24.Bertemu Kembali

142K 13.9K 832
                                    

😂

Typo bilang^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Typo bilang^^

**
"Woi!! Kenapa Lo pada ngelamun, kaget?"ucap Daffa seraya tersenyum sinis melihat keempat remaja itu yang melamun.

Mendengar ucapan Daffa langsung membuat mereka tersadar dari lamunannya.

"Iya kita kaget,''ucap Keano yang di sengaja ia gantungkan.Sementara Daffa yang mendengar ucapan Keano pun langsung tersenyum bangga tetapi sesaat kemudian senyumannya langsung luntur ketika mendengar Lanjut dari Keano

"Kaget kalo Lo itu adalah ketua OSIS sekaligus anak pemilik sekolah ini soalnya soalnya sikap Lo tidak menggambarkan sosok terpandang sedikit pun" Nah kan baru saja tadi dibilang kalo Keano tuh punya mulut yang pedas pake banget.

"Maksud Lo apa?!" Ucap Daffa tidak terima dengan ucapan Keano.

Bukannya menjawab Keano malah hanya tersenyum sinis kepada Daffa.

"Nikmati aja dulu semua hal yang Lo banggakan itu sebelum semua itu satu persatu hilang dari genggaman Lo"Ucap Karel menepuk-nepuk pundak Daffa kemudian langsung melongos pergi dari hadapan mereka menuju ruangan kepala sekolah.

Daffa yang mendengar ucapan Karel pun hanya bisa mengernyitkan dahi pertanda ia heran. Sedangkan di sisi lain keempat saudara kembar itu tersenyum dengan mata berbinar mendengar ucapan kakak tertua mereka tadi, mereka tentu saja sangat mengerti apa maksud dari ucapan kakak tertuanya tadi.

"Lo yakin kalo sebelumnya gak pernah buat masalah sama mereka?"tanya teman Daffa yang di ketahui bernama Erik.

"Yakinlah malahan mereka yang buat masalah sama gue"Sahut Daffa mantap seraya menatap Erik yang sedari tadi masih menatap punggung kelima bersaudara itu.

"Emangnya kenapa sih?!"tanya Daffa penasaran pasalnya tidak seperti biasanya temannya ini mau menanyakan hal-hal yang menurutnya tidak penting.

"Enggak,tapi gue cuma mau ngingetin Lo aja buat hati-hati sama mereka soalnya gue liat dari cara-cara mereka natap Lo kek punya dendam yang besar gitu"ucap Erik memperingati.

Yah sedari tadi ia diam bukan berarti ia tidak memperhatikan sekelilingnya, bisa dibilang ia itu orang yang peka dengan sekelilingnya tetapi cukup malas untuk berbicara kecuali jika itu memang penting untuk dibicarakan.

Kembali ke Daffa ia hanya diam melihat Erik yang sudah pergi meninggalkannya sendirian. Berteman selama satu tahun dengan Erik membuat Daffa cukup tahu dengan sifat cowok yang menjadi wakilnya didalam OSIS .

Daffa yakin jika ucapan Erik itu pasti benar adanya tetapi yang menjadi masalah nya adalah mengapa kelima orang itu dendam dengannya? apa salah yang sudah ia lakukan sehingga membuat kelima orang itu dendam dengannya?

**

Detik demi detik pun berlalu, tidak terasa sudah satu minggu Cesya dan anak-anaknya tinggal di Jakarta.

Imperfect Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang