**
Pagi ini seperti biasanya Cesya dan anak-anaknya disibukkan dengan urusan mereka masing-masing.Yah tidak terasa sudah tiga hari Arjune pergi untuk kembali bertugas.Saat ini Cesya tengah berada di perusahaannya untuk mengurus dokumen-dokumen penting mengenai perkembangan perusahaan nya sedangkan Bee dan 5k masih berada di sekolahnya.
Bee memang sudah memutuskan untuk tetap tinggal di Indonesia dan bersekolah disana. Yah siapa lagi yang menjadi alasannya untuk tetap berada di Indonesia jika bukan seorang Daffa.
Awalnya Cesya dan 5k juga cukup terkejut dengan keputusan tiba-tiba dari Bee itu tetapi seorang Bee tetaplah seorang bocah yang penuh dengan alasan.
Saat 5k bertanya apa alasan Bee ingin tetap berada di Indonesia ia dengan tegas menjawab
"Hantu luar negeri kurang menggoda kak, lebih enak produk lokal"ucapnya dengan polos, padahal jauh di dalam hatinya yang ia bahas itu bukanlah hantu melainkan orang seraya membayangkan pesona seorang Daffa.
5k yang mendengar jawaban dari Bee pun tidak terlalu ambil pusing karena menurut mereka yang terpenting Bee sekarang tidak jauh lagi dari mereka.
Kembali lagi dari Cesya, entah kenapa pagi ini Cesya merasa tidak bisa fokus dengan pekerjaan, pikirannya selalu Menuju satu nama yaitu, Arjune.
"Ya Allah perasaan apa ini"gumam Cesya karena sedari tadi jantungnya tidak berhenti untuk berdetak dengan cepat seakan-akan terjadi sesuatu yang tidak baik.
Drettt drettt
Cesya menatap dengan gugup handphone nya yang bergetar pertanda ada telpon dari seseorang. Kemudian dengan tangan gemetar Cesya mulai mengangkat panggilan itu.
"H–halo Assalamualaikum"ucap Cesya dengan nada gugupnya.
"Waalaikumsalam, benar ini ibu Cesya istri dari Jendral Arjune?"
Seakan-akan dihantam oleh ribuan peluru yang menembus hatinya, sungguh Cesya sangat berharap jika ini hanya mimpi.
"I–iya, ada apa yah?"ucap Cesya dengan gugup. Entah kenapa saat ini perasaan gelisah itu semakin menghantui Cesya.
"Maaf tetapi kami memberikan laporan bahwa jenderal Arjune dinyatakan gugur dalam misi"
DEG!
Cesya masih terdiam persis seperti seorang yang tidak lagi memiliki nyawa, sampai tiba-tiba ada seseorang yang mendobrak pintu ruangan nya
Bruk!
"Ces–"ucapan orang itu langsung terpotong oleh ucapan lirih dari Cesya.
"F–favian..."ucap Cesya ketika melihat siapa orang yang mendobrak pintu ruangnya.
Melihat keadaan Cesya yang sangat terpuruk langsung saja Favian berlari menuju Cesya lalu memeluknya dengan erat berusaha untuk menyalurkan kekuatan kepada Cesya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imperfect
General FictionCover by ©Pinterest [SUDAH TERBIT] AYO BACA SELAGI LENGKAP! SEBELUM DI HAPUS ** Bagaimana perasaanmu ketika mengetahui lelaki yang selama ini kau anggap adalah satu-satunya prioritas mu ternyata malah mengkhianatimu dengan berselingkuh dengan seoran...