•Sadar/memberian nama•

3K 216 51
                                    


Hoahhh Rara gak jadi meninggal ><

Xixixi, jangan lupa ngevotenya sayang😚.

Kalau ada typo, tandain ya? Biar aku perbaiki nanti😉.

Author mau fokus ke sini dulu, nanti baru fokus cerita yang di fb.

Yang sudah tahu, ya sudah lah. Otak author sedikit pusing jika di up, dua apk. Jadi apk ini dulu.

***

Rio menggendong anaknya memasuki ruang persalinan istrinya. Untuk sejenak, Rio terkaku melihat seseorang yang ia rindukan selama 1 bulan ini.

Rio menggelengkan kepala, masih belum percaya dengan semuanya. Air matanya perlahan turun, badannya bergetar.

Rio tergesah-gesah mendekat, kemudian memeluk tubuh istrinya yang benar-benar tak bernyawa. Tangisan Rio saling bersahutan oleh tangisan anaknya.

"Sayang! Ayo bangun! Lihat, anak kita laki-laki. Aku di sini, di samping kamu! Ayo buka mata kamu! Jangan tinggalin kami! Anak kita butuh kamu, butuh ibu! Hiks, Rara bangun! Buka matamu, buka!"

Rio menangis sambil mengguncangkan tubuh istrinya. Apa ini hukuman buat dia? Karena telah membunuh orang banyak tanpa rasa kasian?

Jika ini hukuman, tolong ... tolong maafkan, Rio bakal berubah demi istrinya. Tapi sudah terlambat, Sang Maha pencipta telah mengambil istrinya.

"Maaf, pak. Bayi bapak harus kami taruh di ruang bayi. Agar dirinya mendapatkan susu dan bisa beristirahat," ujar suster mengambil alih gendong dari tangan Rio.

Setelah kepergian suster yang membawa anaknya, Rio semakin menjadi. Rio belum ikhlas dengan kepergian Rara.

"Aku memang pantas mendapatkan hukuman darimu ya Tuhan! Aku memang pantas! Tapi kenapa harus istriku yang kau ambil?" isak Rio terus memeluk tubuh Rara.

"Aku janji, aku akan berubah dan berhenti membunuhin orang yang tidak berdosa itu. Aku janji!" sambung Rio sudah bulat akan vakum dari kelompok Mafia dan keluar dari julukan bos.

"Sayang bangun ... anak kita butuh kamu. Maafin aku ... ini salah aku. Seharusnya aku ada di sampingmu bukan di medan perang! Maafin aku!"

"Buka matamu, sayang. Kamu udah janji gak ninggalin aku. Aku gak bisa hidup tanpamu, Ra. Kembali lah!" tangis Rio menggegam tangan Rara dengan kuat sembari menunduk.

"Hiks, Ra ... bangun sayang. Jangan tinggalin aku ...," lirih Rio prustasi.

Ana dan Adi masuk, yang di iringi oleh Raka dan Liorna. Mereka berdua terpaksa pulang dari honeymoonnya ketika di kabarkan Rara meninggal.

Raka  awalnya mengira itu semua cuman prank mereka saja agar bulan madunya terganggu, tapi di saat mendengar suara tangisan mamanya dari telpon, Raka jadi percaya dan langsung pulang dengan panik.

Raka terisak melihat adiknya sudah tak bernyawa, dengan cepat ia memeluk tubuh dingin Rara yang di selimuti oleh kain putih.

"Ra, bangun! Abang ada di sini, Ra! Kamu tega ninggalin abangmu ini? Ayo bangun, kamu harus kuat, Ra. Kasian bayimu!" Raka menangis histeris.

Gadis Gendut Milik Mafia [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang