4.5 | DENDAM SEORANG DENTA

2.6K 163 28
                                    

Endingnya gimana, nih?

Btw, ini paketnya isinya unek-unek Denta semua, wkwkwk

⚠T Y P O B E R T E B A R A N⚠

H A P P Y R E A D I N G
.
.
.

"Apakah dengan kata pergi semuanya akan berakhir?" -Acha


"BAGI KALIAN YANG UDAH NGGAK KUAT IKUT, BOLEH MUNDUR SEKARANG! KITA AKAN BERTARUNG SAMPAI DARAH PENGHABISAN MELAWAN PENJAHAT ITU!"

Hening.

"OKE, SEPERTINYA KALIAN MAU IKUT GUE. SEKARANG, KITA BERANGKAT!!!"

"SIAPP! PHOENIX SATU SERAGA!"

Teriakkan keras Denta bagai alarm yang mampu membangunkan manusia kebo untuk bangun dari tidurnya. Bagai pasukan robot, anggota PHOENIX yang sengaja dikumpulkan melai beraksi, melajukan motor--mengiring Denta dari belakang.

Suara knalpot yang bersahutan terdengar jelas sepanjang jalan. Beberapa pasang mata yang melihat ada banyak gerombolan itu tak ayal menggerutu kesal karena terganggu suara bising motor yang memekik telinga. Namun, hal itu tidak dipedulikan lagi oleh ketua mereka.

Dentara Aksapranaja, Pemuda yang sekarang sedang diselimuti amarah dengan matanya yang menggelap, menyorot tajam menyiratkan dendam. Bahkan, amarah yang hendak meledak itu ia lampiaskan pada motornya dengan kecepatan penuh. Membuat anak buahnya kalang kabut dan mau tidak mau ikut menyetarakan kecepatan.

Sehabis mengantar Tassa ke rumah sakit dan memastikan ada orang yang menjaganya, Denta langsung pergi begitu saja tanpa berkata. Ketika Dinar dan teman-teman Tassa mempertanyakan keadaan gadis itu kepadanya, Denta hanya diam bagai patung berjalan tidak menyahuti pertanyaan mereka. Dinar yang mengerti raut wajah Denta hanya bisa menghela napas, tidak berani menghentikannya.

Tidak lama ketika sampai pada persimpangan jalan, suara motor lain yang bersahutan ikut bergabung. LEONOR. Geng itu ikut menyumbangkan tenaga untuk membantu ambisi si ketua PHOENIX untuk membalas dendam.

"SESUAI DENGAN STRATEGI KITA, LEONOR ADA DI BAGIAN UTARA DAN SELATAN, DAN PHOENIX DI BAGIAN TIMUR DAN BARAT. SEDANGKAN GUE DAN MARIO, BESERTA ALTAR, ROGAS, DAN TANDU MAJU LEBIH DULU. YANG LAIN DATANG SETELAH MEREKA SEMUA KELUAR. PAHAM?!"

"PAHAMM!"

Detik itu pula, Denta, Mario, Tandu, Rogas serta Altar melajukan motor memasuki kawasan hutan yang berbeda dari kemarin, markas utama musuh. Sebelumnya, perempuan yang membantu Denta untuk membawa Tassa ke rumah sakit sudah memberi informasi bahwa Rio berada di markas utama.

Kelima pemuda tampan itu menghentikan motor di balik pohon besar. Mengawasi kawasan musuh yang tampak terdapat banyak orang-orang bertubuh kekar yang berkeliaran di sekitarnya. Beberapa dari mereka sekitar tiga orang memegang pelatuk, lima diantara memegang tongkat kasti, sedangkan yang lain hanya bertangan kosong.

"Buset, kita lawan anggota mafia lagi!" bisik Rogas dengan mata melotot ketika melihat rupa mereka, meneguk ludah dengan kasar. "Gue sekarang bener-bener yakin, si teh Rio itu emang anaknya si onoh, siapa itu namanya, Ro-robot, ah ... bukan. Re-remot ... Remot deh keknya."

"Robert," ucap Tandu melirik sekilas Rogas.

"Nah!" Rogas menggeplak kepala Tandu. "Lo sih, Du! Gue kan udah bilang nanya Robert lo malah bilang Robot sama Remot, ada-ada aja lo!" kekeh Rogas membuat mereka yang ada disana memutar bola mata malas.

DENTARA(SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang