Gadis Gendut Milik Mafia [SEGERA TERBIT]

Dikit dwng

Dikit aja hehehe, di versi buku nanti ada ekstra part-nya😋.

Udah pada nabung belum? Yuu nabung dari sekarang, sambil nunggu PO nanti😅.

Keluarga Rio cuman numpang nyapaa kaliann🦋❤️.

Kangen mereka gak??

••••

Rara mendengus. "Kamu kalau soal makan, pasti nomor satu!"

"Ya mau gimana? Mas udah lapar." balasnya tanpa menatap wajah Rara yang kesal lantaran kedua anaknya di biarin keluar tanpa pengawasan.

Rio makan dengan lahap, bahkan sangat.

Rara benar-benar tak menyangka dengan fisik Rio yang sekarang. Semakin mengembang saja badannya.

Waktu jamannya mereka berdua, Rio mempunyai 8 kotak, tapi kini malah mempunya bentuk 0 di bagian perut.

Tapi itu semua tidak akan menyurutkan rasa cintanya. Justru Rara senang, dengan menambahnya berat badan sang suami, berarti Rara mampu memberikan kebahagiaan padanya.

Di rasa suasana hening, Rio menatap ke depan. "Ada apa?" tanyanya bingung. Eskpresi Rara membuat Rio sedikit tersentil.

"Kamu suburan sekarang, mas." Rara tertawa kecil. Wanita itu tak tahu saja, tawaan dia membuat Rio sedih.

Lihat? Baperan amat.

Rio menaruh kotak makannya kembali, lalu menunduk pilu.

"Ehh, kok gak di makan? Gak enak ya?"

"Kamu malu punya aku?" Rio berbalik nanya membuat Rara tercengang.

"Maksudnya?" bingung Rara.

"Kamu pasti malu punya aku. Setelah ini, pasti kamu bakal ninggalin aku demi pria lain," lirih Rio.

"Mas ngomong apa sih! Gak bakal lah."

Ngehadepin begini, emang harus sabar.

"Kamu gak suka' kan liat mas gendut?" tanya Rio lagi.

Bahkan pria itu melirik perutnya yang memang membuncit karena terlalu banyak makan yang berminyak akhir-akhir ini.

Rio kemudian menatap ke Rara dengan raut wajah sedih. Pipinya menggelembung seakan balon, dan bibirnya yang sedikit di tekuk.

Rara menggeram saat melihat pipi chubby suaminya. Kenapa Rio mempunyai wajah seimut itu? Saking gumusnya, Rara akhirnya menyubit pipi suaminya.

"Kamu umur berapa sih?! Gemesin bangat!" geram Rara.

Rio menggulum senyumnya, menahan malu. Bahkan pipinya saja memerah.

"Umul liyo tujuh tahun, Tante." Rio menjawab dengan suara yang di buat seperti anak kecil.

Tawa Rara yang ia tahan sedari tadi, akhirnya pecah. Wanita itu menertawakan kelucuan yang di buat suaminya.

Rio tertegun menatap Rara. Senyuman manisnya bagaikan candu untuknya. Hati Rio menghangat.

••••

Rioo