.
"Pelan-pelan dong kalo ngedorong." Megan menggelembung pipinya.
"Idih najis lo setan! minta di tendang asli nih cewe dari dalem mobil. Muak banget gue lama-lama." Damn! Dimas sudah tidak kuat menahan kemuakannya pada Megan.
Dimas langsung menancapkan gasnya sekencang mungkin sampai Megan berpegangan pada hand trip mobil.
"Dimas! Kamu mau bunuh aku ya? Pelan-pelan dong beb bawa mobilnya." Omel Megan.
"Iye mau bunuh lu kenapa? Hah?!"
"Biar cepet sampe beb. Ini udah di tunggu soalnya. Pegangan."
Ngeng....
Dimas melajukan mobilnya di atas rata-rata kecepatan. Sangking ngebutnya Dimas bawa mobil sampai Megan berkeringat dingin, jari jemarinya sudah lepek karena takut.
Dimas melirik sebentar ke arah Megan, lalu tersenyum puas seakan dendamnya selama ini sedang terlaksana tinggal ini cewe di penjara.
"Gak sekalian aja mati di tempat hahaha." Sinis Dimas dalem hati.
Sesampainya di kantor polisi. Megan masih belum sadar kalau Dimas berhenti dikantor polisi. Mata Megan pun masih kunang-kunang. Segera saja Dimas keluar dari mobil dan membawa Megan masuk ke dalam kantor polisi.
"Ki-kita... Udah sa-sampai?" Tanya Megan tersengal-sengal. Megan selalu saja menarik napas panjang biar kembali normal detak jantungnya.
"Udah."
"Bantu aku keluar beb." Dimas hanya memutar bola matanya malas.
"Ngebully orang aja bisa lo sampe mukul kemaluan Ade gue. Giliran di ajak ngebut udah teler. Najis banget najis." Cibir Dimas di dalam hati.
Dari raut wajahnya Dimas sudah sangat kesal dengan Megan, tidak mau bertele-tele dia langsung membopong Megan masuk ke dalam kantor polisi.
"Ya Tuhan. Dimas kamu so sweet banget." Ucap Megan tersenyum bahagia.
Hahaha so sweet? Bahkan Dimas saja membopongnya layaknya karung beras. Dari mana so sweet nya coba?
"Dih lawak nih bocah malah dibilang so sweet."
Sesampainya di dalam. Dimas mengisyaratkan temannya yang menjadi polisi di sini untuk membawa Megan masuk ke dalam sel.
"Ini orangnya?" Tanya teman Dimas yang polisi itu.
"Iya. Bawa dah nih orang. Muak gua liat mukanya." Dimas menurunkan Megan di hadapan temannya.
Megan tersadar, dia menatap sekeliling tempat ini. Benar daja ini kantor polisi pikirnya. Megan menarik lengan Dimas kasar, lalu menatapnya intens.
"Kenapa kita ke sini beb?"
Dimas melepaskan paksa genggaman Megan di lengannya. "Gak usah pegang-pegang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Man [TAMAT]
Mystery / ThrillerT A M A T [Tahap Revisi] Cover by pinterest 🔸Follow sebelum membaca.🔸 📢 Warning! Ada adegan kekerasan, kata kasar dan YoungAdult. Cerita ini tentang kasus pelecehan, dan Pembullyan. #1 in Penipu [22/09/2021] #1 in Keadilan [3/10/2021] #2 in Regan...