05. Selamat datang

29.6K 2.4K 42
                                    

"Huftt

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Huftt.... akhirnya selesai juga," gumam Zwiena menyeka keringat di dahinya.

Gadis itu merebahkan tubuhnya disofa, merenggangkan otot-ototnya. Dia melirik ke arah jam dinding yang menampakkan pukul 16.25.

Kruyuk... Kruyuk

Perut Zwiena berbunyi, segera dia melangkahkan kakinya menuju dapur. Memasak mie instan dengan telur dan beberapa cabai rawit.

"Alhamdulillah kenyang juga." gumamnya melirik ke arah jam.

Segera Zwiena bangun dan membereskan bekas makannya. Setelah selesai Zwiena menaiki anak tangga berjalan menuju kamarnya.

Ceklek

"Lama sekali kamu diruang bawah Zwiena," ucap seorang lelaki, siapa lagi kalau bukan Abian. Satu-satunya lelaki yang berani masuk lewat jendela kamar Zwiena.

"Sudahku bilang jangan datang lagi, Abi!" Protes Zwiena, namun tidak Abian  hiraukan.

"Apa? Kamu kangen sama aku? Sini sini peluk dulu," ucap Abian sambil merentangkan tangannya yang sudah bersiap untuk memeluk Zwiena.

"Arghh... tau ah susah ngomong sama kamu." Zwiena pun langsung masuk ke kamar mandi untuk membersihkan badannya, namun tanganku dicekal oleh Abian.

"Mau ikut." ucapnya dengan nada manja sambil memasang puppy eyesnya.

"Kamu mau aku bunuh pakai apa Abi? Pisau? Linggis? Gunting rumput? Cerurit? Atau apa? Bilang aja nanti aku siapin," Kesal Zwiena membuat sang empu bergidik ngeri.

"Zwiena jahat huuu, tidak teman aku sama kamu," balasnya dengan nada anak kecil umur 5 tahun.

"Udah ah, aku mau mandi bapak Abian Ansel yang terhormat."

Abian hanya terkekeh kecil melihat ucapan Zwiena, lalu lelaki itu megacak-acak rambutnya tanpa ada rasa bersalah.

"Ya sudah silakan mandi nyonya Abian yang terhormat," godanya membuat pipi Zwiena memanas.

Blam!

"Ya Tuhan, serem amat banting pintunya," gumam Abian sambil memegangi dadanya.

***

"Ayolah Zwiena ikut aku makan diluar." pintanya.

"Tidak Abi, sebentar lagi ayah dan ibuku pulang, nanti kalau aku tidak ada dirumah ribet urusannya," seru Zwiena.

"Aku tidak mau mendapatkan hukuman lagi, sudah cukup luka yang kemarin belum sembuh apa lagi nanti kalau ditambah, bisa-bisa aku mati muda," kata Zwiena dalam hatinya.

"Ya sudah kita tunggu ayah dan ibumu pulang, nanti biar aku yang izin ke mereka." ujarnya. Aku membulatkan mataku.

"Nggak Abian, jangan kenal sama ayahku, karena dia tidak akan mengizinkanmu mendekatiku, yang ada kamu malah diancam olehnya," ucap Zwiena dalam hati.

Crazy Man [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang