25. Rapuh

14.9K 1.5K 346
                                    

Hai kalian☺️

Sebelumnya aku mau bilang jangan panggil aku Thor karena aku bukan superhero.

You can call me atih okey😉❤️

Btw Mood bgt bacain komenan kalian di part sebelumnya. Aku kira itu part bakalan garing kayak yg baca bilang "apaansi garing bgt ini cerita" "apaansi ko ga nyembung" e tapi perkiraan aku salah. Kalian hebat bgt bikin aku seneng pas lagi demam tinggi kemaren hehe

Love you teman-teman 🥰

Jangan lupa follow, vote & komen yaww

🔸Cmiww selamat membaca 🔸

Semenjak mengetahui kabar bahwa dirinya hamil, Zwiena jadi takut memberitahu mereka berdua yang telah menidurinya.

Entah siapa ayah dari anak ini Zwiena tidak tau. Yang Zwiena khawatirkan adalah nasib ke depannya apakah dirinya bisa menahan semua beban ini dengan lapang dada? Apakah Zwiena bisa kuat melihat anaknya yang lahir nanti?

Mungkin bisa dibilang Zwiena sekarang sangatlah rapuh. Jika kemarin Abian menyembuhkan lukanya, kini bahkan Abian yang membuat luka itu bahkan semakin ia tambahkan.

Zwiena melamun duduk dibalkon dengan tubuh yang meringkuk memeluk lututnya. Air matanya sudah terjatuh jatuh dengan deras. Bibirnya pucat, dirinya membutuhkan tempat bersandar.

"Mama. Zwiena sudah ngga kuat. Zwiena mau nyusul mama boleh? Aku di sini hanya disiksa sama mereka mah. Lihatlah anakmu sungguh rapuh sekarang. Masa depan anakmu sudah hancur yang tersisa hanyalah bertahan hidup diantara kedua iblis itu. Mama pasti senang ya melihat Zwiena disiksa seperti ini?" Gumamnya menatap langit malam.

"A-aku juga sudah tidak tahan dengan sikap Abi yang semakin hari semakin seenaknya memperlakukanku layaknya jalang. Zwiena bukan jalang mah. Zwiena anak baik. Zwiena anak yang penurut. Zwiena bukan jalang hiks..."

Zwiena menarik nafas panjang, memejamkan matanya sejenak menikmati malam yang penuh dengan kesedihan.

Semua janji yang Abian berikan padanya hanyalah janji manis semata. Janji untuk tidak melakukan hal diluar batas, janji untuk tidak kasar padanya. Semuanya hanyalah sekedar ucapan tanpa ada pembuktian.

Zwiena menghapus air matanya, "aku mau nyusul mama. Zwiena cape dijadikan budak nafsu mereka." Ucap Zwiena yang sudah berdiri menatap ke arah bawah.

Dia memejamkan mata, perlahan kakinya naik ke atas pembatas balkon. Hidupnya hanya akan menjadi budak kedua pria itu, badan Zwiena sudah setengah keluar dari pembatasan balkon siap untuk melonpat.

Zwiena memegang perutnya yang masih rata. "Kita ke surga bersama ya nak. Bunda tidak kuat melihat kamu hidup di dunia ini."

Hembusan angin menerpa wajah cantik Zwiena. Zwiena pasrah pada takdir. Dia sudah lelah hidup seperti ini. Di siksa oleh ayah sendiri, ditambah oleh orang yang ia cinta. Lalu mendapat kabar kalau dirinya sedang hamil.

"Maafin bunda ya sayang. Bunda tidak kuat untuk menerima takdir ini." Gumamanya langsung melompat.

"AKH!!"

BRAK

Zwiena tidak merasakan sakit sedikitpun. Apa mungkin dirinya sudah berada di surga? Ah bisa jadi karena lompat dari lantai dua membuat kepalanya bocor, lalu tak disengaja mobil kontener melindas badannya dan dia pun langsung meninggal tanpa merasakan sakit.

Crazy Man [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang