7.Devan Ngidam?

169K 18.1K 1.7K
                                    

**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**

Sementara di tempat lain tepatnya di Jakarta terdapat seorang pria dewasa yang terduduk lemas di lantai kamar mandinya dengan wajah pucatnya.Sudah beberapa bulan ia seperti ini jika mencium sesuatu yang aneh akan membuatnya mual-mual bahkan aroma istri dan anaknya saja dapat membuatnya mual

“Mas kamu gak papa?kita kerumah sakit aja yah?kamu udah sebulan lo kek gini terus aku takut kamu kenapa-kenapa”ucap Jessy kepada Devan

“Aku gak papa tapi tolong kamu pergi dulu ak-Huek Huek Huek”Belum sempat Devan menyelesaikan bicarannya tetapi mualnya sudah kembali lagi sehingga ia harus kembali berlari kearah wastafel untuk memuntahkan semua isi perutnya

Jessy yang melihat pria yang sudah Sah menjadi suaminya seorang itu memuntahkan semua isi perutnya, kembali membuatnya khawatir.Ia langsung berlari mengikuti Devan lalu memijit tengkuknya berusaha untuk membantu Devan menghilangkan mualnya tetapi sebelum itu Devan malah menepis tangannya dengan lemah

“Jessy tolong kamu pergi dulu”ucap Devan lemah karena dalam sehari Devan sudah beberapa kali memuntahkan isi perutnya

“Tap-“

“Huek Huek Huek”Melihat Devan yang kembali memuntahkan isi perutnya membuat Jessy dengan tidak rela pergi dari kamar itu lalu menuju kamar sebelah yang tak lain dan tak bukan adalah kamar putra semata wayangnya.

“Huft gue kenapa sih”gumam Devan kepada dirinya sendiri seraya kembali menuju atas kasur king size nya.Devan memejamkan matanya sebentar karena tenaganya sudah terkuras habis

Cklek

Pintu kamar Devan terbuka dan masuklah seorang wanita paruh baya yang masih terlihat awet muda itu.Wanita itu berjalan menuju anaknya yang tengah terbaring lemas dengan wajah yang pucat

“Kamu kenapa hm?”Tanya Maria Nixon ibu dari seorang Devan Ilano Nixon

“Aku gak papa mi”Ucap Devan seraya memeluk tubuh ibunya itu dengan erat

“tadi Jessy telpon mami katanya kamu mual-mual terus yah?”tanya Maria lembut yang hanya mendapat anggukan oleh sang anak

“Mi Devan pengen Dawet”rengek Devan tiba-tiba.Mendengar itu membuat Maria mengernyitkan dahi heran karena setaunya anaknya itu paling benci dengan minuman yang bernama Dawet itu

“Lho bukannya kamu paling gak suka sama dawet yah?”Tanya Maria heran

“Gak tau,Devan pengen aja”ucap Devan lagi.Mendengar itu tambah membuat Maria mengernyitkan dahi heran

“Mi beliin Devan dawet”rengeknya lagi.Mendengar itu mau tau mau Maria langsung menyuruh pembantunya untuk membelikan dawet untuk Devan

“kamu kenapa sih Devan kek orang ngidam aja”ucap Maria sementara Devan hanya acuh ia malah semakin mengeratkan pelukan kepada maminya itu mencari tempat yang nyaman

Tanpa mereka sadari ada seseorang wanita yang menyaksikan semua kejadian itu tangan wanita itu terkepal dengan kuat menahan gejolak yang rasanya siap untuk menerkam siapa saja

Mas Devan ngidam? Tapi siapa yang hamil?Jangan bilang kalau wanita mandul itu yang hamil.Gak! Enggak akan pernah aku biarkan siapa pun menghancurkan rencanaku! Tidak akan pernah!”batin wanita itu

**
Pagi ini Cesya tengah duduk nyaman seraya berjemur di bawah sinar matahari .Wanita hamil itu tengah membaca sebuah novel,entah sejak kapan ia menyukai sebuah hal yang berbau buku padahal dulu ia sangat benci yang namanya pelajaran dan buku
                               
“Maaf mbak di luar ada yang nyariin mbak”ucap bi Minem kepada Cesya

“Siapa bi?”tanya Cesya

“Kalo gak salah namanya Mel aduh Mel apa yah Melgi? Melta eh salah itukan nama cewek”gumam Bi Minem

“Melvin?”sela Cesya

“Nah itu dia mbak,Melvin”ucapnya setelah mengingat nama pria yang ingin bertemu dengan majikannya itu

“oh suruh langsung masuk aja bi”ucap Cesya yang di angguki oleh bi Minem.Cesya langsung beranjak dari duduknya lalu berjalan menuju ruangan tamu untuk menemui Melvin

“Maaf lama”ucap Cesya yang di angguki oleh Melvin seraya tersenyum

“diminum den”ucap bi Surti seraya meletakan sebuah teh hangat untuk diminum oleh Melvin

“Makasih yah bi”ucap Melvin tulus.Setelah Bi Surti pergi menuju dapur kedua orang berbeda jenis kelamin itu kembali merubah raut wajahnya menjadi serius

“emm sebelumnya bolehkah saya tau nama panjang mu Cesya?”Ucap Melvin sedikit kaku.Sementara Cesya mengernyitkan dahi heran mendengar pertanyaan dari Melin tetapi tak urung ia juga menjawab pertanyaan itu

“Cesya Humairah”ucap Cesya santai

“Cesya Humairah Adison”Ulang Melvin lirih dengan mata yang sudah berkaca-kaca

DEG!

“Ha??”

Imperfect Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang