...
Jangan lupa follow sebelum membaca.
🦋
Kelas sudah dimulai. Semua murid duduk rapih di bangkunya masing-masing. Lain cerita dengan Saka yang baru saja menyelonong masuk melewati guru yang berada di depan.
Sebelum Saka duduk pak Asep terlebih dahulu menjewer telinga Saka karena tidak ada sopan santun masuk ke dalam kelas bukannya salaman sama guru ini malah langsung duduk. Inget bro kau anak baru disini.
"Kamu ini ya... Asal nyelonong aja tidak melihat ada guru di depan kamu." Omel pak Asep membawa Saka maju ke depan.
"A-aduhh duh... Sakit pak..."
Seisi kelas menjadi ricuh karena menertawakan Saka yang di jewer oleh pak Asep.
"Hukum aja pak, akhlaknya minus banget itu anak." Sahut Dimas mengompori pak Asep.
"Diam kamu Dimas. Kamu dapet bagiannya ko karena kemaren asal cabut dari kelas." Omel pak Asep membuat Saka tertawa terbahak-bahak.
"Bhahaha enak banget lo asal cabut Dim. Argh!! Iya iya Ampun pak." Ringis Saka mengaduh ke sakitan karena pak Asep semakin mengencangkan jewerannya.
"Perkenalkan diri kamu cepat!"
"Lepasin dulu dong pak jewerannya."
Bukannya melepaskan jewerannya, Pak Asep malah mempelototi Saka. "Cepat!!"
"Iya iya. Kenalin nama gua Saka--"
"Lama!"
"Sabar atuh pak saya lupa nama panjang saya siapa. Dimas nama panjang gua apa sih? Lupa gua." Kesal Saka malah nanya ke Dimas. Haduh Saka malu-maluin bapak lo tau nggak.
Dimas memutar bola mata malas. "Pak pindahin kek ini anak ke kelas lain. Saya muak liat mukanya."
"Diam kamu Dimas." Sinis pak Asep. "Ya elah kalo gua pindah kelas nanti lu nggak bisa ngegay sama gua lagi." Sahut Saka membuat seisi ruangan kembali ricuh.
"Woahh Dimas homo!!!" Teriak teman kelasnya.
Dimas membulatkan matanya mengambil tas Saka yang berada di sampingnya, lalu melemparkan pada Saka. Tepat sasaran tas itu mendarat sempurna di muka pak Asep.
BRUK
"HAHAHHAA...." Teriak seisi kelas.
"DIMAS!! SAKA!! KELUAR KALIAN DARI DALAM KELAS." teriak pak Asep sudah emosi dengan kedua anak ini.
Saka dan Dimas terlihat bahagia saat pak Asep mengeluarkannya. "YES!!" Teriaknya bersamaan.
"Ayo Ka cabut lagi kita." Ujar Dimas mengambil tasnya langsung keluar kelas bersama Saka.
"Yak! Dasar anak badung kalian berdua. Liat saja bapak laporkan ke orang tua kalian masing-masing." Omel pak Asep.
Disebuah cafe tempat Dimas dan Saka cabut terlihat seorang pria paruh baya mendatangi mereka berdua. Dengan berpakaian kaos oblong hitam, jaket kulit, dan celana hitam. Tak lupa dengan kacamata hitam ala Sugar Daddy.
Saka menatapnya tanpa berkedip sampai tepat di hadapannya. "Sadar woi!" Bentak Dimas menepuk punggung Saka.
"Eh--iya sadar ko ini." Dimas hanya menggelengkan kepalanya.
Dimas tersenyum pada pria paruh baya itu. Memberikan kursi untuk dia duduk. Pria itu membuka kacamata.
"Apa kabar pah?" Sapa Dimas rada canggung.
"Eh--loh om Alex apa kabar?" Kaget Saka melihat pria yang dateng ini adalah papanya Dimas yang sudah lama bertugas di luar negeri.
Alexander Lemos Genandra, pria paruh baya yang statusnya adalah papanya Dimas. Sudah 5 tahun dia bertugas ke luar negeri untuk menangani kasus. Tadi pagi dia baru saja mendarat ke tahan lahir ini. Dia memberitahu kabar lewat Dimas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Man [TAMAT]
Mystery / ThrillerT A M A T [Tahap Revisi] Cover by pinterest 🔸Follow sebelum membaca.🔸 📢 Warning! Ada adegan kekerasan, kata kasar dan YoungAdult. Cerita ini tentang kasus pelecehan, dan Pembullyan. #1 in Penipu [22/09/2021] #1 in Keadilan [3/10/2021] #2 in Regan...