43. Persidangan |6|

11.3K 1.4K 153
                                    

PERINGATAN⚠️ YANG BELUM FOLLOW AKU DATENGIN RUMAHNYA BUAT NUMPANG MANDI LOH!!

CEFAT FOLLOW! AKU NGAMUK NIH😡

JK YA PREN✌️

🔸 SELAMAT MEMBACA 🔸

"Baik, kita lanjutkan persidangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Baik, kita lanjutkan persidangannya. Jadi, saya akan memanggil saksi yang mengetahui sesuatu tentang terdakwa. Ucap Jaksa menatap Hakim ketua.

"Saya akan mengizinkannya." Ucap Hakim tersebut.

Dengan memberanikan diri, Shella masuk dari pintu samping tepat dalam area terdakwa.

"Hah?!" Refleks Dimas dan Saka terkejut bersamaan.

"Ya, silakan saksi." Ujar Jaksa tersebut mempersilahkan Shella duduk.

Alex menggeleng pelan menatap Shella penuh harapan agar tidak ikut campur dalam persidangan ini, cukup menjadi penonton dan mendengarkan hukaman yang akan di berikan hakim.

Shella kekeh untuk menjadi saksi Regan. Entahlah, mereka bahkan tidak tau Shella mau bersaksi untuk kasus yang mana.

Lalu tersenyum pada Alex, lalu berucap dengan isyarat mulut tanpa mengeluarkan suara, "demi kesembuhan, Nana."

Alex mengusap wajahnya gusar, yang di lakukan istrinya akan membuat semuanya terbongkar.

Sebelum di duduk, Shella menoleh pada Zwiena tidak lepas menatap Regan dengan sendu sambil memegangi perutnya.

"Mami akan bantu kamu, sayang." Gumamnya.

Jaksa berdiri dan berjalan mendekat pada saksi sambil membawa papan jalan yang di atasnya terdapat kertas dokumen.

"Apa hubungan anda, dengan terdakwa?"

"Saya mertuanya."

"Ya Allah mamiiii gua kenapa sih?!!" Kesal Dimas mengusap wajahnya gusar.

"Sabar, bro."

Jaksa melirik terdakwa yang sedang menunduk, "lalu, apa yang ingin anda sampaikan untuk terdakwa dan kasusnya."

"Saya akan bersaksi dalam kasus penculikan pada putri saya."

"Maka kau pasti melihat terdakwa membawa putri anda saat kecelakaan itu."

"Tidak."

"Lalu, benarkah terdakwa menculik putri anda?"

Sebelum menjawab Shella menatap Regan yang masih menunduk, dengan menarik napas perlahan, Shella siap untuk bersaksi.

"Tidak."

"Hah?!!" Ucap semua orang terkejut, begitupun dengan para terdakwa terlebih lagi Regan.

"Saya bersumpah bahwa Regan tidak menculik anak saya, tapi suami saya yang memutuskan semua sambungan telepon yang terhubung dengan penculikan anak saya."

Crazy Man [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang