Untuk kedua kalinya💑

6.7K 383 1
                                    

Rio tak ambil pusing, ia masuk ke kamarnya lagi. Lalu duduk dipinggir ranjang tepat dihadapan Rara yang sudah tertidur pulas.

"Entah kenapa, aku sayang bangat sama kamu," gumam Rio mengusap lembut pipi Rara.

Rio bangkit dan berali tidur di samping Rara, lalu memeluk erat tubuh sang istri.

_

Jam 21.20 malam.

"Sayang," panggil Rio pelan sambil menggoyahkan bahunya.

Rara terpaksa bangun karena merasakan tubuhnya terompang-amping. Rara mengerjakan matanya, melihat Rio yang sudah diatasnya.

"Ada apa?" tanya Rara khas bangun tidur.

"Bikin juniornya Rio yu," ajak Rio semangat.

"Aku cape mau istirahat," keluh Rara bergeliat.

"Menolak kemauan suami, dosa lho," sahut Rio dingin.

Rara berpikir terus, membuat sang suami mendengus. Mata Rara melirik wajah Rio yang seperti sedang kecewa atas dirinya.

Rara membuang napasnya. Entah setan mana yang merasukinya, dia mengangguk antusias yang membuat Rio senang.

Dan lagi-lagi mereka melakukannya lagi. Malam yang sangat dingin menjadi saksi bisu untuk mereka.

_

Pagi telah tibah, khas embun menyeruak seisi bumi. Sepasang suami istri masih terlelap dengan mimpinya masing-masing.

Pada akhirnya salah satu dari mereka terbangun. Rio. Ia mengubah posisinya menjadi duduk, ditatap wajah Rara yang damai itu.

Rio menyeka selimut dan pergi ke kamar mandi. Selang beberapa menit, ia keluar dengan handuk yang di lilit di pinggang.

Rio pergi ke ruang ganti, tak lama kemudian di kembali di dekat ranjang. Rio merapikan jas dan dasinya.

Matanya melihat Rara yang masih tertidur pulas. Rio membuang napas gusar, mendekatkan dirinya ke Rara.

Rio mengelus pipinya dengan lembut. "Sayang ...," panggil Rio.

"Hemm."

"Bangun. Udah pagi lho," kata Rio sembari mencium pipi sang istri.

Rara membuka matanya, menatap dekat pada suami. "Kamu mau ke kantor?" tanya Rara duduk.

"Iya, hari ini ada meeting," sahut Rio.

"Kalau gitu, aku mau izin kuliah lagi. Sudah lama gak masuk," timpal Rara.

Rio mengangguk, menyetujuinya. Bagaimana pun, Rio perna bilang kalau sang istri boleh kuliah sampai dia lulus kuliah nanti.

"Mau bareng?" tawar Rio.

"Yaudah aku mandi dulu," balas Rara langsung bangkit sambil membawa selimut yang berbalut di tubuhnya.

"Kenapa di tutupi?" tanya Rio polos.

"Malu," jawab Rara.

Rio terkekeh geli. "Gak usah ditutupi, kan udah ngeliat."

Rara tak menggubris, dirinya lebih memilih langsung masuk ke kamar mandi.

_

Rara dan Rio kini sudah dalam perjalanan ke kampus Rara. Keheningan menyelimuti sepasang kekasih, tak enggan untuk membuka pembicaraan.

Mobil mereka berhenti tepat di kampus. Rara mengambil tasnya dan keluar, tetapi ditahan sebentar oleh suaminya.

"Kenapa?" tanya Rara bingung.

"Kiss," jawab Rio sembari menunjuk ke bibirnya.

Rara pasrah dan secepatnya mencium bibir Rio sekilas. Senyum manis nimbul dibibir Rio.

"Makasih," ucapnya.

"Yaudah, kalau gitu aku pamit," balas Rara.

"Jangan genit ke cowo lain, kamu udah punya aku!" teriak Rio saat Rara sudah sedikit jauh dengan mobilnya.

Rara yang mendengarnya hanya tersenyum senang, beruntung mendapatkan suami yang bisa menerima keadaan fisiknya.

Rio melakukan mobil meninggalkan halaman kampus.

"Dih! Cewe gendut masuk lagi."

"Sok cantik!"

"Ada ya, cowo yang mau dengan dia?"

"Lihat saja menampilannya, seperti badut."

Cacian demi cacian terdengar di telinga Rara, namun sayangnya Rara masa bodo dan tak memperdulikan dirinya.

Apa katanya? Dia bukan gadis lagi? Jelas dong, secara dia sudah sah menjadi istri orang. Bukan seperti gadis lain yang diam-diam hamil diluar nikah.

Lagi pula, kuliah itu tak memandang status orang. Belum atau sudah menikah, tidak masalah. Banyak yang sudah mempunyai anak bahkan cucu yang masih tetap kuliah, asalkan ada niat dan kemauan.

"Ra!" teriak temannya melambaikan tangan. Rara membalasnya.

Jennie mendekati Rara, lalu berangkul bahunya. "Jangan di dengar, mereka iri padamu."

"Iya jen."

"Masuk yuu, bentar lagi Pak Mamat masuk," ajak Jennie, Rara mengangguk dan menurut.




Tekan bintang⭐

Gadis Gendut Milik Mafia [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang