangan inap Devan

"Iya dok benar saya ibunya dan bagaimana keadaan anak saya dok?"tanya Maria

"Alhamdulillah keadaannya sudah cukup membaik karena operasinya berjalan dengan lancar"jelas dokter itu yang langsung disambut dengan perasaan lega dari keluarga Nixon

"Tetapi pasien membutuhkan waktu sekitar dua hari lebih untuk mendapatkan kesadarannya kembali karena kecelakaan yang dialami pasien cukup parah"Lanjut Dokter itu.Keluarga Nixon yang mendengar itu pun hanya bisa mengangguk patuh kemudian dokter itu pun pamit undur diri

Setelah dokter itu pergi keluarga Nixon pun langsung menghampiri brankar Devan terutama Jessy yang langsung menggenggam tangan Devan yang bebas dari infus

"Sayang bangunlah disini aku dan Daffa menunggumu"bisik Jessy di telinga Devan

Sementara di tempat yang sangat jauh dari kehidupan manusia yang lebih tepatnya alam bawah sadarnya Devan tengah menatap bingung sekelilingnya karena di sana terlihat sangat indah

Dahi Devan mengernyit karena ia sungguh tidak tau di mana ia berada sekarang sampai bola matanya menatap seorang wanita cantik yang tengah duduk di sebuah ayunan menghadap kearahnya dengan senyuman tetapi Devan tidak dapat melihat wajah wanita itu dengan jelas karena jaraknya yang lumayan jauh

Devan tertegun melihat senyuman yang begitu tulus di pancarkan oleh wanita itu bahkan sekeliling wanita itu terdapat cahaya yang sangat kontras dengan baju wanita yang yang berwarna putih

Tanpa di duga kaki Devan berjalan menuju wanita itu seakan-akan kakinya itu di kendalikan oleh sesuatu yang tak kasat mata

Ketika sudah berada di hadapan wanita itu lagi dan lagi Devan di buat terkejut karena ia mengenali ralat sangat mengenali wanita itu.Dia adalah wanita yang dulunya selalu membuat hari-harinya berwarna sampai ia sendiri yang membuat warna-warna itu memudar dan akhirnya menghilang

"C-cesya?"

**
Tidak terasa sudah empat hari Devan dirawat dan selama itu juga pria itu tak kunjung membuka matanya seakan-akan alam bawah sadarnya lebih indah dari pada kehidupan nyatanya

Selama itu juga kedua orang tua Devan selalu menemani anaknya itu bahkan Thomas sampai rela membawa pekerjaannya kerumah sakit untuk di kerjakan.Sementara Jessy ia baru kemarin kembali ke Jakarta karena Daffa tengah mengalami demam karena tidak tega dengan cucunya itu akhirnya Maria memutuskan untuk menyuruh Jessy pulang saja

Saat ini Dokter yang bertanggung jawab sepenuhnya terhadap Devan tengah memeriksa pria itu karena memang setiap jam seperti ini adalah jadwal nya untuk memeriksa pasien

Dokter yang merasa bahwa Devan mulai merespon nya walau terkesan masih sangat lemah langsung saja memanggil-manggil nama pria itu

"Devan? Hei bukalah mata mu!"ucap Dokter itu sementara Thomas dan Maria yang berada di ruangan itu pun langsung berdiri dari duduknya dan melihat apa yang di lakukan Dokter itu kepada anak semata wayangnya

"Devan...."

Perlahan tapi pasti kelopak mata Devan mulai terbuka menetralkan penglihatannya.Kemudian ia membuka mulutnya seakan-akan ingin mengatakan sesuatu Dokter yang paham dengan gerak-gerik Devan pun langsung mendekatkan dirinya dengan Devan

"M-mi-num"Mendengar itu langsung saja Dokter mengambil air putih yang berada di atas malas tepat di sampingnya

"Bagaimana perasaan mu? Apakah ada yang sakit?"tanya Dokter itu lagi yang di balas gelengan kecil oleh Devan

Setelah beberapa saat akhirnya Dokter itu pun keluar dari ruangan Devan di ikuti oleh suster.Sementara Thomas dan Maria langsung menghampiri Devan dengan perasaan yang teramat lega

"Alhamdulillah akhirnya kamu sadar juga Devan,kamu tau mami khawatir banget saat tau kalo kamu kecelakaan"ucap Maria.Devan yang mendengar itu hanya bisa tersenyum tipis menatap kearah mami nya itu.

"Bagaimana keadaan mu Devan?"tanya Thomas santai tetapi terkesan tegas

"L-lumayan baik Pi"ucap Devan seraya tersenyum kecil yang di angguki oleh Thomas lalu mata Devan menyusuri ruangan itu seakan mencari seseorang

Maria yang paham apa yang tengah di cari oleh anaknya itu pun langsung menjawab

"Jessy baru kemarin pulang ke Jakarta soalnya Daffa demam"ucap Maria yang di angguki oleh Devan tanda mengerti

Kemudian mereka kembali berbincang-bincang lalu kemudian Devan kembali beristirahat karena kondisinya yang belum sepenuhnya pulih

Imperfect Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang