Selamat malam Minggu cantik ... Jiakk kasian jomblo gada yg ngajak keluar:')
Jangan lupa follow, vote sama komen othey...
Sesampainya mereka di lapas (Lembaga Permasyarakatan) ke tempat Regan di penjara, Shella segera mendaftar dirinya untuk berkunjung.
Setelah mendaftar, Shella di suruh menyimpan tas yang ia bawa di loker yang telah di sediakan, karena tidak diperbolehkan dibawa ke ruang kunjungan.
Lalu, Shella dan Dimas akan diminta untuk masuk ke ruang kunjungan dimana terdapat pemisah antara ruangan berupa tembok dan kaca yang saling berhadapan.
Sebelum mereka masuk ke dalam ruangan itu, Shella izin ke toilet sebentar meninggalkan Dimas yang sudah di depan pintu ruangan tersebut.
"Mami ke toilet sebentar, ya, bang."
Dimas menunggu Shella tepat di depan pintu, dia mendengar suara orang mengobrol dari dalam sana, karena penasaran Dimas mendekatkan kupingnya ke pintu agar perbincangan orang yang berada di dalam terdengar di kupingnya.
"Gimana keadaan anak-anak di panti?"
"Alhamdulillah baik. Mereka sedih mendengar kamu di penjara, apa aku boleh mengeluarkanmu dengan uang yang kau punya Regan?"
"Jangan. Jangan coba-coba mengeluarkan saya, uang saya memang banyak, tapi semua itu tidak bisa membebaskan rasa bersalah saya pada Zwiena. Biarkan saya menanggung hukuman ini sampai selesai."
"T–tapi, Zwiena membutuhkanmu. Kondisinya sekarang sangat buruk, dia jarang makan, nggak pernah mau keluar kamar, dan selalu menangis. Apa kamu gak kasihan padanya? Oh– ayolah Regan, kebebasanmu untuk Zwiena juga kok, rasa bersalahmu akan terbebaskan saat melihat Zwiena tersenyum."
"Maaf, untuk kali ini aku tidak bisa membiarkan hukuman ini selesai dengan uang begitu saja, saya titip Zwiena dan anak-anak panti, ya, jangan lupa setiap ke panti bawain cemilan untuk mereka. Satu lagi, berikan ini pada Zwiena. Haha, saya membuatnya saat di ruang kerajinan." Ucap Regan mengasih syal buatannya untuk bayi yang ada di dalam perutnya Zwiena.
"Apa kamu yakin, dia anakmu? Bisa saja itu anaknya Abian."
"Sangat yakin, karena saya sering memimpikan seorang anak kecil dalam tidur saya. Dia menggenggam tangan saya erat, kami berdua saling berpelukan, bahkan anak itu berpesan pada saya untuk selalu tersenyum walaupun kondisinya sedang tidak baik-baik saja."
Regan mengasih sebuah kupluk rajut hasil karya nya selama di dalam sel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Man [TAMAT]
Mystery / ThrillerT A M A T [Tahap Revisi] Cover by pinterest 🔸Follow sebelum membaca.🔸 📢 Warning! Ada adegan kekerasan, kata kasar dan YoungAdult. Cerita ini tentang kasus pelecehan, dan Pembullyan. #1 in Penipu [22/09/2021] #1 in Keadilan [3/10/2021] #2 in Regan...