•Belajar jadi papa•

3.1K 222 95
                                    

Maaf telat up🙏 kemarin kan lebaran, jadi sibuk😅😙.

Sebelumnya author mau ngucapin. Minal aidin wal Faizin, mohon maaf lahir batin🙏😊.

***



Sudah satu minggu setelah Rara melahirkan, kini kondisinya pun mulai membaik. Keluarga dari Rara ataupun Rio sudah menjenguknya.

Kini Rara tengah menyusui anaknya. Tangannya yang masih di inpus sedang mengusap-usap kepala Raja. Hatinya sangat bahagia, ternyata putranya itu sangat ganteng.

"Anak mama ganteng bangat sih!" gemes Rara mencoel hidungnya yang mancung.

Bibirnya terus tersenyum menatap inci wajah Raja. Sampai tak menyadari kalau ada Rio yang baru saja masuk ke dalam ruangan.

Rio ikut tersenyum melihat anak dan istrinya, kedamaian seperti ini lah yang ia suka.

Rio menghampiri Rara, kemudian menaruh buah-buahan di atas meja.

"Anak papa hauss ya? Utututu!" Rio berujar sambil mengusap pipi gembul Raja.

"Mas! Jangan di ganggu ih! Raja lagi nyusu!" kesal Rara saat suaminya mulai mengganggu tidur anaknya.

"Hehehe, Mas gemes sayang sama si Raja. Pipinya gembul bangat kaya kamu," goda Rio mencium pipi Rara sekilas.

Pipi Rara bersemu merah mendengar ucapan sang suami. Ternyata suaminya itu masih suka gombal, pikir Rara.

"Oh iya, aku bawa buah."

Rio mengambil satu buah di dalam plastik, kemudian mengupasnya hingga bersih. Lalu di kasih ke istrinya.

Rara langsung menerimahnya dengan senang hati, detik kemudian di makan.

"Sini aku gendong sih Raja," pintah Rio mengambil alih.

Rio menggendong putranya dengan berhati-hati, karena ini baru pertamanya ia menggendong bayi.

"Putra papa ganteng bangat sih! Nanti kalau sudah besar, papa ajarin kamu jadi fuckboy," celutuk Rio tertawa renyah.

Rara yang mendengarnya pun tiba-tiba kaget, matanya memincing ke samping. "Apa kamu bilang?! Fuckboy?! Jangan coba-coba ngajarin hal seperti itu!" ancam Rara menatap garang ke Rio.

Rio menengguk salivanya setelah mendapat ancaman dari sang istri, apalagi wajah istrinya itu sangat garang seperti macan.

"Mas hanya bercanda kok," cengir Rio bagaikan orang bodoh.

"Tampol nih!" geram Rara mengepalkan tangannya.

Nyali Rio tiba-tiba ciut. Kalau sudah begini, mending ia nurut dari pada di bikin rujak olehnya.

"Iya sayang, iya," balas Rio mengalah.

Kini kembali lagi perhatian Rio pada putranya, tangannya yang kasar mengusap pipi Raja dengan lembut.

Ajaib, Raja langsung mengerjab-ngerjabkan matanya. Mencoba melihat di depannya, bibirnya yang mungil melebar karena tersenyum melihat papanya.

"Ehh? Putra papa sudah bangun," ujar Rio melihat Raja yang sudah membuka matanya.

Mata Raja yang sipit benar-benar membuat Rio terkekeh. Ternyata mirip dengan mamanya.

"Oekkk! Oekkkk!" tangis Raja seketika membuat Rio gelagapan menggendong putranya. Ia segera menyerahkannya ke Rara.

"Padahal baru aja nyusu, tapi kok nangis?" bingung Rio menggaruk kepalanya.

"Dia jengah sama kamu, Mas hahaha!" tawa Rara sambil menyusui putranya lagi.

Bibir Rio mengkerucut, ia cemberut.

_

6 bulan kemudian ....

Pekerjaan seperti ini lah, yang membuat Rio repot jika putranya menangis karena haus, sedangkan istrinya tengah di dapur membuatkan masakan.

Padahal ada pembantu, tapi jika sudah bersangkutan dengan makanan, Rara sendiri yang buat karena ia ingin membuatnya untuk suami tercintanya.

"Amamama!" rewel Raja memberontak di troli bayi.

"Mamamu lagi di dapur, nak. Tunggu sebentar," cemas Rio benar-benar pusing. Ternyata putranya ini sangat bandel!

"Amamama!"

"Cup-cup! Kamu haus? Papa punya susu nih, mau gak?" tawar Rio terpaksa harus mengeluarkan jurus andalannya.

Rio menggendong Raja, kemudian memangkunya. Badan Raja yang kini semakin gemuk membuat Rio gemas.

Rio membuka kaosnya dan melemparnya ke sembarang arah. Kini terpampang lah, dadanya yang aduhay itu.

"Bismillah," gumam Rio menuntun Raja yang rewel ke satu dadanya untuk menyusu.

Raja yang kini benar-benar haus, langsung saja melahap satu dada Rio dengan ganas. Rio sempat merasakan geli, namun ia tahan demi anaknya.

Posisi mereka sekarang di taman depan rumah. Jadi Rio pun menggunakan cara itu untuk menenangkan putranya. Jika memanggil istrinya, ia takut menganggu kegiatan masaknya.

Clop!

Clop!

"Iss! Jangan di gigit Raja! Papa gak keluar susu!" kesal Rio yang sudah tercampur aduk, antara geli dan sakit bersamaan.

Tangan kanan Rio terus memangku badan Raja, dan tangan kirinya menepuk-nepuk pantat Raja agar cepat tertidur.

Lama-kelamaan, Raja mulai diam. Rio yang merasakan Raja sudah tak rewel langsung di lihat. Hati Rio sedikit lega, ternyata sih Raja tertidur.

Rio menjauhkan wajah Raja dari dadanya. Kemudian menggendong Raja masuk ke dalam rumah untuk menidurkannya di kamar.

"Lho, Raja tidur Mas?" tanya Rara yang baru selesai memasak.

"Iya, sayang. Dia tidur," jawab Rio melanjutkan jalannya yang di ekori oleh istrinya.

Sesampainya di kamar, Rio menidurkan Raja di tengah kasur. Rara merangkak naik dan duduk di samping Raja.

"Mas kok gak pakai baju?" bingung Rara baru menyadari kalau suaminya bertelanjang dada.

"Rumit tadi urusannya," jawab Rio sedikit terkekeh mengingatnya.

"Tap--"

"Amamamama!" tangis Raja kembali terdengar. Rara segera memangku anaknya dan langsung memberikan asi.

Mungkin tadi gak keluar susu, jadi Raja kembali rewel dan meminta susu yang sebenarnya.

***

TBC

Si Raja yang mulai genduts and bawel😭😔✊

Si Raja yang mulai genduts and bawel😭😔✊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gadis Gendut Milik Mafia [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang