5.Acara Ngidam

175K 19.6K 3.5K
                                    

**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**

Tidak terasa sudah dua bulan Cesya berada Di Palembang yang artinya sudah dua bulan juga usia kandungannya.Tidak seperti hamil seperti biasanya perut Cesya sudah membuncit seperti hamil empat bulan.

Awalnya Cesya merasa heran karena perutnya lebih besar dari perempuan hamil di luar sana dan setelah di periksa ternyata ia hamil anak kembar Lima, sungguh saat ini kebahagiaan Cesya sangat bertambah berkali-kali lipat.

Hari ini seperti biasa Cesya pergi ke lahan pertaniannya untuk mengontrol semua pekerjaannya yang tentu saja di ikuti oleh Ela yang senatiasa bersama Cesya.Yah selain restoran Cesya juga membeli beberapa hektar tanah yang di tanami dengan sayur-sayuran dan buah-buahan yang nantinya akan di olah menjadi menu yang enak di restoran Cesya.

Tidak perlu menunggu lama akhirnya mereka tiba di lahan milik Cesya.Cesya berjalan menapaki jalan setapak di bantu dengan Ela yang setia memegang tangannya

"Permisi mbak itu tadi ado wong yang cari mbak"Ucap salah satu pekerja Cesya dengan menggunakan logat Palembang.Dua bulan berada di Palembang membuat Cesya mulai paham dengan bahasanya karena memang Bahasa Palembang itu tidak terlalu berbeda dengan bahasa Indonesia sehari-hari

"Siapa pak?"Tanya Cesya

"Dakt-Nah itu wong nyo mbak"Ucap Bapak itu seraya menunjuk dua orang pria yang tengah berjalan menuju nya.Dari gayanya Cesya tau bahwa itu pasti para pengusaha yang ingin membeli tanahnya lagi.Yah bukan sekali dua kali saja para pengusaha tamak itu ingin membeli tanahnya tetapi selalu Cesya tolak mentah-mentah

"Dengan ibu Cesya?"tanya orang itu

"iya,ada apa yah?"Tanya Cesya to the point

"emm bagaimana jika kita mencari tempat duduk terlebih dahulu"Ucap orang itu lagi seraya melirik perut Cesya.Cesya yang paham dengan itu pun langsung mengajak mereka untuk duduk di sebuah tempat santai yang terbuat dari bambu

"Ehem sebelunya perkenalkan saya Fahmi dan Ini adalah bos saya Melvin Anjello Adison"Ucapnya seraya memperkenalkan dirinya dan seorang yang ia panggil bos itu

"Kami kesini bermaksud untuk bekerja sama dengan cara menjual salah satu tanah ibu yang berada di dekat pasar"Sesuai dugaan Cesya.

"Kalo boleh tau tanah itu akan di bangun apa yah?"

"Rencananya tanah itu akan kami bangun sebuah masjid karena di daerah itu tidak terdapat masjid satu pun"

"Ada buktinya?"Tanya Cesya.Bukan apa-apa ia menanyakan itu karena bukan kali ini saja orang-orang ini membeli tanah itu dengan alasan membuat masjid atau sebuah panti padahal tidak sama sekali

"Oh tentu saja,ini berkas-berkasnya"Ucapnya seraya menyerahkan beberapa berkas yang berisi rancangan dan tanda tangan orang-orang yang setuju dengan itu

"oke saya setuju!"Final Cesya.Fahmi dan Melvin diam-diam tersenyum dengan ucapan Cesya sampai ucapan Cesya selanjutnya membuat senyuman keduanya luntur

"Tapi dengan syarat...bapak"ucap Cesya seraya menunjuk Melvin

"harus ikut menanam padi seperti mereka selama satu jam"Ucap Cesya seraya menunjuk para pekerjanya yang tengah sibuk menanam padi

"Tapi kalo bapak gak mau juga gak papa sih kita bisa batalkan semua rencananya lagian saya juga sebenernya tidak menginginkan itu tetapi anak saya yang menginginkannya"lanjut Cesya dramatis seraya mengelus perut buncitnya

Kedua orang itu tercengah dengan ucapan Cesya barusan,Apaan ini semua?apakah ia terkena sial karena harus terjebak dengan permintaan ibu hamil yang tengah mengidam ini.Sementara Ela menahan tawanya melihat wajah pasrah dari kedua pengusaha itu ia tau jika ini semua adalah akal-akalan Cesya saja dengan mengatas namakan anak-anaknya

"Enggak bisa git-"

"Oke saya akan menurutinya"Ucap Melvin

"Bos?Bos serius?"Ucap Fahmi tidak percaya

"Tolong pegang"Ucap Melvin serayaa menyerahkan jas mahalnya kepada Fahmi lalu kemudian melipat kemejanya sebatas siku juga melipat celananya sebatas lutut lalu ia langsung turun kesawah untuk membantu ibu ibu dan bapak bapak untuk menanam padi sesuai perintah dari wanita yang baru ia temui itu

Fahmi sudah ketar ketir melihat bos nya yang benar-benar menuruti permintaan gila dari klien mereka.Sementara itu Cesya malah tersenyum puas melihat Melvin yang benar-benar menuruti permintaannya

"Mbak jahil banget sih,gak kasihan sama bapak itu?baju udah bagus eh malah mandi sama kubangan kebo"Ucap Ela seraya terkekeh

"Biarin aja,sekali-kali orang kek dia tuh merasakan gimana susahnya jadi petani"Ucap Cesya mantap

Imperfect Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang