2.2 | AMARAH

4.3K 275 26
                                    

Bantu vote dan komentar ya😙
Dan jangan lupa Share ke teman-teman literasi kalian supaya ikut membaca cerita ini ya babeh😍😍

HAPPY READING!
_________________________________________________

"Merusak miliku sama saja menanamkan rasa benci di dalam diriku."

-Dentara Aksapranaja-

Denta mengajukan tangan kirinya untuk melihat jam. 15:22. Sudah dua puluh menit Denta duduk di atas motornya menunggu kehadiran seseorang yang tidak kunjung kelihatan batang hidungnya.

Denta menyapu pandangan menatap sekitar. Berharap menemukan miliknya diantara sekumpulan manusia yang keluar dari pintu utama menuju gerbang sekolah.

"DENTAAAA!"

Denta menoleh. Keningnya berkerut mendapati tiga sahabat Tassa berlari ke arahnya dengan napas tidak beraturan. Ketiga orang itu tampak lelah seperti baru saja melakukan lari maraton.

"Tassa  kemana?" tanya Denta karena tidak mendapati istrinya diantara tida orang itu.

Rena  mengigit bibir bawahnya. Raut wajahnya terlihat khawatir. Kentara sekali dengan matanya yang terlihat berkaca-kaca.

"Ta-tassa hilang."

Alis Denta bertautan, "Hilang?"

"I-iya," jawab Naya.

"Dia enggak balik-balik selama  dua jam lebih setelah izin ketemu seseorang sebentar sama Rena," jelas Adel menambahi. "Kita kira dia sama  lo, ternyata lo sendiri."

Deg

"Kenapa bisa? Tassa kasih tau lo kalau dia pergi kemana?" Denta menatap Rena penuh tanya. Matanya terlihat menyiratkan kekhawatiran.

"E-enggak ada," jawab Rena pelan. Ia menunduk menatap sepatunya. Tidak berani menatap Denta yang tiba-tiba menumbuhkan  rasa takut pada dirinya.

Denta berdecak. Ia menatap tajam tiga orang gadis di depannya, "Kenapa lo enggak kasih tau dari tadi?!" tanya Denta dengan suara dingin. Rahangnya mengeras.

"Gu-gue-"

"JAWAB!" bentak Denta. Ia tidak perduli dihadapannya ini adalah sahabat Tassa. Intinya, Denta merasa kesal dengan tiga  orang itu.

"Kita pengen cari, tapi guru mapel keburu masuk!" sahut Adel tidak santai. Ia mengepalkan tangan menatap kesal Denta. "Kita pengen kasih tau, lo. Tapi enggak ada kesempatan! Saat kita nelpon lo pakai hp Tassa, nomor lo enggak aktif!" tambah Adel dengan mata berapi-api. Menandakan gadis itu mulai terpancing amarah sekarang.

Denta menampar tangki motornya geram. Lalu ia melepaskan tasnya, memberikannya pada Rena. Detik berikutnya ia langsung berlari masuk ke dalam sekolah.

"DENTA!" teriak Naya menatap punggung Denta. "Kita harus kejar!" Setelah mengucapkan  itu Naya berlari masuk ke dalam sekolah. Diikuti Rena dan Adel di belakang.

"Kita cari Tassa berpencar!" Naya kembali bersuara ketika mereka berada dikoridor yang memiliki tiga arah tujuan. Kedua temannya langsung mengangguk dan melangkah ke lorong yang berbeda.

DENTARA(SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang