51. Kejam

11.4K 1.2K 114
                                    

Tiga bulan sudah berlalu, perutku sudah semakin membesar, tinggal hitungan hari anakku lahir di dunia ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tiga bulan sudah berlalu, perutku sudah semakin membesar, tinggal hitungan hari anakku lahir di dunia ini.

Hari ini tepat tanggal 09 Desember 2021, suamiku resmi dibebaskan karena masa tahanannya hanya 6(enam) bulan. Aku sangat senang sekali mendengar kabar yang membahagiakan ini, berarti ketika aku lahiran suamiku akan ada di sampingku untuk melihat anak kita lahir di dunia ini.

06.00

Zwiena baru saja selesai mandi dan berhias wajahnya dengan cantik. Senyumnya tak kunjung luntur melihat tanggalan tepat hari Regan di bebaskan, dia bergegas menuruni anak tangga dengan sangat hati-hati.

Jantungnya berdegup begitu kencang, pagi ini Zwiena menyambutnya dengan senyum kebahagiaan. 

Dia mengambil daging ayam, di bersihkan sebersih mungkin. Hatinya sangat bahagia, wanita ini sedang menyiapkan makanan spesial untuk menyambut ke datangan suami tercintanya.

Sudah cukup lama Zwiena menantikan hari ini dengan penuh kesabaran, waktu berjalan begitu cepat makanan kesukaan Regan telah jadi, ayam kecap saus pedas dengan ditaburi biji wijen di atasnya. Kebahagiaan selalu menyelimuti Zwiena sampai detik ini.

Wanita itu menaruhnya di dalam kulkas, menyimpannya dan pergi untuk menjemput Regan.

"Mau kemana?" Tanya seorang lelaki menyekal tangan Zwiena.

Zwiena berbalik menatapnya dengan tatapan polos. "Mau jemput suami Zwiena."

"Gak boleh!" Larangnya.

Wanita itu langsung mengerutkan keningnya, menatap tajam pada lelaki tersebut.

"Saka, kamu tidak berhak melarang saya!"

Saka menarik lengan Zwiena kasar, hampir saja Zwiena terjatuh jika tidak dia tahan badannya pada meja.

PLAK!

"Kamu mau nyelakain aku, hah!" Bentak Zwiena menampar rahang Saka.

"Ck. Gak sengaja! Lebay banget, sih."

"Udah gak waras kamu, Sa." Ucap Zwiena menatap kecewa pada Saka.

Saka memutar bola matanya malas lalu mengelus rambut Zwiena lembut, mengcup punggung tangan Zwiena pelan.

"Nana, dia itu bukan suami kamu lagi. Sadar hei! Besok kita akan menikah! Jangan coba-coba kamu merusak acara pernikahan kita dengan membawa Regan ke sini."

Saka langsung menarik Zwiena masuk ke dalam kamar dengan paksa. Hubungan mereka tidak seperti dulu lagi, dimana Saka yang sangat perhatian pada Zwiena dan memberikan perlakuan yang lembut dimasa itu, tidak seperti sekarang Saka sering kasar pada Zwiena karena kesal melihat perut Zwiena yang sudah membesar.

"Lepas! Saka lepasin aku!!"

"Gak, Na, lo harus diem di kamar sampe acara ijab kabul!" Ucap Saka semakin menarik Zwiena dengan kasar.

Crazy Man [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang