4.4 | TIDAK BERUJUNG BAIK

2.1K 139 22
                                    

⚠T Y P O B E R T E B A R A N⚠

HAYYYOO! VOTE DULU BARU BACA

H A P P Y R E A D I N G
.
.
.

"Acha, milik Denta. Jika ada yang berani melukainya, maka akan Gue pastikan dia akan menyesal." -Denta

"De-denta ...,"

Tidak ada suara yang keluar ketika bibir pucat Tassa bergerak menggumamkan nama suaminya. Satu tetes air mata jatuh mengenai pipi bersamaan dengan kedua sudut bibirnya bergetar dan tertarik ke atas membentuk senyuman kecil.

Melihat Denta mampu memecahkan kaca itu membuat hatinya sedikit tenang. Namun di satu sisi ia juga merasa takut Denta akan terluka. Ketika matanya bertemu dengan Denta tadi, ia bisa melihat sorot mata kecewa suaminya itu.

Tassa yakin, Denta juga kecewa terhadap Rio.

"Sial!"

Tassa bisa mendengarkan Rio mengumpat kesal.

"DENTAAAA! LO AKHIRNYA BERHASIL MEMECAHKAN PUZZLE KACA."

Prok prok prok

Rio tiba-tiba bertepuk tangan dengan raut sumringah menatap Denta. Tassa yang melihat itu mengerutkan kening. Sedetik kemudian ia berdecih setelah sadar itu hanya sebuah kalimat ejekan yang dimanis-maniskan.

Sang pemilik nama yang baru saja memecahkan kaca yang sangat tebal itu mendongak, matanya tanpa sengaja bertemu dengan manik Tassa. Dada Denta seketika sesak melihat penampilan Tassa yang jauh dikatakan baik.

PRANGG!

Besi yang Denta pakai memecahkan kaca tadi terjatuh. Lututnya terasa lemas. Kalau saja ia tidak lupa ada orang lain dihadapannya saat ini, mungkin Denta akan bersimpuh karena melihat Tassa yang seperti itu.

"Apa kabar, Denta? Lama enggak ketemu. Setelah ketemu enggak lama." Rio terkekeh pelan di akhir kalimat. Ia menggelengkan kepala, menatap Denta sembari berdecak, "ck ck ck, gimana perasaan lo sekarang? Sakit?"

Denta tidak merespon. Ia termenung menatap Tassa yang menatap sendu ke arahnya.

"Ini masih belum Denta, ini masih permulaan. Lo masih belum merasakan yang namanya kehilangan, dan itu akan terjadi setelah ini."

Kedua tangan Denta mengepal kuat, membuat urat-uratnya timbul dan kukunya ikut memutih.

"BANGSAT! APA YANG LO LAKUIN SAMPAI DIA KAYAK GITU, HAH?!" teriak Denta setelah tadi sempat terdiam.

BUGH!

BRUKK

Tanpa Rio duga Denta memberi tendangan telak tanpa toleransi di bagian perut cowok itu. Alhasil tubuh Rio terlempar hingga punggungnya menabrak dinding yang jauhnya hanya satu meter dari tempatnya berdiri tadi.

KREKKK!

Bersamaan dengan itu suara patahan benda keras terdengar dari Rio. Cowok itu meringis merasakan tulang belakangnya terasa remuk karena membentur tembok tiba-tiba. Ia terbatuk-batuk hingga tanpa sengaja memuntahkan cairan bening.

DENTARA(SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang