34.Tertipu

127K 13K 760
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Typo bilang^^
*

*
"Kam—"

"Maaf memotong ucapan bapak Devan tetapi bisakah saya tau apa maksud dan tujuan anda repot-repot kerumah saya yang sempit ini"ucap Cesya cepat karena sungguh ia tidak ingin terjebak lebih lama lagi dengan ayah dan anak ini.

"O-oh sebenarnya aku kesini karena ingin membahas masalah kerjasama kita hari itu"ucap Devan ketika mengingat tujuan awal ia menemui Cesya.

"Oh baiklah kita bisa bahas itu sekarang tetapi"ucap Cesya menggantung seraya menatap Daffa. Daffa yang paham dengan tatapan Cesya pun langsung membuka suaranya.

"Oh kalo gitu Daffa pulang dulu yah Pa Tan"ucap Daffa

"Kamu pulangnya sama pak Dian aja dia udah ada didepan"sahut Devan

Sementara Daffa cukup terkejut dengan ucap papanya itu karena ini pertama kali nya papanya itu mau memikirkan tentangnya walaupun hanya sedikit.

Tanpa membantah sedikit pun Daffa langsung mengangguk menyetujui ucapan Devan kemudian ia langsung pergi menuju pak Dian sopir pribadi papa nya itu.

Daffa sadar ia harus cepat-cepat pulang dan menanyakan semuanya kepada sang mama tak peduli jika nantinya ia akan kembali dihukum karena di anggap tidak sopan.

Selama di jalan Daffa terdiam seraya menatap pemandangan dari luar jendela. Matanya memang menatap keluar jendela mobil tetapi jika kita melihatnya dengan jelas tatapan Daffa itu sangatlah kosong.

Pak Dian pun menyadari tatapan dari tuan mudanya itu tetapi ia hanya diam seraya menghela nafas berharap keluarga tuannya itu bisa segera harmonis Kembali.

Jika dipikir-pikir terakhir kali pak Dian melihat keluarga tuannya itu harmonis adalah saat Nyonya nya masih berstatus istri dari tuannya tepatnya tujuh belas tahun lalu tetapi setelah hari itu semuanya berubah.

Pak Dian pun menyadari setelah nyonya nya itu pergi keadaan keluarga Nixon pun terasa berubah terutama Tuannya itu. Memang jika dilihat sekilas tuannya itu nampak bahagia karena kelahiran tuan mudanya alias Daffa tetapi jika saat bersamaan nya Tuannya itu lebih sering melamun dengan pandangan kosong seakan-akan kehilangan gairah untuk hidup.

Tidak memerlukan waktu lama akhirnya mereka tiba di mansion Nixon. Daffa langsung turun dari mobil untuk menemui sang mama sedangkan pak Dian ia kembali ke mansion Cesya untuk menjemput Tuannya itu.

Saat memasuki Mansion Daffa dapat melihat mama nya yang sedang menonton televisi dengan santai.

"Ma–"

"Dari mana aja kamu? Semaleman ngilang gak ada kabar! Kamu tau gak mama itu khawatir sama kamu Daffa!! Belum lagi itu Opa sama Oma kamu nanyain kamu terus!!" Cerocos Jessy meluapkan kekesalannya karena lelah selalu di tanyai soal Daffa yang tidak pulang-pulang.

"Maaf ma"ucap Daffa seraya menunduk.

"Udah ah mama pusing liat wajah kamu! Mendingan sekarang kamu ke kamar terus belajar biar jadi pinter!"usir Jessy seraya memijit kepalanya yang pusing karena tidak bisa tidur semalaman gara-gara selalu ditelpon oleh mertuanya itu yang selalu menanyakan keberadaan Daffa.

"Ma"

"Apalagi sih Daffa? Mama pusing ini"

"Daffa boleh tanya sesuatu gak sama mama?"ucap Daffa takut-takut

"Tanya apalagi sih? Cepetan dikit bisa gak sih!"

"Ma sebenernya Daffa itu bukan anak kandung papa kan?"

Deg!

Jessy yang sedari tadi memijit kepalanya langsung berhenti ketika mendengar pertanyaan dari Daffa. Langsung saja ia menatap Daffa dengan pandangan yang tidak dapat diartikan.

"M-maksud kamu apa sih Daffa? Jangan bercanda deh mama lagi pusing ini"ucap Jessy dengan sedikit gugup?

"Ma gak usah bohong lagi sama Daffa! Daffa udah tau semuanya bahkan Daffa denger sendiri opa nanyain sama papa kalo Daffa itu anak kandung papa atau bukan soalnya muka Daffa gak ada mirip-mirip nya sama papa!"ucap Daffa dengan sedikit nge-gas ia sungguh sudah tidak sanggup lagi terjebak dengan kekacauan ini, ia ingin bebas!

"J-jadi mereka udah tau?"gumam Jessy yang masih bisa didengar oleh Daffa.

Daffa yang mendengar gumaman dari Jessy pun langsung terkekeh miris jadi benar jika selama ini ia itu bukan anak kandung dari seorang Devano Ilano Nixon lalu sebenarnya ia anak siapa?

"Jadi bener kalo Daffa bukan anak kandung papa? Trus kalo gitu Daffa ini anak siapa ma?! JAWAB MA!!"Bentak Daffa di akhir katanya

"Iya kamu bukan anak kandung Devan!! Tapi kamu itu adalah anak dari pria brengsek itu saat itu mama udah mengandung kamu beberapa minggu tapi ayah kandung kamu gak mau tanggung jawab dan malah ngilang gak ada kabar. Mama yang saat itu lagi down banget dihadapkan dengan Devan yang juga lagi down karena istrinya gak kunjung hamil, mama pikir itu adalah jalan yang Tuhan kasih buat mama mempertahankan kamu walaupun harus mengambil kebahagiaan wanita lain dan–"Ucap Jessy terpotong oleh sebuah suara berat seseorang.

"Oh jadi benar jika selama ini kamu sudah menipu kami Jessy!!"

DEG!

Jessy dan Daffa tersentak mendengar suara berat itu. Kedua anak dan ibu itu langsung menolehkan pandangannya menatap dua orang wanita dan pria baya yang tengah menatap keduanya dengan tajam

"PAPI!"

"OPA!"

"Cih bodohnya saya yang dengan mudahnya membiarkan menantu kesayangan saya dulu pergi dari rumah ini hanya karena melihat anak saya membawa seorang wanita dengan seorang anak yang di akuinya sebagai anaknya yang ternyata bukanlah anaknya. Bodoh! Sangat bodoh bahkan dulu saya hanya diam membiarkan itu semua terjadi begitu saja!!"ucap Thomas yang sebenarnya ia ucapkan untuk dirinya sendiri.

Sedangkan Maria yang berdiri disampingnya hanya bisa diam menangisi kesalahannya.

"Kamu wanita terkutuk Jessy!!! Sekarang kamu pergi dari Mansion ini!! Bawa sekalian anak hasil hubungan gelap mu itu! Saya tidak Sudi menganggap nya sebagai cucu!!"Murka Maria

Daffa yang mendengar segala ucapan dari Opa dan Oma nya itu hanya bisa terdiam menunduk karena ia tidak terlalu tau apa yang terjadi di masa lalu tetapi ia sedikit bisa menyimpulkan bahwa wanita yang selama ini ia panggil sebagai Mama adalah wanita yang pernah merebut kebahagiaan wanita lain dengan memanfaatkan keberadaannya.

"Tidak semudah itu untuk anda bisa menyingkirkan saya dari Mansion ini Tuan dan Nyonya Nixon yang terhormat, karena semua aset perusahaan dan mansion ini sudah berubah atas nama saya! Jadi sebaiknya anda berdua yang pergi dari sini!!"

Deg!

Lagi dan lagi Thomas dan Maria di buat terkejut dengan ucapan Jessy ternyata selain ditipu mereka juga dirampok oleh Jessy.

Jika semua aset perusahaan dan mansion sudah atas nama Jessy kemana lagi mereka akan tinggal sedangkan rumah mereka yang lain juga sudah termasuk dari aset yang Jessy sebutkan tadi.

Imperfect Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang