Semenjak kejadian kemarin, wajah Rio terus di tekuk kesal. Dirinya ngambek! Bagaimana bisa? Seorang mafia di botak habis karena ngidaman sang istri?
Rio galang-guling di kasur, mencari tempat nyaman untuk tidur.
"Mas bangun! Ini udah siang lho! Masa mau tidur teruss?!" teriak Rara dari luar kamar, kemudian masuk ke dalamnya.
Rara bertolak pinggang, menatap marah pada suaminya. Ia melangkah kesal mendekati kasur, kemudian melempar selimut yang Rio pakai.
"Mas, bangun Mas!" teriak Rara tepat di telingahnya.
Rio berjingkat kaget, mengetuk-ngetuk kepalanya karena merasakan pusing tiba-tiba. Matanya melirik ke samping.
"Apasih, By?!" tanyanya sambil mengucek matanya.
"Bangonnn! Udah siang!" tekan Rara menarik lengan kekar Rio agar turun dari kasur.
"Masih ngantuk! Hoammm!" Rio menguap manja di depan Rara.
"Ayo cepat mandi, nanti kita ke salon!" jawab Rara menghentakan kakinya kesal.
"Ngapain sih ke salon? Kamu udah cantik kok sayang tanpa riasan pun," balas Rio tersenyum lembut.
"Masa kamu lupa sih? Kamu kan harus di botak," sahut Rara memanyunkan bibirnya.
'Astaga! Jadi ini beneran kepala gue bakal botak?' batin Rio cemas sambil memegangi rambutnya.
"Mas! Mas! Lagi ngelamun! Ayo turun ihh!" rengek Rara membuat Rio yang melihatnya gemas sendiri.
"Iya, ini aku turun," pasrah Rio melangkah lemas ke kamar mandi.
_
Seperti yang Rara ingin kan, kini mereka berdua sudah berada di salon. Wajah Rara tak luput bahagia yang akan melihat kepala suaminya botak.
Sementara wajah Rio nampak cemas, bukan karena takut, tapi karena tak percaya diri kalau dirinya akan botak.
Rio menarik napas panjang, kemudian duduk di bangku yang berhadapan dengan kaca.
"Pak, kok wajah bapak kaya orang ketakutan?" tanya tukang cukurnya.
"Hah? Mana ada?" elak Rio langsung merubah ekpresinya biasa saja.
"Ini di cukur kaya gimana modelnya, Pak?"
"Botakin aja, pak," serobot Rara yang tengah duduk menyaksikan suaminya cukuran.
"Oke, buk."
'Nggak papa, demi calon anak. Bakal gue lakuin apapun itu,' batin Rio pasrah.
Selama pencukuran, Rio tak berbicara. Tepatnya ia sedang memandang dirinya lewat cermin, melihat rambutnya perlahan-lahan jatuh rasanya nyesek.
15 menit berlalu, pencukuran pun selesai. Lagi-lagi Rio memperhatikan dirinya lewat cermin yang sekarang berubah 100% tanpa rambut.
"Sudah selesai, Pak," ujarnya.
"Oke."
Rio bangkit dari kursi dan membayar tukang cukur. Kemudian menghampiri sang istri.
"Ayo pulang, aku mau mandi," ajak Rio. Rara mendongak menatap Rio, mulutnya sedikit terbuka saat melihatnya.
"Kamu siapa?" tanya Rara.
Rio berdecak kesal. "Jangan pura-pura lupa dah, By! Aku suamimu."
"Masa suamiku kaya tuyul jumbo sih?" bingung Rara sambil menggaruk kepalanya.
"Ihh! Kamu yang mau aku cukur botak, tapi kamu juga yang ngatain aku kaya tuyul!"
Rara tertawa renyah, bangkit dari duduknya sambil memegangi perutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Gendut Milik Mafia [SEGERA TERBIT]
Fanfiction"Ketika cinta tak memandang fisik, disitulah kebahagiaan yang sesungguhnya tumbuh," Rara. Belum di revisi, jadi maklumi aja ceritanya amburadul. Versi cetak sama yang di WP, nanti beda ya🦋🤙. Buang Negatifnya dan ambil Fositifnya dari dalam cerita...