20. PTSD!

19.7K 1.5K 224
                                    

Maaf ya kemarin ga up. Aku bakal up 2 hari sekali sekarang.

Kondisi aku lagi ga stabil jadi rada lemot buat ngetik hehe..

Eiya btw di part ini aku sayang banget sama Dimas.

Jangan lupa follow sebelum membaca.

Vote and komen setelah membaca.

✨Selamat Membaca ✨

(Saka Raden Bhatara)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Saka Raden Bhatara)

(Saka Raden Bhatara)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Dimas Genandra)

"Cantik. Kamu akan selalu cantik di mata orang yang tepat, contohnya aku," gumam Dimas menatap lekat wajah teduh Zwiena yang sedang tertidur pulas.

Dimas menyeka rambut Zwiena dengan lembut. Mengelus pipinya, lalu mengecup pelan kening Zwiena.

"Ayo pulang, aku kangen," lirihnya menggenggam erat tangan Zwiena. "Mami selalu nangisin kamu setiap malam."

"Zwiena. Aku ingin memelukmu, aku ingin mengajakmu pergi ke pantai menyaksikan sunset dengan meminum es kelapa dan lagu indie di sore itu." Dimas menunduk menahan air matanya.

"Mungkinkah ke inginanku akan terkabulkan manis? Ah sepertinya cuma angan-angan saja."

"Zwiena, i miss you," bisiknya semakin mengeratkan genggamannya.

Tidak mau melepaskan genggaman Zwiena hingga Dimas ikut tertidur. Tidak lama Zwiena terbangun, yang gadis itu rasakan saat membuka matanya adalah rasa sakit yang berasal dari selangkangannya.

"Aw ..." Ringis Zwiena menahan rasa sakitnya dengan memejamkan mata.

Ia melirik ke arah samping bertepatan dengan Dimas yang sedang tertidur pulas dengan tangan yang menggenggam tangan Zwiena erat.

"Di-Dimas," lirih Zwiena ketakutan.

Zwiena mengalami serangan panik, dirinya langsung menarik tangannya yang digenggam Dimas. Berteriak sekencang mungkin meminta tolong, membuat Dimas terbangun.

Crazy Man [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang