GGMM •05•

10.6K 713 28
                                    

"Rara!" teriak Ana sambil berdecak pinggang saat melihat lantai penuh dengan makanan.

"Apasih, Bu?" tanya Rara dengan muka di tekuk.

"Jangan belaga sok tau kamu! Lihat tuh, makanan sudah berserakan dimana-mana. Bukannya di sapuin malah di biarin!" bentak Ana dengan lantang.

"Iya, ntar," jawab Rara menyenderkan bahunya ke belakang.

Bugh!

"Cepat sapuin!" teriak Ana lagi sambil menyodorkan sapu. Dengan berat hati dan tak terima, Rara mengambilnya dan mulai menyapu dari ujung bangku yang ia duduki sampai keluar rumah.

Rara menyapu sambil berdecak kesal akan hal tadi. Mungkin saja pria jelek itu berkomat kamit mbah dukun langsung nyembur, byurr! Baca mantra untuk Rara supaya kena batunya akibat ia sudah mempermalukan pria itu, Rio.

Selesai menyapu, Rara menaruhnya di depan pintu lalu ia masuk dan berjalan ke kamarnya. Langkahnya tiba-tiba berhenti ketika melihat Ana yang sudah berdiri di samping dia.

"Apa lagi sih, Buk?!" kesal Rara menghentakan kakinya.

"Siapa yang mau nyuruh kamu? Dih, ge'er kamu!" ketus Ana melengos pergi ke dapur. Rara hanya diam membeo ketika mendengar ucapan Ibunya barusan.

Rara tak perduli, ia langsung berjalan dan menuju pintu kamarnya. Knop di buka dan ia masuk lalu di tutup kembali. Rara menghempaskan tubuhnya di kasur empuk. Ia menatap atas sambil melamun.

"Awas aja ketemu lagi, bakal aku jadiin adonan donat!" celutuknya mengepalkan tangannya sambil di adu.

_

Rio berada di ruang tv, dirinya ingin menonton film suara hati istri yang dimana suaminya selingkuh malah mewek dan tak berdaya. Sungguh lebay!

"Kamu tega mas sama aku, aku ini istri kamu! Kenapa kamu malah selingkuh di belakangku, kamu jahat, jahat mas!" suara isak tangis si istri sambil membentak suaminya yang berada di layar.

"Heleh, lebay bangat dah," ucap Rio sambil minum jus.

"Mulai sekarang, kamu aku talak!" suara itu lagi.

"Kumenangis ... membayangkan, betapa kejamnya dirimu pada diriku. Kau dua kan cinta ini, dan pergi bersamanya ...." Rio memperagakan gerakan yang di sinetron sambil memperdramakan kesedihannya. Pelayan yang tak sengaja lewat di belakang dirinya, langsung menahan tawa.

Pelayan segera pergi dari tempat itu, takut jika dirinya di pecat cuman gara-gara mempertawakan bosnya yang sedang drama. Rio mematikan tvnya dan beranjak dari tempat berjalan ke anak tangga.

"Orang sekarang aneh-aneh," gumamnya menginjak tangga satu persatu.

Hendak membuka pintu kamar, tiba-tiba gawainya berbunyi. Dirinya langsung menggeser tombol hijau dan mendekatkan telpon ke telingahnya.

"Apa?" tanyanya dingin.

["Ada yang mau berkhianat bos di dalam perusahaan."]

"Oke. Sekarang saya kesana!" Rio mematikan telponnya lalu berbalik arah ke bawa tangga. Ia berlari sambil mengambil jas mahalnya untuk di pakai.

Sesampainya di depan, Rio menduduki mobil sportnya yang berwarna merah. Dia keluarkan dari garasi dan berjalan ke arah jalan raya yang menuju ke perusahaannya. Rio menambahkan kecepatannya, dengan begitu dirinya cepat sampai dan tak terlalu makan waktu.

Sret!

Tiba-tiba Rio mendadak berhenti, kalah seorang gadis gendut menghalangi jalannya. Rio membanting tangannya di setir.

"Ganggu aja!" gertak Rio langsung keluar dan menghampiri gadis itu. Ia mencekal tangannya dan membawa ke pinggir jalan.

"Lah, kamu lagi?" tanya Rio yang kaget. Gadis tersebut adalah Rara. Rara tadi suntuk di dalam rumah, jadinya ia ingin berjalan-jalan keluar. Entah tidak sengaja Rara bertemu Rio lagi.

"Apa, hm?" tanya Rara.

"Minggir! Ganggu aja sih." Rio mendorong tubuh Rara dan berjalan pergi.

"Kasar bangat jadi cowo. Eh bentar, dia bukan cowo melainkan anak alien yang tersesat di muka bumi ini. Hey alien, balik sana ke tempat asalmu di planet pluto," ucap Rara sambil mengejeknya. Rio yang mendengar dirinya di sebut alien langsung naik pitam.

Rio berbalik badan dan mendekati Rara yang sudah gelagapan akibat dapat tatapan tajam. Rio tersenyum devil, ia mendekatkan wajahnya ke wajah milik Rara. Hingga Rara merasakan hembusan nafasnya Rio.

"Ma-mau, ap-apa?" tanya Rara dengan gugup.

Cup!

Rio mencium bibir Rara sekilas lalu tersenyum manis ke dirinya.

"Jangan nakal lagi, gadis panda," jawab Rio yang langsung membawa Rara ke dalam pelukannya.

Gadis Gendut Milik Mafia [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang