Crazy Man [TAMAT]

28. Mengaku

Kawan. Mari kita ambil kesimpulan dari part kemaren yang dimana Regan minta waktu buat dinner.

Dari situ kita bisa nilai kalo kita udah mencintai seseorang pasti semua bakal di lakuin sedemikian rupa ya contohnya kaya kemaren si Regan mau di tangkep tapi minta waktu buat dinner pertama kali sama Zwiena yg notabenenya istri.

Dia rela menahan malu depan banyak polisi biar dinnernya yang udah di siapin dari siang terlaksana.

Fyi, aku pun bingung padahal vibenya tuh lagi sedih tapi kenapa pada ngakak😭 akupun ikutan ngakak pas baca ulang.

🔸Selamat Membaca🔸

Polisi itu melirik ke arah rekan yang lain. Melihat wajah Regan yang sangat memohon, rekannya yang lain mengangguk pelan.

"Oke saya kasih waktu 2 jam dengan syarat para polisi memantau dari belakang."

Regan langsung memeluk polisi tersebut. Berterima kasih karena sudah memberinya waktu. "Terima kasih. Terima kasih banyak pak. Silakan bapak memantau saya dari kejauhan. Asalkan jangan sampe istri saya tau ya pak." Lirihnya menahan Isak tangis.

Dengan senangnya Regan masuk ke dalam rumah membawa bunga mawar putih.

Melihat ke arah ruang tamu tidak menemukan keberadaan Zwiena, dia berlari ke atas membuka kenop pintu kamar Zwiena. Senyumnya terbit melihat istrinya sedang menatap dirinya di kaca.

Regan masuk dan memeluknya dari belakang dengan lembut. "Istriku. Aku sangat merindukanmu." Bisiknya memejamkan mata.

Zwiena terkejut mendapati pelukan dari belakang dengan sambutan 'istriku, aku merindukanmu.'

Zwiena berbalik melepaskan pelukan ayahnya. "Ayah, kamu salah orang. Ini aku Zwiena bukan ibu." Katanya terkekeh pelan.

Tidak Regan hiraukan perkataan Zwiena. Regan mengasih bunga mawar itu pada Zwiena.

"Ada apa denganmu ayah?" Tanya Zwiena heran menatap bunga mawar ini.