29.Meet Papi

130K 13.9K 567
                                    

Typo bilang^^*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Typo bilang^^
*

*
Mendengar ucapan dari Aubrey sontak saja membuat mereka yang berada di meja itu terdiam.

"Kenapa diam? Gue bener kan, kalo Lo itu mandul! Nih yah ces gue kasih tau, kita sebagai wanita itu di anggap cacat kalo belum bisa ngasih keturunan sama suami kita"Lanjut Aubrey lagi.

"Brey, Lo kok ngomong gitu sih"ucap Cesya dengan lirih tetapi masih bisa di dengar oleh semua manusia yang ada di meja itu

"Lah kan yang gue omongin itu bener,Semua orang juga tau kali kalo seorang  wanita yang gak bisa ngasih keturunan itu sama aja dengan cacat atau yang lebih jelasnya sih MANDUL!"tekan Aubrey di akhir katanya.

Cesya yang mendengar ucapan dari Aubrey pun diam-diam tersenyum miring karena tanpa Aubrey sadari diantara mereka yang diam-diam mengepalkan tangannya pertanda tidak suka dengan ucapan Aubrey.

"Brey Lo tau gak kalo ucapan Lo tadi sangat menyakiti hati wanita yang belum diberi keturunan, seperti gue"Ucap Cesya lagi dengan nada lirih diakhiri katanya.

"Gue gak peduli kar–"

"AUBREY STOP!!"Sela Aileen cepat.

"Lho kenapa Len, gue mau kasih tau sama wanita Mandul ini kal–"Ucapan Aubrey langsung terhenti karena ia baru mengingat sesuatu.

"Mati gue!"batin Aubrey

Aubrey terus mengutuk mulutnya yang ceplas-ceplos terlebih lagi ketika ia melihat Aileen yang sudah beranjak dari duduknya lalu pergi dari hadapan mereka dengan raut muka seperti menahan amarahnya yang langsung di susul oleh Caka di belakangnya.

Yah harus kalian ketahui jika Aileen dan Caka itu belum sama sekali di beri keturunan sampai saat ini.

Cesya memang sengaja membiarkan Aubrey menjelek-jelekkan dirinya karena Cesya sangat tau kalo Aubrey itu adalah sosok yang bermulut pedas tetapi sangat mudah untuk dijebak dalam kata-kata sampai akhirnya ia keceplosan.

Selain itu Cesya juga sengaja memancing mulut pedas Aubrey untuk terus mengatakan hal-hal yang berbau Mandul karena Cesya juga tau jika Aileen dan Caka belum juga di beri keturunan.

Memikirkan itu membuat Cesya tersenyum jahat, hanya dengan bermain dengan kata-kata ia langsung Double kill .

Bisa membuat Aileen kesal dan juga bisa membuat hubungan Aubrey dan Aileen merenggang karena Cesya sangat tau Aileen itu adalah sosok yang sangat susah memaafkan kesalahannya orang yang membuatnya kesal.

"Len! Aileen!!"panggil Aubrey kepada Aileen yang sudah berjalan menuju pintu keluar restoran itu.

"Aishhhh... Ini semua gara-gara Lo tau gak!!"lanjut Aubrey kesal lalu ikut bangkit dari duduknya untuk mengejar Aileen yang tentu saja di ikuti oleh Favian sang suami di belakangnya.

"Ck! Gue gak nyangka ternyata Lo masih aja pro dalam bermain kata-kata"ucap Rain berdecak menatap Cesya yang berada disampingnya.

"Yah seperti yang Lo liat, dan Lo? Masih setia jadi babu mereka?"ucap Cesya tanpa menatap wajah Rain atau suaminya Javas karena sedang sibuk membolak-balik menu dari restoran itu karena sedari tadi cacing diperutnya sudah meronta-ronta ingin diberi asupan.

"Mbak!"panggil Cesya kepada seorang pelayan perempuan untuk mendekat.Setelah pelayan itu mendekat Cesya langsung memesan makanan untuk nya

"Kenapa diem?"tanya Cesya karena melihat Rain dan Javas  yang terdiam menatap nya.

"Gue udah jarang ketemu mereka dan ini mungkin pertama kalinya gue ikut lagi gabung sama mereka setelah bertahun-tahun enggak ketemu, itupun karena suami gue yang dipaksa sama Favian buat ikut"ucap Rain.

"Kok bisa, bukannya setau gue dulunya kalian itu selalu bertiga yah?"tanya Cesya heran.

"Setelah nikah gue ikut Javas ke Bandung,jadi selama ini gue tinggal di Bandung dan baru beberapa bulan ini gue tinggal di Jakarta lagi"jelas Rain sementara Cesya hanya mengangguk saja.

"Eh Ces setau gue beberapa Minggu lagi bakal ada acara Reunian di sekolah kita dulu, nanti acara nya bukan hanya angkatan kita aja bakal ada dua angkatan kakak kelas kita juga yang artinya mantan suami Lo juga bakalan ada. Lo maukan Dateng ?"ucap Rain dengan hati-hati takut menyinggung Cesya.

"Gak tau liat aja nanti"ucap Cesya cuek bebek karena ia masih fokus dengan makanan yang baru saja diantarkan oleh pelayan.

"Kalo gitu boleh gak gue minta nomer handphone Lo biar gue mudah menghubungi Lo?"tanya Rain.

Kemudian Cesya langsung menyebutkan deretan nomor telponnya.

"Cesya?!"

Baru saja Rain meletakkan handphone mahalnya sebuah suara menginterupsi mereka bertiga yang ada di meja itu untuk menoleh menatap sang pelaku.

"P–Papi?"ucap Cesya terbata ketik melihat sosok lelaki yang sudah memasuki paruh baya yang tengah menatapnya dengan mata yang berbinar.

Javas dan Rain yang paham di kedua orang itu pasti membutuhkan waktu untuk berbicara berdua, akhirnya memilih untuk pamit undur diri.

"Cesya ini beneran kamu nak?"tanya Thomas dengan berbinar.

"Papi Cesya kangen"ucap Cesya langsung menubruk tubuh yang sudah mulai keriput itu.

"Papi juga kangen sama kamu nak"ucap Thomas seraya membalas pelukan Cesya tak kalah erat.

Setelah selesai dengan temu kangennya kedua orang berbeda generasi itu duduk di tempat Cesya dan mantan sahabatnya tadi.

"Papi apa kabar?"tanya Cesya

"Yah seperti yang kamu lihat papi sudah tua dan keriput"ucap Thomas seadanya sambil meminumnya sebuah kopi yang baru saja diantarkan oleh pelayan

"Papi tenang aja, Cesya punya solusi biar wajah papi tetap kinclong!"seru Cesya

"Haha kamu ini ada-ada aja! Oh iya papi juga denger dari Devan kalo sekarang kamu udah sukses bahkan sudah membangun sebuah perusahaan yang besar! Papi bangga banget sama kamu"ucap Thomas antusias yang dibalas senyuman tulus oleh Cesya.

"Cesya udah janji sama papi kalo Cesya cuma bakal kembali lagi di hadapan papi saat Cesya udah sukses"

"Manis banget sih anak papi"ucap Thomas seraya mengelus kepala Cesya dengan sayang. Sedangkan Cesya tertegun mendengar ucapan Thomas

"A–anak?"tanya nya dengan terbata.

"Iya, walaupun hubungan kamu sama Devan udah kandas setidaknya kamu masih bisa jadi anak papi"ucap Thomas dengan senyuman tulusnya. Mendengar itu langsung membuat Cesya terharu kemudian langsung memeluk tubuh Thomas

"Hiks hiks makasih papi"ucap Cesya dengan air mata terharu nya

"Iya, lagian dari dulu papi juga udah pengen banget punya anak cewek tapi yah gitu mami kamu gak bisa mengandung lagi karena pada saat hamil Devan rahim mami kamu mengalami masalah" Yah itu memang benar.

Dulu Thomas sangat menginginkan seorang anak cewek tetapi karena istrinya tidak bisa lagi mengandung ia hanya bisa diam dan mengubur keinginannya itu dalam-dalam.

"Mami beruntung banget yah bisa punya suami kek papi"ucap Cesya terharu dengan mantan mertuanya ini yang sangat setia dengan istrinya beda dengan anak nya yang brengsek!

"Suatu saat nanti kamu pasti juga bakal ketemu sama laki-laki yang bisa menerima kamu apa adanya"ucap Thomas seraya mengelus rambut Cesya tulus. Cesya yang mendengar ucapan Thomas hanya bisa tersenyum tulus bahkan sangat tulus.

"Bunbun ini siapa?"

Imperfect Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang