09. Khilaf

31.7K 2K 148
                                    

Hari ini zwiena menjalankan aktivitas seperti biasanya, sesampainya di dalam kelas dia langsung saja duduk menunggu bel berbunyi, tidak lupa dengan memakai earphone di telinganya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hari ini zwiena menjalankan aktivitas seperti biasanya, sesampainya di dalam kelas dia langsung saja duduk menunggu bel berbunyi, tidak lupa dengan memakai earphone di telinganya. Dia sengaja menulikan kupingnya dengan mendengarkan lagu, karena umpatan anak kelas yang sudah membuatnya gundah.

"Sampai sini pelajaran kita. Oiya minggu depan kalian sudah mulai menjalankan try out, jadi ibu harap kalian fokus belajar untuk persiapan ujian nasional nanti. Selamat siang," guru itupun langsung keluar kelas.

Tidak lama guru itu keluar kelas masuklah segerombolan wanita dengan pakaian yang bisa dibilang kurang bahan, sehingga udelnya terlihat apabila mereka mengangkat tangannya sedikit saja.

Dengan gaya rambut yang di cat ombre coklat pirang, tidak lupa dengan kukunya yang amat sangat menyeramkan, ketahuilah kuku mereka panjang banget dan berwarna hitam merah sehingga yang melihat cuma bisa bergedik ngeri.

Mereka berjalan ke arah meja Zwiena, gadis yang didatangi itu belum menyadar ke hadiran para wanita ini, dia sedang asik dengan dunianya, memakai earphone sambil melihat ke arah luar jendela.

Gebrakan meja terdengar di telinga Zwiena samar-samar. Zwiena mulai melihat ke arah gebrakan itu dan mendapatkan sosok sekumpulan wanita si pembully yang sudah mengepungnya dari sudut manapun.

Zwiena menatap mereka dengan tatapan bingung seakan bertanya 'ada apa ini?' Namun dia tidak berani untuk mengucapkan secara langsung hanya dengan pertanyaan dalam hatinya saja.

"Lo yang namanya Zwiena?" Tanya salah satu dari mereka.

"I-iya ada apa ya?" Balas Zwiena dengan gugup.

Bukannya Zwiena tidak sopan tapi mereka seangkatan dan tidak pernah terlintas dipikirannya untuk memanggil mereka dengan sebutan kak atau semacamnya.

"Oh jadi lo biang keroknya yang udah buat temen gue di skors!" Bentaknya dengan nada sok sangar padahal mah malah bikin ketawa mendengarnya.

"Aku?" Tanya Zwiena dengan kebingungan.

"Iyalah lo, masa iya setan!"

Zwiena pun hanya ber'oh' membuat sang empu geram.

Plak

"Aw," ringis Zwiena.

Zwiena menatap keisha dengan tatapan tajam."Apa? mau bales? Silakan nih!" Bentaknya menawarkan diri untuk di tampar balik.

"Kalian punya masalah apa sih, sama aku? Aku tidak pernah berbuat salah dengan kalian, kenapa kalian terus menggangguku selama tiga tahun berturut-turut!" Bentak Zwiena membuat yang lain bungkam.

Seperti jalangkung yang datang tak diundang, pulang tak di antar. Seorang wanita berparas cantik dengan baju feminimnya berjalan menuju tempat Zwiena membuat yang lain memberikan jalan kepadanya.

Crazy Man [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang