30. Takdir yang Menyakitkan

14.3K 1.5K 221
                                    


Jangan lupa follow, vote and komennya pren😉

🔸 Selamat Membaca🔸


"Sial. Takdir ternyata semenyakitkan ini."

•Saka•

Di rumah ini, sudah berkumpul keluarga kecil Alex. Hanya saja Zwiena putri kecilnya yang masih berada di dalam kamar belum di izinkan untuk keluar kamar karena Rita berpesan untuk tidak membuat Zwiena panik attack saat melihat lawan jenis.

Penyakitnya masih belum sembuh dari trauma berat kemarin. Dan hari ini Alex sudah memanggil dokter terapi untuk Zwiena agar cepat sembuh dan bisa menjadi saksi bahwa Regan dan Abian bersalah.

"Mih. Dimas punya kejutan buat mama biar nggak nangis lagi." Ucap Dimas dengan semangatnya.

Mami Shella yang sedang menyiapkan sarapan untuk suami dan anaknya tersenyum manis pada Dimas.

"Kejutan apa tuh?" Tanya mami mengelus rambut Dimas lembut.

Dimas menyuruh mami untuk duduk dan menggenggam tangan Dimas erat. Dimas tidak berhenti-hentinya tersenyum sambil menciumi tangan maminya.

"Kamu kenapa sih seneng banget kayaknya." Ucap mami ikut senyum melihat Dimas ceria pagi ini.

"Adiknya Dimas udah balik, anaknya mami udah balik ke rumah ini. Nana kita sudah kembali." Kata Dimas menahan air matanya saking bahagianya.

Mami mulai meneteskan air matanya sambil menatap Dimas. "Kamu serius? Nana udah ada di rumah ini?"

Dimas mengangguk pelan. "Iya mi. Nana ada di rumah ini." Mami langsung memeluk Dimas erat.

"Makasih. Makasih udah membawa Nana kembali ke rumah ini. Mami mau liat anak mami."

"Setelah makan ya sayang." Sahut Alex mengelus rambut istrinya.

Mami Shella melepaskan pelukannya tersenyum ke arah Alex. "Makasih ya mas udah membawa Nana pulang."

Alex mengangguk kecil dan langsung menyuruh istrinya untuk duduk dan memakan sarapannya, begitupun dengan Dimas.

"Assalamualaikum. Shalom. Spada..." Teriak Saka yang baru saja nyelonong masuk ke dalam rumah Dimas.

Shella dan Alex tertawa mendengar dalam Saka. Anak itu selalu saja datang setiap pagi untuk mengganggu Dimas.

"GAK NERIMA TAMU!!" teriak Dimas yang melihat Saka masuk ke dalam rumahnya.

Saja tersenyum pada semuanya, bersaliman dengan mami dan papa Dimas, setelah itu dia duduk di samping Dimas.

"Umumumuu... Sayangnya Saka lagi mam yah." Goda saka menoel-noel pipi Dimas.

"Apaan sih anjir! Istighfar goblok!"

"Dimas ucapannya dijaga." Sahut Alex.

Dimas hanya memutar bola matanya malas.

"Saka udah sarapan?" Tanya mami dengan lembut.

"Jangan di tanya dia mah mi pasti bilangnya belum makan."

"Dih sok tau lu bujang. Gua baru aja makan di depan rumah lu noh abang buburnya masih ada di depan pager.

"Cih. Terus ngapain lo ke sini?!"

"Nih." Saka mengangkat kantung plastik berisikan bubur yang dia beli tadi. "Mami gue masak. Buat lu aja."

Crazy Man [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang