14. Aku mencintaimu

22.9K 1.6K 129
                                    

Pagi ini Zwiena diantar sekolah oleh sang ayah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini Zwiena diantar sekolah oleh sang ayah. Sepanjang perjalanan Zwiena hanya diam tidak berniat membuka obrolan sedikit pun, begitu juga dengan Regan.

Sesampainya di sekolah.

"Sudah sampai," ucap Regan, tanpa basa basi Zwiena langsung menyalimi punggung tangan sang ayah dan keluar dari mobilnya, namun tangannya dicekal terlebih dahulu.

"Mau kemana?" Tanya Regan datar.

"Turun dan masuk ke dalam sekolah," balas Zwiena dengan polos.

Regan mendekatkan tubuhnya dengan tubuh Zwiena, membisikan, "Morning kissnya mana?" disela-sela suaranya yang serak.

Zwiena meneguk ludah kasar, suasana berubah menjadi menyeramkan kala Regan sudah mengeluarkan suara serak itu.

"Aku sudah telat ayah," elaknya agar tidak melakukan apa yang disuruh Regan.

"Morning kiss atau hukuman?" Oke Zwiena pasrah, ikecupnya pipi kanan sang ayah.

Cup

"Bukan di situ!" Bisik Regan.

Dia menjilat bibir bawahnya sambil mengusap bibir merah Zwiena. Hal itu berhasil membuat Zwiena semakin takut.

Ya Tuhan dia itu seorang ayah atau pencabul anak remaja sih? "A-aku sudah telat a-ayah."

"Turunlah, saya membencimu," ucap Regan sangat datar.

Zwiena membelalakkan matanya mendengar ucapan Regan, walau sering disiksa oleh Regan, Zwiena tidak terima jika Regan membencinya, karena Zwiena sangat menyayangi ayahnya ini, dia tidak mahu menjadi anak durhaka.

Cup. Zwiena langsung menarik Regan yang sedang membuang muka padanya dan langsung mencium bibir Regan sekilas.

 Zwiena langsung menarik Regan yang sedang membuang muka padanya dan langsung mencium bibir Regan sekilas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Manis." Gumam Regan.

Sebelah tangan Regan menarik pinggang Zwiena dengan sangat mudahnya, didudukinya di atas paha Regan.

Zwiena mengalungi tangannya di jenjang leher Regan, dua pasang manusia itu saling beradu lidah, persetanan dengan status ayah dan anak.

10 menit berlalu, Zwiena sudah mulai kehilangan oksigen. Dia melepaskan kalungan tangan di leher Regan, dan sekarang tangannya berada di depan dada bidang milik Regan. Zwiena memukul pelan dada Regan menandakan kalau dia sudah kehabisan oksigen. ikhlas tidak ikhlas Regan pun melepaskan tautan kenikmatan itu.

Crazy Man [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang